![Maraknya Fenomena Perselingkuhan, Islam Punya Solusi](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH68DYD5ZAbiixukfwkXOT58xkeu5v9JHgFszcgovU5vk35RbhycsJQlowJln8oqAft1zNbgCu1fssUTpkJpmEzWtZhG4HLy93ohnQe-Xu-3THPPJAlRHOfKe7dCeP5trGQxyk5VR6VsA/w700/1672986926649465-0.png)
OPINI
Maraknya Fenomena Perselingkuhan, Islam Punya Solusi
Oleh. Rochma Ummu Arifah
Pernikahan adalah satu hal yang sangat sakral di dalam Islam. Sudah seharusnya dijaga dan dipertahankan sebisa mungkin. Sayangnya, belakangan ini sangat marak bermunculan kasus perselingkuhan di tengah-tengah masyarakat. Seakan semakin menampakan rendahnya kualitas institusi keluarga yang ada. Sejatinya, Islam memiliki solusi terhadap persoalan ini.
Maraknya Kasus Perselingkuhan
Publik digemparkan dengan satu berita yang memperlihatkan perselingkuhan antara menantu dan ibu mertuanya. Sontak, hujatan pun dilontarkan pada pelaku tindak asusila ini. Menilai bahwa apa yang dilakukan sangatlah tidak pantas karena tidak memperhatikan norma dan nilai kehidupan.
Sejatinya, isu perselingkuhan menjadi topik yang sangat hangat diperbincangkan saat ini. Aneka ragam berita bermunculan di media sosial menampilkan kecurangan suami atau istri kepada pasangannya. Seakan tak menghargai ikatan suci pernikahan demi orang lain yang bisa jadi baru saja dikenal.
Maraknya kasus perselingkuhan ini kemudian dibawa ke ranah industri musik dan juga film. Seakan mengambil kesempatan dari apa yang viral di masyarakat dan memanfaatkan momen yang ada guna mendapatkan simpati masyarakat. Tak sedikit yang kemudian luluh di hadapan film atau lagu itu karena dianggap menggambarkan realitas kehidupan yang sesungguhnya.
Mengurai Penyebab Perselingkuhan
Memaknai perselingkuhan, kita akan mendapatkan gambaran bahwa yang dimaksud dengan selingkuh berkaitan dengan hubungan seksual atau aktivitas-aktivitas seksual lainnya yang dilakukan individu yang sudah menikah dengan orang lain yang bukan suami atau istrinya. Selingkuh termasuk perbuatan curang yang dilakukan pasangan yang sudah menikah.
Ada berbagai penyebab yang bisa mengantarkan seseorang untuk berselingkuh atau tidak setia terhadap pasangannya. Mulai dari rendahnya kualitas komunikasi antar pasangan, konflik internal yang tak kunjung usai, kurang terpenuhinya kebutuhan biologis sampai pada adanya godaan eksternal yang membuat seseorang menjadi tak setia dengan pasangannya.
Kebanyakan perselingkuhan akan berakhir pada perceraian. Namun, sebagian kecil bisa berakhir dengan diberikannya kata maaf kepada pasangan ya g berselingkuh ini. Alasan ekonomi atau anak yang membuat seseorang berusaha bertahan dengan pasangannya yang pernah tidak setia.
Islam Punya Solusi
Sebagai agama yang sempurna dengan aturannya yang menyeluruh untuk kehidupan umat manusia, tentu Islam memiliki seperangkat aturan dalam mengatasi fenomena perselingkuhan ini. Upaya yang pertama adalah upaya preventif atau pencegahan. Islam memiliki aturan yang jelas mengenai pernikahan dan juga interaksi hubungan pria dan wanita.
Ketika berada di lingkungan umum, Islam memiliki syariat bahwa wanita harus menutup auratnya serta melarang berdandan yang berlebihan (tabaruj) demi melindungi dirinya. Islam juga mengatur pola interaksi yang boleh dijalankan oleh pria dan wanita di lingkungan sosial, misalnya pendidikan, kesehatan dan peradilan. Untuk menjaga interaksi ini, Islam melarang adanya khalwat (berdua-duan antara pria dan wanita yang bukan mahram) dan juga ikhtilah (bercampur baur tanpa ada kebutuhan syar'i). Hal ini guna menjaga mereka dari bisikan setan yang selalu ingin memperdaya umat manusia.
Di pihak laki-laki, Islam juga menjaga kalangan pria agar menundukan pandangan dan tak berlezat-lezat dengan wanita yang bukan haknya di luar rumah. Islam juga memotivasi pria yang terangsang di luar rumah karena melihat wanita lain untuk segera pulang ke rumah dan menuntaskan hajatnya kepada istrinya.
Upaya kuratif adalah adanya seperangkat sanksi yang akan diberikan Islam kepada siapa saja yang terbukti melakukan perselingkuhan. Akan dilihat apakah sudah sampai melakukan perzinaan atau tidak. Aturan Islam menghukum pelaku sesuai dengan surat An Nur ayat 2 yaitu dirajam dan diasingkan selama satu tahun (hadis riwayat Bukhari). Semua ini demi menjaga kehidupan sosial bermasyarakat yang tak hanya berorientasi pada syahwat belaka.
Di era kehidupan yang serba boleh ini, terlepasnya pria dan wanita dari nilai kehidupan menjadi hal yang mudah terjadi. Kenikmatan materi dan ragawilah yang menjadi prioritas utama. Semuanya dilakukan demi mencapai tujuan ini walau harus mengacuhkan aturan kehidupan yang ada.
Beda pandang dengan Islam yang memberikan perhatian besar dan utama pada pembentukan aqidah manusia. Dengan aqidah inilah, kehidupan manusia akan dikontrol serta dibimbing agar tidak sampai melakukan pelanggaran syariat karena hal ini sangat dilarang oleh agama. Tentu, kualitas manusia seperti ini hanya dapat kita temui saat Islam menjadi petunjuk kehidupan tidak seperti saat ini di mana Islam hanya dijadikan sebagai aktivitas ibadah kepada Tuhannya saja.
Sangat penting bagi setiap manusia untuk memahami agama dan syariatnya. Agar dengan itu, manusia merasa selalu diawasi oleh Penciptanya dan takut melakukan kesalahan atau maksiat semisal perselingkuhan. Dengan ini, tata kehidupan bermasyarakat akan lebih terjaga. InsyaAllah.
Baca juga:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwn1z-qW4alS9WG0uXNYw9abBTQkUnD4yrvjMXSlrcJgxpQTXaWt6AK6R3qPfittc16UQ1NitLgdbVZFrtQDNk5Qava1x8POat9AVzf6oQN_qM3XVi1aczrmpLH4haLUwV8i8vYx3LvEamEBFUKyfZcEgpQ6WCm5K6rELPqtWHSM0t3XaRLCbeGPTcsw/s16000/SSCQMedia.com.gif)
0 Comments: