Milenial
Halloween? Tasyabbuh Woy!
Oleh Firda Umayah
Sobat, apakah kalian tahu apa itu Halloween? Yup, Halloween adalah salah satu perayaan yang ada di dunia saat ini. Halloween biasa dirayakan setiap tanggal 31 Oktober. Momen Halloween ditandai dengan kostum seram, permainan trick or treat (kenakalan atau berlian), permen, labu dan lain sebagainya.
Nah, pada tahun 2022 ini, sejumlah negara turut merayakan hari Halloween seperti Amerika, Korea Selatan, Meksiko, Inggris, bahkan Arab Saudi. Malangnya, perayaan Halloween di Korea Selatan berakhir dengan duka. Hal ini lantaran ratusan jiwa melayang karena tragedi yang terjadi di Itaewon. Penasaran?
Sobat, mengenal sejarah Halloween, sebenarnya ini merupakan kependekan dari kalimat All Hallows' Evening atau All Saints' Eve yang berarti Malam Hari Raya Semua Orang Kudus di Kekristenan Barat.
Nah, berdasarkan arti sudah jelas bahwa perayaan Halloween bukan berasal dari Islam. Oleh karena itu, muslim haram hukumnya turut merayakan hari raya tersebut. Hal ini karena turut merayakan Halloween sama saja dengan turut membenarkan apa yang diyakini oleh agama lain.
Hal ini juga berarti bahwa mereka yang merayakan Halloween sama dengan kaum kafir yang turut merayakannya. Maka dalam hal ini Rasulullah Saw melarangnya dengan tegas dengan sabda beliau Saw, "Orang yang menyerupai suatu kaum, ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud).
Lebih dari itu, adalah sebuah kemaksiatan lagi kesia-siaan alias mubazir jika muslim turut merayakan hari Halloween. Fakta menunjukkan bahwa perayaan Halloween turut menorehkan sejarah kelam dari perayaan yang ada di dunia.
Seperti yang terjadi di Pusat Kota Seoul, Korea Selatan. Setidaknya lebih dari 150 nyawa melayang lantaran insiden maut yang terjadi di kawasan Itaewon. Tragedi ini bermula lantaran pengunjung yang memadati kawasan pusat hiburan yang banyak menyediakan resto, bar, toko dan klub.
Banyaknya pengunjung yang datang ditambah adanya bentrokan di tengah kerumunan massa. Terlebih diperparah dengan penggunaan narkoba beberapa warganya menjadikan banyak masyarakat yang terkena serangan jantung. Kerumunan yang membludak membuat masyarakat tak dapat keluar dari situasi tersebut.
Sungguh miris sekali. Ibarat jatuh tertimpa tangga. Sudahlah berkumpul dalam kemaksiatan ternyata turut meregang nyawa pula. Astaghfirullahal 'adzim.
Sobat, meski ada negeri muslim yang turut merayakan Halloween seperti Arab Saudi, maka itu tidak menjadi pembenaran untuk melakukan perayaan tersebut. Sebab, yang menjadi standar perbuatan hidup seorang muslim adalah syariat Islam.
Sobat, sebagai muslim harusnya kita semua menyadari bahwa adanya perayaan-perayaan yang tidak sesuai dengan Islam merupakan upaya kaum kafir untuk menjauhkan muslim dari syariat Allah. Sehingga generasi muslim hendaklah senantiasa mengkaji Islam agar mereka memahami semua aturan hidup yang ada di dalam Islam. Tidak mudah turut dalam arus kemaksiatan saat ini. Wallahu a'lam bishawab.
0 Comments: