![Indonesia Maju di Tahun Baru?](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhknCF9grbiAs222xEbn-14xbzbqRZoHlcw9bS0w-i2VVf2V-AcmY7aeRrMNeaGeCcavJvy20CRzIAAHJk5LmyL-6I0KSyzwJnRF7WW2eycUzJ58DO0IYXrx-8vGbEi7Jehkp42atWn3A4/w700/1673045901688241-0.png)
OPINI
Indonesia Maju di Tahun Baru?
Oleh. Ramsa
Tahun baru sejuta harapan baru. Berderet asa hendak diraih. Sesuatu yang wajar mengharapkan kebaikan dan perbaikan. Ketika setahun ke belakang banyak kelemahan maka wajarlah membuat ancang-ancang dan cita-cita yang lebih baik. Berharap pergantian tahun akan melaju dengan segudang prestasi.
Apa kabar Indonesiaku di tahun 2022? Mari menengok ke belakang sejenak. Sepanjang tahun 2022 angka kejahatan atau angka kriminalitas masih tinggi bahkan menurut data yang dikutip dari Republika.com, (1/1/2023) Masih terjadi kenaikan angka kejahatan yakni sebesar 7,3 persen atau bertambah kurang lebih 20.000 an kasus selama kurun waktu 2022. Dalam bidang narkoba saja terjadi 40.000 kasus dalam setahun.
Data ini baru dalam dua hal yang terungkap ke publik. Kita tentu ingat kasus KM 56, kasus pembunuhan yang belum terungkap hingga saat ini. Juga banyak masalah yakni judi online yang melibatkan mahasiswa, rapuhnya mental pemuda, kasus L68T, gang motor dan sejuta masalah yang tak kunjung terselesaikan.
Bagi ibu-ibu masalah yang juga berdampak panjang adalah kenaikan harga BBM yang berefek domino pada kenaikan harga barang, naiknya ongkos transportasi dan sejumlah dampak ikutannya. Harga sayur melambung, pupuk mahal dan masih banyak hal yang menggelisahkan ibu-ibu bangsa.
Rasanya sejuta kata menggoreskan selaksa peristiwa di tahun lalu tak akan mampu mengungkapkan beragam masalah yang dihadapi negeri tercinta. Maka wajar saja jika muncul komentar apakah bangsa ini akan lebih baik di tahun 2023? Apa saja yang mampu diperbaiki, atau prestasi apa bisa dipertahankan?
Negara Terpuruk dalam Kubangan Demokrasi
Setiap masalah pasti ada penyebabnya. Dan masalah yang beruntun di negeri ini juga penting diketahui penyebab mendasarnya. Mengapa angka kriminalitas terus tinggi baik yang melibatkan rakyat biasa maupun yang melibatkan penegak hukum? Narkoba menggurita, free sex merajalela, penyimpangan seksual seolah dibiarkan. Pencitraburukan pada ide-ide Islam terus melenggang, apa akar masalahnya?
Kalau kita melihat lebih jeli, menganalisa lebih dalam berbagai masalah besar di negeri ini akan bermuara pada kebijakan politik, ekonomi yang dianut atau yang dijalankan oleh negara. Atau bisa dikatakan masalah demi masalah yang tak kunjung reda dipicu oleh aturan main yang diberlakukan dalam negara Indonesia. Yakni diterapkannya ide kebebasan yang meniscayakan negara bebas mengambil kebijakan apapun yang menurut segelintir orang, hal tersebut baik buat bangsa. Baik dalam pandangan pemangku kebijakan atau orang-orang yang dianggap mewakili rakyat, walau hal itu belum tentu baik buat rakyat.
Dalam urusan kebijakan politik misalnya, adanya sanksi yang tidak tegas pada pelaku kriminal tentu tidak akan melahirkan efek jera. Hal ini berakibat menjamurnya kejahatan.
Di sisi lain, kondisi ekonomi yang memburuk juga memicu tindakan kriminal. Hal yang juga penting diketahui yakni negara ini masih suka menjadi follower kebijakan internasional dalam hal menambah utang negara, investasi asing. Negeri ini juga masih setia bergabung dalam organisasi internasional dengan berbagai kesepakatan yang sering kali memberatkan Indonesia.
Salah satu contohnya adalah kebijakan penyesuaian tarif BBM sebagai amanat dari organisasi perdagangan dunia. Padahal adanya pergantian harga BBM apakah ada rakyat yang setuju? Tentu tak ada. Namun perwakilan rakyat dan pemangku kebijakan merasa hal itu baik bagi bangsa maka palu tetap diketuk dan terjadilah perubahan harga. Hal ini sejatinya menunjukan bahwa bangsa ini sedang menjalankan amanah demokrasi dan perwakilan rakyat yang justru melahirkan kesengsaraan. Jauh dari kata sejahtera.
Maka berharap indonesia akan maju dengan tetap berpayungkan sistem demokrasi, rasanya seperti menggantang asap. Berharap Indonesia maju dalam kubangan demokrasi, serasa mengharap kerbau berkilau selepas mandi lumpur. Jauh dari kenyataan. Kita tentu memiliki asa perubahan dan kemajuan bagi bangsa dan ibu pertiwi tercinta, namun bukan dalam balutan sistem politik hari ini. Kita berharap akan ada perubahan paradigma, perubahan mendasar dalam memperbaiki nasib bangsa. Maka pandangan kita wajib diarahkan pada sistem selain demokrasi kapitalisme, selain sosialime. Maka pilihannya hanya satu yakni Islam.
Islam Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan
Selama kurang lebih tiga belas abad Islam diterapkan telah tercatat dengan tinta emas sejarah bahwa Islam membawa kesejahteraan. Dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi juga paling maju di zamannya. Sebagai contoh nyata yakni ketika Islam diterapkan di Spanyol di abad pertengahan, tepatnya di abad ke tujuh hingga abad 10 Masehi, ilmu pengetahuan berkembang pesat. Bahkan kaum non muslim pun datang belajar ke Andalusia atau Spanyol.
Di antara hasil perkembangan ilmu pengetahuan ini lahirlah ilmuwan-ilmuwan hebat yakni Avicena atau Ibnu Sina, Ibn Rusyd, ada juga Al Khawarizmi sang penemu angka nol yang sumbangsihnya luar biasa dalam ilmu pengetahuan modern.
Bentuk kemajuan dalam bidang arsitektur yang masih terlihat hingga hari ini adalah bangunan istana Al Hambra, masjid Cordoba yang indah. Juga taman-taman dengan air mancur yang tampak mewah. Adanya permandian yang tertutup dan memisahkan tempat mandi pria dan wanita. Dan banyak hal lainnya.
Hal ini cukup sebagai bukti kuatnya ekonomi Islam, hebatnya politik Islam. Saat ini, sebagian negara barat pun berani mengadopsi sistem ekonomi Islam yang anti inflasi. Tidak rentan krisis. Hal ini membuktikan bahwa Islam adalah solusi yang membawa pada kejayaan. Sistem ekonomi Islam tidak berdiri sendiri, karena ekonomi akan selalu terhubung dengan kebijakan politik.
Dari fakta tersebut jelaslah bahwa kemajuan dan kesejahteraan akan mudah terwujud dalam sistem yang menerapkan Islam kaffah. Islam yang bernaung dalam sebuah institusi pemersatu di seluruh dunia. Dikenal dengan nama kh!l4f4h. Dengannya akan mampu menumpas dan meminimlisir segala bentuk kriminalitas. Karena sistem sanksi yang tegas dan menimbulkan efek jera.
Rakyat akan jauh dari galau dan was-was ketika syariah Islam menyeluruh diterapkan. Masalah BBM dan keluhan lainnya niscaya lebih mudah teratasi. Sehingga warga negara mudah terpenuhi semua kebutuhan individu dan kebutuhan kolektifnya oleh negara, maka kondisi ini akan menutup pintu kejahatan. Saatnya kembali pada syariat untuk Indonesia maju, kuat dan berdaulat.
Wallahu A'lam bis showab
Baca juga:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwn1z-qW4alS9WG0uXNYw9abBTQkUnD4yrvjMXSlrcJgxpQTXaWt6AK6R3qPfittc16UQ1NitLgdbVZFrtQDNk5Qava1x8POat9AVzf6oQN_qM3XVi1aczrmpLH4haLUwV8i8vYx3LvEamEBFUKyfZcEgpQ6WCm5K6rELPqtWHSM0t3XaRLCbeGPTcsw/s16000/SSCQMedia.com.gif)
0 Comments: