Headlines
Loading...
Andakah Inisiator Gerakan Membaca Terjemah Al-Qur’an?

Andakah Inisiator Gerakan Membaca Terjemah Al-Qur’an?


Oleh Noviana Irawaty

Membayangkan saudara seiman yang bukan orang Arab, atau tidak fasih/mahir bahasa Arab, semua tergerak hatinya mau meluangkan waktu untuk membaca terjemah Al-Qur’an. Jadi tidak sekedar tilawah (membaca Alqur’an), agar firman Allah ini dapat kita hayati dan rasakan kebenarannya.

Allah Swt berfirman:

وَهٰذَا ذِكْرٌ مُّبٰرَكٌ اَنْزَلْنٰهُ ۗ اَفَاَ نْتُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ

“Dan ini (Al-Qur'an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 50)

Terlebih 65 persen (sekitar 148 juta jiwa) muslim Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an. Yang bisa membaca Alqur’an hanya 35 persen setara 80 juta muslim. Miris sekali. (12/04/2021, m.republika.co.id) 

Berdasarkan data di atas, sangat penting untuk menginisiasi adanya gerakan membaca terjemah Al-Qur’an, disamping terus melakukan upaya memberantas buta huruf Al-Qur’an dengan program tahsin yang dilanjutkan dengan tahfidz.

 Bersyukur ada komunitas Sahabat Surga Cinta Qur’an yang menjadikan ODOJ tak sekedar tilawah, namun juga terjemah dan mentadabburi ayat-ayatNya. 

Namun bagi yang baru belajar mengaji, masih tersendat-sendat mengajinya, jangan berkecil hati, selalu semangat dan terus belajar tahsin.

 Ingat pahala besar dan surga Allah menanti ahlul Qur’an. Dan insyaAllah hasil pun tidak akan mengkhianati usaha gigih. InsyaAllah pasti bisa tilawah.

Namun tak kalah urgen, membaca terjemah Al-qur'an rutin, misal : satu juz per hari. Apa pentingnya?

Pertama, Al-Qur’an pedoman hidup. Darimana kita mengetahui isi kandungan Al-Qur’an apabila tidak membacanya? 

Jika menguasai bahasa Arab akan langsung memahami kandungan Al-Qur’an. Tapi jika tidak?
Maka urgen bagi muslim untuk membaca terjemah Al-Qur’an.

Kedua, untuk membuktikan Al-Qur’an benar-benar firman Allah, ketinggian bahasanya, tidak akan ditemukan pertentangan ayat di dalamnya.

Ketiga, semakin menambah iman dan ketundukan kepada Allah dan Rasulullah. 

Keempat, berinteraksi dengan ayat Allah sama dengan berbincang mesra dengan-Nya, berharap rida dan rahmat-Nya kepada kita semua.

Kelima, untuk mentadabburi ayat-ayat-Nya. 


Tak sembarang orang bisa menjadi inisiator, motivator, inspirator. Hanya orang-orang pilihan-Nya. Semoga ada pembaca budiman yang Allah gerakkan hatinya untuk menjadi inisiator, menginisiasi gerakan membaca terjemah Al-Qur’an. Sehingga gerakan ini menjamur ke Nusantara dan mancanegara. 

Dengan harapan, semakin banyak muslim yang setelah mengikuti gerakan ini menyadari betapa berharga agama Islam, lalu memutuskan hijrah total, dan mempersembahkan hidupnya hanya kepada dan di jalan Allah. Semoga Allah ridai pahala investasi terlimpah kepada inisiator pilihan-Nya. 

Baca juga:

0 Comments: