Headlines
Loading...
Oleh. Iis Nopiah Pasni

Sore hari itu, Bunda Isna duduk di teras rumahnya sambil memegang hpnya, Abidzar duduk di sampingnya sambil memerhatikan bundanya.

Tak lama Dik Hani, anak bungsunya bangun tidur.

"Bun, Bun," katanya sambil berjalan mencari bundanya. Tak lama, terdengar suara tangisnya minta diperhatikan. Bunda Isna langsung memeluk Dik Hani lalu menggendongnya dan kembali duduk di teras rumahnya.

"Cup, Cup, jangan nangis anak salehah yang cantik," kata Bunda Isna sambil menepuk pantat Dik Hani yang kini sedang minum susu botolnya.

"Bun, kok Bunda suka menulis?" tanya Abidzar penasaran.

"Bunda suka baca 'kan?" tanyanya lagi.

"Bun, kapan kita ke perpustakaan umum lagi?" rengeknya lagi sambil melihat gambar yang sedang dibuat Bundanya  menggunakan aplikasi Pixellab tadi.

Bunda Isna tersenyum mendengar pertanyaan anaknya, banyak sekali pertanyaannya sampai Bunda Isna bingung mau jawab yang mana dulu.

"Iya, Bang. Bunda suka menulis juga suka membaca," jawab Bunda sambil melihat ke arah anaknya.

"Kalau ke perpustakaan umum nanti ya Bang, Insya Allah hari Senin ya," kata Bunda Isna lagi.

"Iya Bun, mumpung masih libur sekolah. Abang mau ke perpustakaan umum," jawab Abidzar lagi.

"Bun, waktu masih kecil, Bunda suka baca kisah atau nggak?"  tanya Abidzar lagi.

"Suka dong," jawab Bundanya.

"Suka kisah Nabi dan Rasul, Bun?"

"Iya, masih kecil dulu Bunda  suka baca buku-buku seperti buku kisah Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam, Nabi Nuh 'alaihi salam dan Nabi Musa 'alaihi salam," jawab Bunda Isna pada anaknya itu dengan perasaan bahagia, seketika terbayang olehnya masa kecilnya dulu.

Ia teringat saat masih di Madrasah Ibtidaiyah dulu berebut dengan teman-teman untuk meminjam buku cerita yang bergambar tentang Kisah Nabi dan Rasul. Buku itu ukurannya lebih lebar dari buku biasanya, ada gambar dan tulisannya.

Terbayang kembali olehnya, betapa menyenangkan saat itu. Berkumpul di perpustakaan sekolah bersama teman-teman sekelas pada jam istirahat. Membaca buku, terutama buku cerita bergambar.

"Bun, nanti Abidzar mau baca buku Pictbook ya Bunda, itu loh buku yang terbaru Bun," kata Abidzar yang sukses membuyarkan lamunan Bunda Isna tadi.

"Oh, iya Abang sayang, boleh dong," kata Bunda Isna pada spontan lalu tersenyum.

"Buku Pictbook yang ada tulisan Bunda, sudah dipesan belum, Bun?" tanya Abidzar lagi.

"Sudah Bunda pesan, Sayangku," jawab Bunda sambil menggelitik Abidzar tentu saja Abidzar jadi tertawa kegelian.

"Jadi tinggal tunggu bukunya nyampe,Bun?" tanyanya lagi.

"Iya Abang," jawab Bunda Isna singkat, sambil membawakan berbagai buku-buku cerita anak.

Buku-buku cerita anak itu kebanyakan buku Antologi Bersama Bunda Isna.
Kebanyakan tokohnya ya bernama anaknya, Abidzar dan Dik Hani.

"Bun, kenapa harus rajin membaca?" tanya Abidzar tiba-tiba saat Ia sedang membolak balik buku yang dipegangnya.

"Karena dengan rajin membaca buku, Abang Abidzar bisa dapat ilmu dan pengetahuan yang luas, Bang," jawab Bunda Isna sambil meminta Abidzar membaca judul cernak tulisannya.

"Abi dan Burung Jalak Bali," kata Abidzar membaca dengan lantang  judul Cernak yang ditunjukkan Bundanya itu.

"Masya Allah, Abang udah pinter bacanya," kata Bunda memuji anak ketiganya itu.

"Ayo, Abang Abidzar baca bukunya agar bacanya jadi tambah lancar," kata Bunda lagi, menyemangati Abidzar.

"Iya Bun, Insya Allah Abang Abidzar akan selalu rajin membaca dan tak akan malas belajar," janji Abidzar pada Bundanya.

"Beneran ya Bang, jadi tambah rajin dong," kata Bunda Isna lagi. 

Selanjutnya Bunda Isna bercerita pada Abidzar tentang tempat perpustakaan umum yang kini sudah berpindah tempat.

"Dulu Bang, perpustakaan umum itu di samping Puskesmas, nah sekarang sudah pindah di dekat RSU yang lama, Bang," kata Bunda Isna memulai ceritanya.

"Terus dulu, Bunda sepulang sekolah pas masih SMA dulu suka mampir pinjam buku bawa pulang atau sebentar baca buku di situ," kata Bunda bercerita pada Abidzar.

"Ke perpustakaan umumnya ramai-ramai ya, Bun?" tanyanya lagi.

"Iya ramai-ramai bareng temannya Bunda," kata Bunda Isna lagi.

"Wah! Kalau kayak gitu, Abidzar juga mau sering ke perpustakaan umumnya Bun," kata Abidzar semangat.

"Buat apa Bang, kalau ke perpustakaan umum?" tanya Bunda ingin tahu jawaban anaknya.

"Itu tempat baca buku, Bun," jawabnya polos.

Akhirnya mereka menjadwalkan untuk pergi ke Perpustakaan Umum Muara Enim untuk mengisi liburan sekolah Abidzar dengan kegiatan bermanfaat.

"Beneran ya, Bun?" rengek Abidzar lagi.

"Iya, Insya Allah," jawab Bunda singkat.

"Ikut," kata Dik Hani tiba-tiba yang membuat Bundanya dan Abangnya gemas. Tentu saja  Dik Hani mengatakan kata "ikut" itu dengan gaya bahasanya yang belum begitu jelas, terdengar lucu.

"Iya Dik Hani ikut juga," kata Bunda Isna sambil memeluk dan mencium kening Dik Hani. Tampak Abidzar juga tersenyum geli melihatnya.

Muara Enim, 25 Desember 2022

Baca juga:

0 Comments: