Headlines
Loading...
Kemiskinan Ekonomi Harus Segera Teratasi

Kemiskinan Ekonomi Harus Segera Teratasi

Oleh. Rohmawati 
Pemerhati Sosial Jakarta 

Dunia maya kembali di kejutkan dengan peristiwa yang sungguh menyayat hati. Kematian yang penuh misteri  kini terulang kembali. Akibat lemahnya kepengurusan negeri dan kemiskinan ekonomi yang tak kunjung menemukan titik solusi.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menduga satu keluarga terdiri dari empat orang yang ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kalideres, tidak mengomsumsi makanan dalam waktu yang cukup lama. 
(Antarasultra.com, 11/11/22)

Menurut kepolisian kematian satu keluarga tersebut baru diketahui oleh masyarakat ketika mencium bau busuk dari area rumah tersebut. Dan di sisi lain kepolisian menduga bahwa kematian satu keluarga tersebut telah berlangsung sejak tiga minggu yang lalu. Pernyataan yang sungguh ironis. Bagaimana tidak, pasalnya masyarakat baru mengetahui saat jasad telah membusuk, sedangkan menurut kepolisian sendiri jasad satu keluarga tersebut tidak meninggal secara bersamaan karena memiliki tingkatan busuk yang berbeda. 

Dalam ilmu sosial masyarakat adalah merupakan sekumpulan manusia yang hidup beriringan dengan kebudayaan, dengan berkelompok atau juga bisa dikatakan sebagai sekumpulan manusia yang saling berinteraksi dalam kehidupan. Dalam hal ini, seharusnya masyarakat terutama wali atau  pemimpin di wilayah tersebut lebih mengetahui bagaimana kondisi rakyat yang di pimpinnya. Namun sayangnya, sistem yang diterapkan dalam kehidupan ini banyak melahirkan sifat individual  terhadap masyarakat Indonesia  itu sendiri. Sehingga fungsi lembaga kemasyarakatan tidak berjalan  sebagaimana mestinya. Padahal, dalam Islam masyarakat, terlebih umat Islam satu dengan yang lainnya bagaikan satu tubuh. Yang dimana memiliki ikatan kesatuan yang kuat. Jika yang satu sakit hendaknya yang lainpun merasakannya. 

Demikianlah potret kehidupan yang bukan berdasarkan Al-Qur'an. Dimana segala ikatan kehidupan harus berdasarkan kepentingan. Padahal, disisi lain juga kota Jakarta adalah merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Bahkan mendapat sebutan sebagai kota metropolitan. Yang mana diwilayah tersebut terdapat perusahaan-perusahaan besar maupun kecil yang berdiri megah di tengah masyarakat itu sendiri.  Seperti perusahaan sepatu, motor dan lain sebagainya. Namun, sayangnya ketersediaan lapangan pekerjaan sangatlah minim untuk didapatkan. Sehingga hal ini tidak menjamin bahwa warga negara Indonesia terutama warga kota Jakarta mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupannya. 

Namun, di sisi lain para pejabat tinggi justru sibuk obral janji untuk bisa kembali menduduki kursi. Padahal, seorang pemimpin wajib melayani rakyatnya dan memastikan kesejahteraan hidupnya. Seperti halnya yang telah dicontohkan oleh teladan kehidupan dalam memimpin negara yang dicintai yakni Rasulullah saw. Yang mana hal tersebut pun diikuti para sahabat-sahabatnya seperti Abu Bakar, Umar dan lain sebagainya.

Abu Bakar adalah Khalifah kedua yang menggantikan kepemimpinan Rasulullah. Beliau rela berjalan jauh setiap harinya untuk menemui seorang yang sudah lanjut usia memenuhi segala kebutuhannya. Dengan tujuan memastikan bahwa rakyat yang dipimpinnya, sejahtera. begitu juga yang dilakukan Umar bin Khattab khalifah selanjutnya yang meneruskan estafet perjuangan para nabi. Yang tidak akan makan dan minum sebelum memastikan rakyatnya telah terpenuhi segala kebutuhannya.  Demikianlah fakta kehidupan yang menerapkan aturan Islam. Semua dapat terselesaikan dengan gemilang. Sebab dalam Islam kekayaan tidaklah dimiliki perorangan, melainkan dipergunakan untuk segala kemaslahatan. Sehingga dapat dipastikan bahwa semua hak rakyatnya dapat terpenuhi. Sebab semua yang anugrahkan dalam kehidupan adalah titipan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an. 

" Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi." (Qs. Al-Baqarah : 284)

Dengan memahami hakikat inilah seorang manusia, baik masyarakat maupun pemimpin akan memiliki sifat yang empati dan simpati terhadap kesulitan seseorang. Terlebih dengan seorang pemimpin itu sendiri yang sejatinya diamanahi untuk menjadi periayah rakyatnya dan penjamin segala kebutuhannya. Yakni dengan mengelola segala kekayaan alamnya dengan aturan Islam. 

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga:

0 Comments: