Headlines
Loading...
                    Oleh : Yuliati Sugiono

Perang melulu gak selesai-selesai.

Contoh dong Islam Nusantara yang selalu damai.

Jangan tiru Islam Arab, konflik melulu.

 Itulah komentar-komentar warga +62 tentang Timur Tengah, salah satunya adalah Palestina tepatnya Baitul Maqdis. 

Tak kenal maka tak sayang. Apa sih Baitul Maqdis itu?

Dialah tempat yang disebut dengan berbagai nama. Orang Yahudi menyebutnya sebagai Har Ha Bayit (Bait Suci), orang Nasrani menyebutnya Bait Allah atau Bait Suci. Sedangkan orang Islam menyebutnya sebagai Masjidil Aqsa (Masjid yang jauh) atau Baitul Maqdis (Bait Suci). Sejarah tiga agama samawi ini memang tidak bisa lepas dari Bait Suci.

Bahkan bagi orang Yahudi, ini adalah tempat yang paling suci karena merupakan tanah terjanji yang dijanjikan Tuhan pada Yahudi.

 Sedangkan bagi orang Islam ini adalah satu dari tiga masjid suci dan merupakan kiblat pertama.

Bagi orang Nasrani, ini tempat Yesus mengadakan perjamuan terakhir sekaligus tempat Yesus disalib di bukit Golgota.

Sudah paham ya kenapa tempat ini jadi rebutan tiga agama, karena memang tempat suci bagi ketiga agama itu.

Kompleks suci yang juga disebut Al Haram Asy Syarief atau Temple Mount ini berdiri di kota Jerusalem (Darussalam), Islam menyebutnya Al Quds. Jerusalem berarti negeri yang damai.

Kompleks Al Aqsha ini adalah lingkungan satu kotak/ tempat luas bukan hanya masjid yang berwarna emas. 

Orang Yahudi menyebutnya : Haikal Sulaiman, disitu terdapat tembok ratapan. Tempat suci Yahudi.

Bait Suci ini dibangun secara sederhana oleh Nabi Yakub AS (Jacob) alias Israel. Beliau berputra duabelas, salah satunya adalah nabi Yusuf. Inilah asal usul bangsa Israel atau Yahudi.

Kita semua sudah tahu cerita nabi Yusuf sampai beliau menjadi bendahara di Mesir. Pada masa Fir'aun, nabi Musa mengajak Yahudi ini untuk kembali ke Palestina, ke tanah terjanji. Tapi mereka tidak mau. Ini diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al A'raf :161

وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُوا هَـٰذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُوا حِطَّةٌ وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ ۚ سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٦١﴾

 Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki.". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.

Mereka baru masuk Palestina pada masa Isya bin Nun.

Pembangunan Bait Suci atau Bait Allah secara megah dilakukan oleh nabi sekaligus raja yang kaya raya yaitu Sulaiman AS (Solomon). Orang Israel atau yahudi mengenal bagunan ini sebagai Bait Suci Pertama (First Temple). Orang Islam menyebutnya sebagai Masjid Al Aqsa. Masjid artinya tempat bersujud. 

Bangunan ini bertahan sampai tahun 586 SM, sebelum dihancurkan oleh bangsa Babilonia yang dipimpin Nebukadnezar. Selain menghancurkan bangunan suci, bangsa Babilonia juga mengusir bangsa Israel dari Jerusalem.

Lalu pada 536-513 SM bangsa Israel yang kembali dari pembuangan membangun kembali Bait Suci yang oleh orang Yahudi dikenal sebagai Second Temple (Bait Suci Kedua). Lalu Herodes Agung merenovasi pada tahun 19 SM. Tapi bangunan suci ini kembali hancur di tangan Bangsa Romawi pada tahun 70 M. 

Orang-orang Romawi mengusir Yahudi (walah diusir untuk kedua kalinya) sehingga terjadi diaspora, tersebar Yahudi ini di berbagai dunia. Tapi dimana-mana mereka berkonflik dengan penduduk lokal. Di Jerman musuhan dengan Nazi, di Wina dan lain-lain. Problem melulu yang kita kenal dengan gerakan anti Semit (anti Yahudi).

Sampai lahirlah Theodore Hezel (bapak zionis) seorang Yahudi berkebangsaan Austria. 1896 dia nulis buku yang fenomenal : der Judenstaat (jewish state/ negara Yahudi). 

Dalam buku itu dia menulis pentingnya bagi Yahudi untuk punya negara sendiri. Sehingga tidak bermasalah dimana-mana. Makanya judulnya : Negara Yahudi.

Awalnya buku ini dibully, dianggap utopis, dianggap gila. Wong Yahudi dimusuhi kok mau bikin negara. Gimana toh?

Tapi Theodore pantang menyerah. Dia kontak kemana-mana sampai bertemulah dia dengan Lord Rothschild (seorang bankir konglomerat).

 Maka setahun setelah buku itu terbit diadakanlah : Kongres Zionis pertama sedunia di Basel,yang menghasilkan bahwa Yahudi harus bersatu untuk bikin negara. Tempatnya dimana?
Ya kembali ke tanah terjanji : Palestina. Kompleks Masjidil Aqsha.

Siapa pemilik tanah terjanji Palestina?
Kaum muslimin dibawah Khalifah Abdul Hamid 2.
Maka mereka merayu Khalifah dengan uang 305 Triliun (150 juta poundsterling).
Tapi ditolak mentah-mentah.

Negara Yahudi ini benar-benar terealisasi setelah Khilafah Utsmaniyah runtuh, bapaknya Inggris, ibunya Amerika dan bidannya PBB.

Baca juga:

0 Comments: