
Oleh. Atik Setyawati
Sering kali 'de javu' melintas
Betapa dekat, erat meretas
Semua seakan tanpa batas
Merasakannya jadi tak waras
Bayang-bayangmu, Ibu
Pagi, siang, sore, malam-malamku
Nyaris selalu ada dirimu
Betapa berat memeluk rindu
Doa-doa pengusir gundah
Terus terlisankan dan membuncah
Hati masih berusaha terarah
Meski semua terasa patah
Karena bukan Islam yang ada
Jadikan ibu banyak menderita
Berperan ganda demi semua
Berdaya guna tapi terpedaya
Ibu, kupeluk rindu padamu
Buat diri larut dan terharu
Semua terasa indah, pada semua waktu
Setiap kata yang pernah ada terasa merdu
Ibu, kupeluk rindu padamu
Sampai batas waktu
Tetap dirimu yang terbaik untukku
Kasih tulus terangkum dalam setiap lembaran kalbu
Ibu, kupeluk rindu padamu
Terasa perih berdenyut bak teriris sembilu
Jariyah untukmu
Semoga terus mengalir seperti aliran manisnya madu
Ibu, biar kupeluk rinduku padamu
Cermin kasih sayang tulus darimu
Semoga sanggup mengantarkan semua cucu
Menggapai asa seperti impianmu
Metro, 8 Desember 2022
Baca juga:

0 Comments: