Headlines
Loading...
Cacar Monyet Masuk Indonesia, Bukti Minim Proteksi Negeri

Cacar Monyet Masuk Indonesia, Bukti Minim Proteksi Negeri


Oleh : Bunda Erma E. (Pemerhati Umat)

Kementerian Kesehatan telah mengumumkan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pertama di Indonesia melalui konferensi pers, Sabtu (20/8/2022) pukul 17.00 WIB melalui zoom dan kanal YouTube Kementerian Kesehatan. (Kompas.com)

Kemenkes RI melaporkan pasien cacar monyet pertama pada seorang WNI yakni pria berusia berusia 27 tahun yang sempat melakukan perjalanan ke luar negeri. Cacar monyet telah ditetapkan berstatus darurat kesehatan global sejak Sabtu (23/7/2022) lalu oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, cacar monyet memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai keadaan darurat ketika sudah terjadi di lebih dari 70 negara.

Saat ini sedikitnya ada 40.000 orang dari 90 negara terinfeksi virus cacar monyet monkeypox, dan 12 orang diantaranya telah meninggal dunia. 

Apa itu Cacar Monyet?

Sebagaimana diketahui bahwa cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus cacar monyet berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab cacar. Oleh karena itu, gejalanya juga mirip dengan cacar biasa. Penyebab cacar monyet adalah virus cacar monyet yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus dan famili Poxviridae. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada kera yang dipelihara untuk penelitian pada tahun 1958. 

Oleh karena itu, cacar jenis ini disebut cacar monyet. Penularan dari binatang ke manusia diyakini terjadi akibat perjalanan internasional ke negara-negara yang terpapar virus ini, atau melalui binatang impor. 

Kemenkes menegaskan, penyakit ini menular melalui kontak dengan orang yang terjangkit virus cacar monyet, bisa dengan droplet, lesi kult, dan benda yang terkontaminasi virus tersebut. Untuk mencegah penularan, Kemenkes tengah menyiapkan obat-obatan dan vaksinasi untuk penanganan dan pencegahan penyakit cacar monyet.

Tidak ada Proteksi

Masuknya cacar monyet membuktikan tidak adanya proteksi penyakit menular di negeri ini. Sejak awal kemunculannya, dunia kapitalisme tidak segera mengambil tindakan untuk menghentikan sebaran virus berbahaya ini. Hal ini nampak dari penetapan darurat penyakit menular ini setelah tersebar di lebih dari 70 negara.

Parahnya, kematian akibat penyakit ini pun diukur dengan persentase dan dianggap tidak berbahaya selama kematian di bawah 1% dari total pasien tertular. Pasalnya, kapitalisme telah meletakkan kepentingan materi di atas kepentingan pemeliharaan jiwa manusia.

Pandemi covid yang telah melanda dunia lebih dari dua tahun seharusnya menjadi pelajaran besar bagi negeri ini. Sebab tidak bisa dipungkiri, banyak sektor terdampak dan hampir lumpuh total. Ini bukan salah wabahnya, tapi salah dalam penyikapan sejak awal kemunculan kasus covid di negeri ini. Sehingga menjadikan penyebaran virus ini semakin liar menular ke siapa saja. 

Pasalnya negeri ini tidak mau menutup akses antar negara untuk mencegah penularan virus yang belum tersebar luas saat itu.  Adalah hal yang wajar, menutup akses antar negara merupakan kerugian bagi negara-negara yang menerapkan sistem kapitalisme. Sebab hal ini akan menghambat distribusi barang dan jasa. Tentu ini akan merugikan para korporasi yang sejatinya menjadi pengendali dunia hari ini. Alhasil, Kesehatan dan nyawa manusia menjadi tumbal keserakahan para kapitalis.

Solusi Islam Mengatasi Cacar Monyet

Islam sebagai agama yang diturunkan Allah kepada umat manusia memiliki seperangkat aturan yang sempurna dan paripurna. Islam telah menjadikan seluruh fokus permasalahan pada manusia itu sendiri, sehingga seluruh kebijakan yang diambil oleh penguasa adalah bagaimana agar seluruh permasalahan manusia itu selesai.  

Menjaga jiwa manusia adalah salah satu tujuan dari penerapan syariat Islam oleh Khilafah. Karena itu, jika ditemukan satu saja pasien yang terinfeksi penyakit menular, maka Khilafah akan segera mengambil tindakan untuk mencegah penularan, tanpa menunggu penemuan pasien di wilayah lain ataupun kematian akibat wabah. 

Sebagaimana yang dicontohkan baginda Nabi saw. Wabah hanya bisa dicegah dengan mengisolasi daerah yang terken wabah, sementara penduduk diluar wabah beraktifitas seperti biasa. Kemudian negara akan segera memisahkan antara yang sehat dan yang sakit. Hal ini bisa dilakukan dengan dua pendekatan, yakni proses tracing atau penelusuran orang yang terjangkit penyakit menular. 

Negara juga akan menjadikan konsep sistem kesehatan dalam Islam Ketika mengobati pasien penderita wabah secara gratis,professional, dan tidak mendasarkan pelayanan pada kembalinya uang. Sehingga seluruh rakyat bisa mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan tanpa biaya atau gratis.karena negara akan menanggung semua biaya pengobatan warganya. 

Selain itu, negara yang menerapkan Islam akan melakukan spesifikasi virus yang menimbulkan penyakit dan dampak kesakitan dan kematiannya. Vaksin akan dikembangkan dengan prosedur yang seefektif mungkin. Negara juga akan menyediakan cara yang efisien untuk meneliti dan mengembangkan obat-obatan yang penting untuk mengobati pasien yang terinfeksi penyakit menular. Hanya dalam penerapan Islam dalam seluruh aspek kehidupan penyakit menular akan dicegah dan dituntaskan hingga ke akar-akarnya.

Baca juga:

0 Comments: