
Puisi
Bila Musim Panen Tiba
Oleh. Teti Purwasih Firdaus
Teringat masa kecilku
Nenek mengajak anak, mantu dan cucu
Berjalan beriringan menyusuri jalan setapak, berkelok dan penuh rumput liar
Nenek mengumumkan, kami akan panen duku, pete dan nangka
Kebun luas ditanami pohon cengkeh, teh dan buah-buahan
Pete berbuah lebat sekali
Kami membuat api unggun
Ikan dan pete kami masukkan ke dalamnya
Makan bersama beralas daun pisang
Suasana akrab, penuh canda ria
Segar terasa alam pedesaan yang tentram, damai sejahtera
Nenek terlihat sumringah
Membagi pete, duren, dukuh, nangka dan kelapa
Nenek sukacita berbagi hasil panen
Kepada anak, saudara dan tetangga
Nenekku sangat dermawan
Tiada yang terlewat, semua dapat bagian
Semua membawa jatah pembagian
Merasakan hasil panen tanaman
Tak terasa puluhan tahun berlalu
Nenek sudah tiada
Kebun menjadi jalan umum
Hasil panen tiada lagi
Kumpul keluarga pun sulit sekali
Semua berjauhan
Nenek perekat tali kasih sudah tiada
Semua tinggal kenangan
Semua hanya cerita
Sekilas suka di masa tua
Nenek perekat kasih
Nenek perekat sayang
Ibu tangguh semata wayang
Hanya doa yang bisa kami panjatkan
Baca juga:

0 Comments: