Headlines
Loading...
Oleh. Firda Umayah

Bagas pulang bermain bersama teman-temannya. Ia lalu masuk ke kamar dan menikmati kasur tebal miliknya. Namun, saat ia sedang menikmati tidurnya, terdengar suara yang tak asing memanggil namanya.

"Bagas, salat zuhur dulu, nak. Ini udah mau asar," seru ibu.

Bagas tak memerhatikan seruan itu. Tubuhnya lelah setelah bermain sepak bola. Remaja berusia 14 tahun itu kembali melanjutkan tidurnya.

Bagas terbangun dari tidurnya pada pukul lima sore. Ia lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Bagas, sudah salat asar belum?" teriak ibu.

Bagas lalu menjawab dan melaksanakan salat asar menjelang magrib datang. Usai salat, Bagas tetap berada di kamar sambil menunggu azan magrib berkumandang.  

Setelah itu Bagas pergi ke dapur untuk makan malam. Namun Bagas terkejut. Karena hanya ada lumpia goreng di atas meja. 

Bagas lalu menanyakan perihal makan malamnya kepada ibu. Namun ibu hanya menjawab, "Makan saja apa yang ada. Ibu mau istirahat dulu."

Karena tak mau ambil pusing, Bagas menyantap tiga lumpia goreng di atas meja. Bagas melanjutkan aktivitas dengan menonton televisi. Hingga ia kembali tertidur pulas.

Bagas kembali terbangun pukul sepuluh malam. Ia merasa heran, mengapa ibunya tak membangunkannya. Ia lalu mencari ibu dan dilihatnya pintu kamar ibu terbuka.

Bagas melihat ibu tertidur. Ia lantas menyelimuti ibu. Namun, ia melihat wajah ibunya merintih kesakitan. Tubuh sang ibu panas tinggi.

Bagas yang panik segera menghubungi Bu RT menggunakan gawai ibu. Bu RT menyarankan agar Bagas membawa ibu ke puskesmas kecamatan di kota itu. Bagas juga menelepon Ratih teman sekaligus tetangganya untuk menemani ibunya saat Bagas membawa keduanya ke puskesmas naik motor.

Beruntung, ibu Bagas segera tertangani begitu sampai di IGD puskesmas kecamatan di kota Surabaya. Ibu Bagas yang mengalami penurunan kesadaran akhirnya bisa membuka mata dan berkata kepada Bagas.

"Bagas, kamu sudah salat isya'?" tanya Ibu.

Bagas dengan sedih menjawab dan bertanya kepada ibu mengapa ibu selalu mengingatkan Bagas tentang salat.

Ibu lalu mengatakan bahwa salat adalah kewajiban utama bagi umat Islam. Ibu juga bercerita bahwa dirinya sangat sedih jika Bagas mengabaikan perintahnya. 

Ibu juga bercerita bahwa ia kelelahan usai mengerjakan pesanan kue dari bu Dewi. Mbak Lasmi yang biasa dimintai tolong rupanya sedang pergi ke Jombang. Ibu kemudian mengerjakan pesanan sendirian hingga tak sempat memasak untuk Bagas.

Bagas yang mengetahui hal itu lalu meminta maaf kepada ibu. Ia berjanji tidak akan menyepelekan perintah ibunya lagi. Ibu lantas meminta Bagas untuk memohon ampun kepada Allah atas kelalaian yang ia lakukan.

Lantas lalu mengangguk dan berkata, "Jangan bersedih lagi, ibu. Bagas akan berubah menjadi anak yang lebih baik lagi sekarang."

Baca juga:

0 Comments: