Milenial
Sobat, Waspadailah Deradikalisasi!
Oleh. Firda Umayah
Hai, sobat. Apakah kamu tahu apa itu deradikalisasi? Apakah kamu tahu mengapa ada deradikalisasi? Seberapa penting kamu mengetahui hal ini?
Sobat, deradikalisasi adalah upaya untuk mengurangi dan menghilangkan paham radikal yang dimiliki seseorang. Radikal sendiri memiliki arti mendasar atau memahami sesuatu sampai kepada prinsip dasar.
Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah menjalankan program yang konon mampu meredam aksi terorisme di Indonesia. Salah satunya program deradikalisasi.
Program deradikalisasi ini dijalankan dengan melaksanakan re-edukasi dan pembinaan kepada masyarakat, khususnya pemuda, agar mereka tidak memiliki paham terorisme. Sekilas, program ini tampak baik. Namun, benarkah demikian?
Sobat, berbicara tentang deradikalisasi, pada faktanya, ide ini justru lebih menargetkan umat Islam, khususnya mereka yang berkonsentrasi dalam aktivitas dakwah Islam. Mengapa? Karena secara tidak langsung, ide ini bertujuan untuk menjegal upaya penerapan syariat Islam dalam kehidupan.
Mereka yang menggaungkan deradikalisasi cenderung menebang pilih syariat Islam yang mereka sukai dan menolak penerapan syariat Islam secara keseluruhan. Alasannya, karena jika Islam dibiarkan hadir di tengah masyarakat, akan muncul kasus terorisme seperti sebelumnya. Ya, seperti adanya aksi bom misalnya.
Sobat, kalau Islam ditolak hanya karena ada kesalahan di antara sebagian kecil umat Islam, lantas bagaimana dengan kerusuhan di Papua yang disebabkan oleh ulah KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang jelas menelan banyak korban? Bukankah itu bagian dari radikalisme? Bagaimana pula dengan ulah korup para koruptor yang telah menggerogoti negeri ini? Apakah itu tindakan yang dibenarkan?
Sobat, narasi deradikalisasi sejatinya hanya diberikan kepada umat Islam. Terlebih lagi kepada mereka yang mendakwahkan Islam. Lihat saja ketika stigmatisasi terhadap Islam hadir di tengah masyarakat. Islam selalu menjadi pihak yang tertuduh atas segala permasalahan yang ada.
Padahal, semua masalah yang ada saat ini, merupakan akumulasi dari dampak yang ditimbulkan oleh ketiadaan penerapan syariat Islam. Seperti halnya masalah krisis adab yang terjadi di kalangan pelajar saat ini.
Akibat sistem pendidikan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, banyak pelajar tidak memiliki adab yang baik. Kasus 'bullying' (perundungan) menjadi santapan harian di media massa.
Solusi untuk mengatasi masalah krisis adab harus dikembalikan kepada syariat Islam. Akidah Islam harus menjadi landasan dalam kurikulum pendidikan. Adab harus selalu diutamakan sebelum pelajar mempelajari sebuah ilmu.
Sobat, dari satu kasus di atas sudah menunjukkan bahwa Islam adalah solusi untuk mengatasi segala masalah hidup manusia. Kalau pun ada umat Islam yang melakukan kesalahan, hal itu tak lantas menjadikan Islam sebagai pihak yang tertuduh. Betul?
Sobat, sebagai muslim, kita harus merasa bangga dan bersyukur atas nikmat Islam yang kita miliki. Namun, bangga saja tidak cukup. Umat Islam harus senantiasa mengkaji Islam agar:
- Mengetahui segala hal tentang Islam.
- Perilaku hidupnya sesuai dengan syariat Islam.
Dengan demikian, umat Islam tidak akan mudah terseret ke dalam arus yang bertentangan dengan syariat Islam. Bahkan umat Islam akan senantiasa menyuarakan Islam agar diterapkan di dalam kehidupan. Karena Islam membawa rahmat untuk semua.
Wallahu a'lam bishawwab.
0 Comments: