Headlines
Loading...

Oleh : Yuliati Sugiono

Fenomena yang menonjol dari pemuda saat ini adalah kecanduan Korean Wave. Hal ini menjadikan pemuda Islam mengikuti gaya hidup artis Korea. Mulai dari musik, film/drama, fashion dan kosmetik. 

Penjualan McD BTS yang diserbu para fans mampu melejitkan penjualan McD sampai Rp 85 triliun. Hal yang tidak rasional pun dilakukan oleh fans fanatik BTS yaitu rebutan membeli bungkus bekas McD BTS tersebut dengan harga Rp 350.000 padahal harga di gerai hanya Rp 50.000. Karena fanatisme fans, Bos Big Hit (perusahaan agency BTS) masuk dalam daftar orang terkaya baru Korsel dengan harta Rp 47 triliun.

Globalisasi ekonomi adalah desain baru Kapitalisme untuk menjajah dunia Islam pasca perang Dunia ke-2. Tonggak sejarah globalisasi ditancapkan tahun 1944, saat negeri-negeri muslim menjadi negara bekas jajahan Barat. Pada waktu itu dilaksanakan pertemuan di Bretton Woods, Amerika Serikat. Pertemuan ini dihadiri oleh negara-negara sekutu pemenang PD II yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Dalam pertemuan ini telah disepakati adanya keputusan-keputusan penting yang menandai proses globalisasi dunia dengan cara baru.

Maka masifnya serangan produk industri MNC dan TNC terhadap penduduk negara berkembang termasuk generasi muda, merupakan desain baru Kapitalisme. Mulai dari industri fashion, food, film, entertainment dan digital.

Itu semua sepaket dengan nilai-nilai Barat yang berbasis sekuler, kebebasan, konsumerisme dan individualisme, yang membawa pemuda Islam terbawa arus gaya hidup Barat.

Terdapat dua jeratan kapitalisme yang menjauhkan pemuda Islam dari identitasnya, yaitu :

1. Serangan gaya hidup dan eksploitasi ekonomi.
Kondisi yang diharapkan korporasi terhadap masyarakat suatu negara adalah memaksimalkan penjualan dalam rangka memaksimalkan profit. Segala jalan ditempuh termasuk iklan yang masif, yang membuat pemuda menjadi konsumtif. Konsumerisme menjadi indikator sukses generasi muda. Menjadi gaya hidup tanpa berpikir rasional atas pendapatan sehingga utang menjadi andalan untuk memenuhi gaya hidup.

Tak pelak lagi konsumerisme ini sukses membuat para Kapital semakin kaya. Di industri fashion Bernard Arnault (CEO LVMH perusahaan induk dari 75 brand termasuk Louis Vuitton, Christian Dior) adalah Rp 1.320 triliun. Sebagai perbandingan APBN Indonesia per Mei 2022 adalah Rp 1.070,4 triliun.

2. Eksploitasi tenaga kerja
Untuk memenuhi gaya hidup ala kapitalisme, generasi milenial butuh kerja. Bekerja di perusahaan bonafide seperti MNC dan TNC merupakan kebanggaan. Hanya saja tenaga kerja mereka dihargai sangat kecil, sebatas UMR. Kalau pun besar, hanya cukup memenuhi nafsu konsumerisme, artinya uang kembali ke korporasi. 

Sebagai contoh gaji direksi di PT Freeport sebesar Rp 5,6 milyar per bulan. Sedangkan gaji engineer hanya Rp 15 juta per bulan. Jadi para pemuda hanya aset untuk meningkatkan kekayaan korporasi.

Bagaimana Lepas dari Perangkap Kapitalis?

Sejarah telah membuktikan bahwa generasi muda di masa Rasulullah Saw mempunyai peran yang sangat besar dalam mengisi peradaban Islam.

Ali bin Abi Thalib orang termuda masuk Islam. Mush'ab bin Umair adalah duta muda Islam yang membina masyarakat Madinah. Saad bin Muadz adalah tokoh muda yang mengantarkan Madinah menjadi daulah Islam.

Pandangan generasi muda saat ini yang bangga dengan sesuatu yang mendunia ( global) seharusnya bisa menjadi peluang untuk mendekatkan gambaran Khil4f4h. Hal ini karena Khil4f4h adalah institusi global yang mempersatukan dunia Islam. 

Ditambah lagi kerusakan dan bencana yang ditimbulkan peradaban Barat seperti krisis ekonomi, pandemi, krisis pangan, energi dan resesi global harusnya menyadarkan mereka untuk meninggalkan kapitalisme. Beralih ke Islam, karena rahmat kebaikan kebahagiaan itu hanya ada pada Islam.

Untuk itu dibutuhkan idealisme yang kokoh dari aktivis partai pengusung peradaban Islam untuk menyiapkan generasi muda berkiprah sebagaimana Muhammad Al Fatih muda mengalahkan benteng Konstatinopel. Kaum muda ini menjadi kader dakwah yang tangguh dan ikhlas untuk mengembalikan kejayaan dan kemuliaan Islam.

Generasi yang bersungguh-sungguh berkhidmat kepada umat, menerangi di tengah kegelapan, mengarungi luasnya lautan dengan ombak tantangan yang besar siap menghadang. Dan ini akan ditaklukkan, tentunya bukan dari generasi K-Pop!

Baca juga:

0 Comments: