Headlines
Loading...
Oleh. Firda Umayah

Hai Sobat, apakah kamu muslim? Apakah kamu bisa salat? Kamu bisa ngaji? Apakah kamu hafal Al-Qur'an? Apakah kamu paham fiqih Islam?

Sobat, mungkin pertanyaan diatas adalah hal yang membuat kalian tidak nyaman. Karena pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang bersifat pribadi dan jarang ditanyakan oleh orang lain. Betul?

Tapi, coba sobat pikirkan. Apakah salah jika kita ditanya tentang aktivitas kita sebagai muslim? Jika itu dilakukan untuk kebaikan, kenapa tidak?

Sobat, idealnya seorang muslim memang harus salat, bisa membaca Al Qur'an, paham ajaran Islam, punya akhlak mulia, dan lain-lain. Iya enggak sih? 

Sebab, itulah yang diajarkan dan dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw yang seorang ummi alias tidak baca dan tulis, dipaksa membaca saat beliau mendapatkan wahyu yang pertama. Hal ini dapat menjadi dasar bahwa umat Islam wajib menuntut ilmu khususnya ilmu agama. 

Apalagi, saat ini banyak sobat muslim yang tidak bisa salat, ngaji bahkan tidak paham fiqih Islam. Akibatnya akan sobat temui muslim atau muslimah yang masih enggan menutup aurat, membaca Al Qur'an, mengkaji Islam dan enggan meninggalkan maksiat.

Sobat, kalau dipikir dan dirasakan, sebenarnya semua aturan yang ada di dalam Islam itu baik untuk umat manusia apalagi bagi muslim. Adanya hukum menutup aurat adalah untuk menjaga kehormatan manusia. Adanya larangan makan dan minum yang haram adalah untuk kesehatan tubuh manusia. 

Adanya perintah membaca Al-Qur'an adalah untuk menenteramkan hati manusia. Begitu juga dengan berbagai syari'at Islam yang lainnya. Namun, besarnya hawa nafsu manusia ditambah dengan bisikan setan membuat manusia melihat aturan selain Islam. Hal itu justru membuat manusia menjadi gelisah, merasa sempit dan sesak dalam menjalani kehidupan. Kalaupun ada kesenangan yang didapatkan, sifatnya pun hanya sementara.

Sobat, kalau kini ada sobat muslim yang masih belum memahami agamanya, maka hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor dari lingkungan keluarga, masyarakat bahkan negara. Kenapa sampai negara segala?

Sebab, negara lah yang menerapkan sebuah aturan dalam kehidupan. Ketika negara tidak menganggap penting suatu agama, maka begitu pula dengan masyarakatnya. Akibatnya masyarakat akan berusaha mencari solusi sendiri tanpa campur tangan negara. 

Apalagi kalau negara tersebut menerapkan sistem sekuler. Sistem yang memisahkan aturan agama dengan kehidupan. Walhasil, masyarakat akan semakin kacau karena tidak berpedoman kepada aturan yang benar. Ya, seperti yang terjadi saat ini.

Oleh karena itu, maka adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk memahami agamanya sendiri. Bagaimana caranya? Ya, tentu saja dengan mengkaji Islam. 

Namun, bukan hanya mengkaji Islam dalam perkara ibadah. Tapi juga mengkaji Islam di dalam segala aspek kehidupan. Karena Islam adalah agama sekaligus pandangan hidup yang komplit pakai banget.

Hal ini juga sesuai dengan perintah Allah Swt dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 208. Allah Swt berfirman yang artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam agama Islam secara kaffah (menyeluruh) dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu."

Nah, dari ayat di atas jelas sudah kalau muslim harus masuk ke dalam agama Islam secara keseluruhan. Oleh karena itu, muslim juga harus memahami agama Islam secara menyeluruh. Jadi, yuk sobat. Ngaji Islam Kaffah. Karena hanya dengan itu, sobat akan mampu memahami agama Islam secara utuh. Wallahu alam bish shawab.

Baca juga:

0 Comments: