Headlines
Loading...
Oleh : Lilik Yani 

Bulan Agustus bulan kemerdekaan Indonesia 
Seantero negeri melaksanakan upacara bendera
Warna merah putih jadi primadona
Berulang kali diperdengarkan 'pekik merdeka'

Katanya untuk 'Peringatan Indonesia Merdeka'
Benarkah?
Oh iya ... benar. 
Karena Belanda dan Jepang sudah angkat kaki dari tanah Indonesia

Masyarakat dibuat terbuai sementara
Aneka perlombaan Agustus  minim makna
Diselenggarakan instansi ternama hingga pelosok desa
Untuk apa?
Sekedar euphoria semata
Melupakan sejenak masalahnya

Ketika perlombaan selesai
Hiruk pikuk tepuk tangan umat
juga usai
Mereka kembali ke rumah sendiri-sendiri
Terpampang segala masalah kembali
Apakah itu disebut merdeka?

Harga kebutuhan pokok mahal 
Biaya pendidikan anak semakin mahal
Katanya ada subsidi buat anak tidak mampu
Ternyata hanya SPP bukan kebutuhan buku
Apakah itu dinamakan merdeka?

Biaya sakit ternyata lebih mahal
Rakyat dipaksa ikut BPJS, pemerintah lepas tangan
Jika sakit berat, obat mahal, BPJS angkat tangan
Umat disuruh bayar atau terpaksa pulang
Itukah yang disebut kemerdekaan?

Pergaulan bebas para remaja tidak terkendali 
Semakin bebas tunjukkan eksistensi
Hidup bebas tanpa mau dibatasi 
Zina, pergaulan bebas, pacaran, gadaikan harga diri 
Itukah yang dinamakan merdeka?

Jika para ibu masih bekerja di luar rumah
Alasan bantu suami mencari nafkah 
Anak-anak terabaikan tak diriayah
Tak ada kasih sayang dan sapaan ramah
Begitukah disebut Indonesia merdeka?

Yach, banyak orang pintar juga ahli
Banyak ulama, tokoh umat ikut alur negeri
Mereka juga anggap Indonesia merdeka kini
Saatnya mengisi negeri dengan prestasi 
Benarkah sudah merdeka?

Para pimpinan dan tokoh negeri
Sibuk dengan urusan diri
Kampanye caleg untuk galang suara partai
Demi kepentingan pribadi
Seperti itukah disebut Indonesia merdeka?

Lupakah mereka akan definisi merdeka?
Bukan sekedar beranjaknya penjajah secara fisik
Sementara paham dan ideologi
musuh masih diakui
Dan diterapkan dalam negeri

Suatu negeri dikatakan merdeka
Jika tak tergantung pada kebijakan adidaya
Pemimpin percaya diri buat kebijakan mandiri
Bukan bisikan atau pesanan luar negeri 

Merdeka itu ketika pemimpin peduli pada umat
Kebijakan dibuat atas nama kesejahteraan rakyat
Dan itu betul dilaksanakan 
Bukan bualan atau omong kosong belaka

Merdeka itu jika para perempuan tidak perlu cari nafkah di luar rumah
Karena suami atau para wali bisa meriayah
Memiliki penghasilan layak buat keluarga
Tenang ibadah mendidik anak-anak tercinta

Merdeka itu jika para anak bisa bertemu bunda
Setiap saat mereka butuh bimbingan, bunda ada
Belajar dengan tenang sambil
menikmati masakan bunda
Bisa curhat dan berbagi cerita

Merdeka itu ketika para ibu sudah tidak sibuk atur biaya
Harga kebutuhan pokok terbeli
Biaya sekolah anak-anak terpenuhi
Biaya kesehatan tercukupi

Merdeka itu ketika setiap umat bisa ibadah khusyuk di hati
Hati bersih tanpa kontaminasi
Tidak sibuk pikirkan urusan dalam negeri
Karena semua sudah tercukupi 

Merdeka itu ketika setiap umat hanya bergantung kepada Rabb-nya
Penghambaan sejati pada sang Khaliq semata
Dengan menjalankan semua aturan-Nya
Dan berislam secara kaffah tentunya. 


Surabaya, 25 Agustus 2022

Baca juga:

0 Comments: