Headlines
Loading...
Oleh. Mutsaqqoful Fikri
(Pena Muslimah Cilacap)

Pemuda adalah detak jantung dan harta berharga bagi kita. para pemuda berperan penting dalam membentuk dan melestarikan peradaban bangsa dan negara. 

Namun, sayangnya pemuda saat ini mengalami krisis daya juang. Sebagian dari mereka enggan hidup dalam kepayahan, sebagian dari mereka harus hidup laksana sapi perah, dan sebagian lagi dari mereka harus memilih jalan sesat menjadi generasi "melambai", bahkan sebagian ada yang hidup ngenes akibat mental illness. Miris sekali. Oleh karena itu, pemuda muslim butuh perubahan hakiki detik ini juga.

Bung Karno pernah berkata, “Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

Kata-kata Bung Karno ini berhasil menggetarkan dan membakar jiwa para pemuda Indonesia terdahulu sehingga mereka bergerak berusaha dan berjuang mengubah kondisi Indonesia yang terjajah hingga kemudian meraih kemerdekaannya. Beginilah gambaran potensi pemuda bagi bangsa dan negara. Tidak ada yang mengingkarinya. 

Demikian pula bagi umat Islam, pemuda muslim adalah tumpuan harapan untuk mengubah kondisi umat saat ini yang sangat jauh dari kata sejahtera dan penuh dengan masalah. Maka, Untuk melakukan perubahan, wajib untuk terlebih dahulu mengamati secara mendalam agar kita bisa mendapati akar dari seabrek masalah negeri ini.

Saat ini, rakyat harus menanggung krisis energi, harga pangan dan komoditas pokok lainnya terus melonjak, pengangguran menjamur, akses pendidikan dan kesehatan masih sulit, taraf hidup kian rendah, kriminalitas meningkat, generasi makin rapuh, dan sebagainya. Semua ini adalah buah penerapan sistem sekuler demokrasi yang rusak dan merusak. Demokrasi menafikan peran Allah Taala dalam kehidupan dan memberikan hak membuat hukum kepada akal manusia yang lemah dan terbatas.

Dalam sebuah video viral di awal tahun 2022, seorang mahasiswi (19), berhasil membangkitkan solidaritas muslim dan dunia. Muskaan Khan terlihat memasuki kampusnya saat segerombolan pria nasionalis Hindu mendekatinya dan meneriakkan "Jai Shri Ram" atau "salam Tuhan Ram". Muslimah India yang mengenakan “jilbab” ini tetap berdiri dan bertahan di tempatnya-berteriak ,"Allahu Akbar!" (Tuhan Maha Besar) sebagai balasannya. Muskaan Khan dan jutaan perempuan Muslim di India mengenakan “jilbab” dan burka setiap hari meski terdapat larangan mengenakan hijab di sekolah/kampus.

Gelombang solidaritas anti-larangan jilbab di sekolah-sekolah di negara bagian Karnataka, India selatan terus meluas. Di Kuwait, berbagai protes telah terjadi di depan kedutaan India. Asosiasi Cendekiawan Muslim di Irak juga mengutuk larangan hijab di India. Di Tel Aviv, para wanita menjadi tuan rumah demonstrasi, dengan seorang pengunjuk rasa mengirim pesan kepada Muslim India mengatakan, "Kami semua bersamamu, jilbab adalah hak kami."
Sebanyak limapuluh mahasiswa di Universitas Dhaka di Bangladesh memberikan dukungannya kepada mahasiswa Muslim di India. Di negeri mayoritas muslim Indonesia demo di depan kedutaan India mendukung hijab muslimah India juga melalui berbagai kanal media sosial tidak kalah masif.

Sementara di tanah air fenomena awal tingginya ghirah generasi muda memiliki corak tersendiri, PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia merilis temuan baru fenomena gerakan hijrah di Indonesia bertajuk “Tren Keberagamaan Gerakan Hijrah Kontemporer”. Penelitian ini bersifat kualitatif yang dilakukan berdasarkan pada analisis teks, visual video, gambar di YouTube dan Instagram serta wawancara terhadap lima komunitas hijrah. Antara lain SHIFT Pemuda Hijrah, Yuk Ngaji, Terang Jakarta, Musawarah dan The Strangers Al Ghuroba. Kelima komunitas ini memiliki basis pengikut yang besar di Jakarta dan Bandung. Ini merupakan fenomena positif yang membutuhkan sentuhan ideologi Islam dan dorongan kuat untuk berani berkorban terhadap agama agar perhatian generasi muda terhadap politik Islam terus menguat serta militansi mereka semakin terasah.

Kesadaran generasi muda terhadap Islam politik adalah konsekuensi logis atas karut marut sistem sekuler kapitalisme dalam menyelesaikan problem global kemiskinan ekstrim, kelaparan, ketidakadilan hukum, krisis mental, korupsi, kriminalitas dan dehumanisme, perubahan iklim, masalah perdamaian dan keamanan. Kesadaran pemuda muslim ini merupakan aset terpenting yang dimiliki umat untuk segera bangkit mengambil sikap tegas dan terbuka memilih Islam sebagai solusi tunggal. Sehingga setiap upaya yang menghadang kebangkitan pemuda harus dihadapi dengan sikap menantang, menyingkap tabir penyesatan di dalamnya, serta menjelaskan hakikat kebatilan yang terkandung di dalamnya.

Terkait tuduhan ideologi Islam sebagai ideologi sesat, para pengemban dakwah milenial harus mampu menjawab, bukan justru bersembunyi. Sesungguhnya Islam adalah ajaran yang sempurna berasal dari Allah Pencipta Alam Semesta. Ideologi dan sistem Islam juga sempurna karena juga berasal dari-Nya.

Meragukan Islam, ideologi dan sistemnya berarti meragukan kesempurnaan Zat yang menurunkan Islam kepada manusia. Islam ada untuk manusia agar manusia menerapkannya secara sempurna, bukan sekedar mempelajarinya secara teoritis dan akademis. Sebuah kekalahan intelektual sebagaimana kekalahan argumentasi jahiliyah Quraisy di hadapan Muhammad Saw dan sahabatnya, bagi siapa saja yang meragukan Islam mampu menjadi solusi, tetapi tidak memberikan kesempatan bagi upaya penerapan Islam secara keseluruhan bahkan menghadapinya dengan kekuatan penjara dan militer.

Selain itu, menghancurkan nasionalisme dan memecah-belah manusia juga wajib dihadapi oleh para pengemban dakwah. Bahwa memang Khil4f4h ada untuk menghilangkan nasionalisme yang menjadi batu sandungan persatuan umat yang telah diwajibkan oleh Islam.

Maka dari itu, dunia harus membelalakkan mata bahwa penjajahan di Palestina, penindasan Rohingya dan Uighur, kelaparan di Yaman, kehancuran di Suriah tidak akan berusia panjang seandainya tidak ada nasionalisme yang mencabik-cabik kekuasaan Islam yang selama 13 abad menyatukan umat. Pemuda muslim harus berani menyatakan, “Pikiran ideologisku adalah kemuliaan dari Allah, karena keimananku telah membebaskanku dari penghambaan kepada selain Allah!” “Saksikanlah, aku adalah muslim dan urusanku di dunia hanya dengan Tuhanku serta untuk bertanggungjawab di hadapan-Nya saja!” Mulai saat ini, pemuda muslim harus berdiri tegak secara terbuka menyatakan sikap politiknya, dan meneguhkan identitas perjuangannya adalah Islam, seraya mengabaikan celaan orang-orang yang hanya mampu mencela.

Oleh karena itu, sudah semestinya pemuda muslim sadar, bahwa yang dibutuhkan dunia adalah bersatunya umat dalam kekuasaan politik yang satu di seluruh dunia (Khil4f4h) untuk menciptakan solusi terbaik menyelesaikan masalah dunia.
 
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran: 104)

Maka, sejatinya ditangan pemudalah urusan umat dan kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat. Wallahu a'lam bis shawab.

Baca juga:

0 Comments: