Headlines
Loading...

Oleh. Choirin Fitri

Sob, di bawah payung sekularisme alias pemisahan antara agama dan kehidupan banyak terjadi salah kaprah terkait gender. Ada banyak perempuan yang enggak mau menerima keperempuanannya. Ia sibuk mengubah diri menjadi lelaki. Tomboy begitu istilah kekiniannya. 

Sebaliknya, banyak pula lelaki yang enggak mau menjadi dirinya sendiri. Mereka kemayu alias ingin dipandang cantik. Waria, wanita setengah pria, begitu sebutannya. Ada yang hanya mengubah penampilan jadi seperti wanita. Ada pula yang rela merogoh kocek yang dalam dengan operasi sana-sini agar disebut cantik. 

Padahal, baik lelaki ataupun wanita sama-sama ciptaan Allah. Hak prerogatif Allah yang enggak bisa dibantah. Terserah Dia mau menciptakan kita berjenis kelamin perempuan atau lelaki. Keduanya Allah ciptakan dengan sebaik-baik bentuk. 

Buktinya terdapat dalam firman Allah dalam surah At-Tin ayat 4 yang berbunyi: 

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Ini berarti jika Allah menetapkan kita sebagai wanita, enggak usah ingin jadi lelaki. Sebaliknya, jika Allah telah menetapkan jiwa raga kita adalah lelaki, enggak usah sibuk mengubah diri jadi perempuan. Jelas haram hukumnya. 

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

“Rasulullah saw. melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).

Ngeri banget jika Rasulullah, sang kekasih Allah melaknat kita. So, jangan sampai deh kita mengubah ciptaan Allah karena ingin menjadi lawan jenis kita. 

Toh, di hadapan Allah bukan fisik yang dilihat. Namun, ketakwaan. Selain itu, amal kebaikan baik yang dilakukan oleh perempuan atau lelaki sama-sama akan diterima-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Al-Qur'an surat Ali-Imran: 195 yang berbunyi: 


فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ اَنِّيْ لَآ اُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى ۚ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍ ۚ 

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain..."

Selain itu, lelaki dan perempuan tidak diciptakan untuk saling bersaing tentang gender mereka. Namun, Allah menciptakan kita untuk beribadah pada-Nya. Renungi surah Az-Zariyat Ayat 56 yang berbunyi: 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Sebenarnya, laki-laki dan perempuan diperlakukan sama oleh Allah dalam hal haknya memperoleh kebaikan. Allah berfirman dalam Surat an-Nahl ayat 97 yang artinya: 

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Nah, untuk tugas mulia inilah laki-laki secara fisik diciptakan Allah lebih kuat dari wanita karena tugas kelaki-lakiannya untuk memimpin, bekerja, berjihad, dan semua aktivitas yang membutuhkan fisik. Sedangkan, wanita diciptakan Allah kuat dari sisi kasih sayangnya karena dialah yang ditugaskan untuk hamil, melahirkan, menyusui, merawat, hingga mendidik putra-putrinya. Laki-laki diciptakan Allah tidak gampang baper karena mereka lebih mendahulukan pikiran daripada perasaannya. Sebaliknya, perasaan wanita lebih dominan daripada pemikirannya. 

Meski secara fisik perempuan tak sama dengan lelaki, namun Allah berikan syariat terbaik untuk keduanya agar mulia di mata Allah. Sehingga, keduanya bisa berfastabiqul khoirot alias berlomba-lomba dalam kebaikan, meraih rida Allah, serta berjuang menjemput nikmatnya hidup abadi di surga-Nya kelak.

Batu, 25 September 2022

Baca juga:

0 Comments: