Headlines
Loading...
Oleh. Salma

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ÙŠٰۤـاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ù„َا تُØ­َرِّÙ…ُÙˆْا Ø·َÙŠِّبٰتِ Ù…َاۤ اَØ­َÙ„َّ اللّٰÙ‡ُ Ù„َـكُÙ…ْ ÙˆَÙ„َا تَعْتَدُÙˆْا ۗ اِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ Ù„َا ÙŠُØ­ِبُّ الْÙ…ُعْتَدِÙŠْÙ†َ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 87)

Indonesia gempar dengan tewasnya satu keluarga di Kalideres. Mereka ditemukan setelah kematian mereka diperkirakan sudah 3 minggu lamanya. Dari hasil autopsi ditemukan bahwa lambung mereka kosong dari makanan. Sehingga salah satu spekulasi dari penyebab kematian mereka adalah karena kelaparan. Meski hal ini dibantah oleh beberapa pihak.

Ada salah satu netizen yang menyampaikan analisanya, bahwa keluarga yang tewas ini menganut satu kepercayaan tertentu. Salah satunya tentang kedatangan hari kiamat. Karena faktor ketakutan dan yang lain, kepercayaan keluarga ini mengarahkan pada upaya penyiksaan badan dengan cara  sengaja tidak memasukkan makanan ke dalam tubuh mereka. Begitu salah satu pendapat netizen.

Di dalam sejarah Islam, penyiksaan badan seperti ini pernah terjadi karena salah dalam memaknai tentang Zuhud. Umat Islam memaknai Zuhud dengan praktek hidup yang sengsara dan penyiksaan badan. Hal ini terjadi karena upaya musuh- musuh Islam untuk melemahkan Islam dan kaum muslimin dengan cara menyelaraskan antara filsafat India dan Islam. Akibatnya, banyak umat Islam yang menjauhkan diri dari gemerlapan kehidupan dan menarik diri untuk tidak terjun dalam kenikmatan hidup yang melimpah (Daulah Islam; Syaikh Taqiyuddin an Nabhani)

Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan berbagai potensinya dan cara pemenuhannya. Dan Allah SWT telah menghalalkan berbagai kenikmatan dunia kepada manusia dalam batas- batas yang diatur oleh Syara' untuk memenuhi potensi tersebut.

Allah SWT menghalalkan manusia untuk menikah sebagai pemenuhan atas gharizah nau'nya. Manusia juga boleh beribadah sebagai pemenuhan atas gharizah tadayyunnya. Manusia boleh melakukan apa saja yang dihalalkan oleh Syara' untuk menjamin eksistensi dirinya sebagai wujud dari gharizah baqa'nya.

Selain itu, manusia boleh memenuhi kebutuhan jasmaninya dengan cara makan dan minum yang dihalalkan sekaligus menerapkan adab- adabnya. Manusia boleh istirahat dan tidur secukupnya sebagai wujud pemberian hak kepada tubuhnya. Manusia juga boleh memiliki rumah, kendaraan, harta yang diinginkan asal sesuai dengan syariat dan dipenuhi kewajiban atas harta- hartanya. Allah SWT menghalalkan semua itu tapi melarang untuk melampaui batas.

Sungguh Islam agama yang shahih yang sesuai dengan fitrah manusia. Allah SWT telah menghalalkan kenikmatan dunia, sekaligus aturan mainnya. Sebaliknya Islam melarang aktivitas penyiksaan badan dan hal- hal yang menyengsarakan hidup.

Rasulullah Muhammad Saw telah bersabda yang artinya:
"Janganlah memberikan kemudharatan kepada diri sendiri dan janganlah memudharatkan orang lain." 

So, silakan menikmati apa- apa yang telah dihalalkan oleh Allah SWT dalam koridor Syarak. 
Menyiksa badan?! No way!

Baca juga:

0 Comments: