Hikmah
Membuat Jejak Kebaikan
Oleh. Ummu lmara
Setiap perbuatan sekecil apapun, itu akan dihisab dan dipertanggung jawabkan di Akhirat kelak. Tidak hanya perbuatan baik tetapi juga perbuatan buruk. Kehidupan kita di dunia ini pasti akan memberikan dampak setelah kita mati nanti. Meninggalkan jejak kebaikan atau keburukan.
"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang orang yang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas bekas (dampak) yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab lnduk yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (QS Yasin : 12)
Waktu yang paling tepat untuk melakukan kebaikan dan perbaikan adalah saat ini. Setiap detik nafas yang masih dititipkan Yang Kuasa pada kita adalah peluang untuk memberikan yang terbaik.
Hidup kita tidak luput dari kesalahan. Ada saja kesalahan dan penyesalan yang mungkin kita rasakan. Tentu jika kita lihat dengan seksama ada prestasi dan hal baik yang telah kita hasilkan.
Pada akhirnya yang bisa kita rasakan adalah bersyukur atas semuanya. Berusaha menghasilkan manfaat dari apa yang terjadi, baik berupa kebaikan atau keburukan, kegagalan atau keberhasilan.
"Sebaik baik manusia diantaramu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" ( HR. Bukhari)
Dedikasikanlah hidup kita sebagai bentuk rasa syukur kepadaNya. Perlahan tapi pasti, ke arah kebaikan dan perbaikan bahwa setiap kita berproses menuju ketakwaan. Kita semua berusaha dengan cara masing-masing dan tahap yang berbeda-beda. Yang utama, semua tak boleh berhenti berjuang.
Kebiasaan buruk yang ingin ditinggalkan, kebiasaan baik yang ingin dibentuk, kegiatan positif yang ingin dilakukan, sifat baik atau keahlian yang ingin dilatih, semua bisa kita mulai hari ini. Tidak perlu sekaligus, cukup langkah pertama yang secara konsisten diikuti langkah-langkah kecil selanjutnya. Seperti bayi yang belajar berjalan, tak berhenti walaupun tertatih, bangkit lagi saat terjatuh.
Sedikit demi sedikit kita memenuhi waktu hidup kita dengan kebaikan dan ibadah yang terus ditingkatkan. Meninggalkan jejak-jejak manfaat sebagai bekal mengarungi dunia dan menghadapi kehidupan setelah kematian.
"Bekerjalah kamu untuk duniamu seakan akan hidup selamanya dan berusahalah kamu untuk akhiratmu seakan akan engkau akan mati esok hari" (HR.Bukhari dan Muslim).
Ada orang yang terus akan mendapat kebaikan yang mengalir di dalam kuburnya. Pahala dan keutamaan senantiasa datang silih berganti. Meski telah meninggal tapi tidak terputus pahala amalnya, sehingga bertambah derajatnya. Pahala pun terus berlipat meskipun dia sudah berada di alam kubur. Tidak ada keutamaan dan kebaikan yang lebih baik dari semua ini. Salah satunya adalah "Pengajar Ilmu". Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang menjelaskan kepada manusia tentang Agamanya, mengenal Rabbnya sekaligus sesembahannya. Ilmu yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, yang bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebatilan, serta perkara Halal dan Haram.
Jika salah seorang di antara mereka meninggal, maka ilmunya tetap diwariskan kepada umat manusia dan tulisan serta perkataannya tetap beredar di antara manusia yang hidup sepeninggal mereka. Dari amalnya tersebut, mereka mendapat manfaat dan menuai pahala. Mereka terbaring di dalam kuburnya namun pahala diturunkan kepadanya dan akan terus mengalir untuknya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai ilmu agama. Orang yang belajar ilmu agama serta menyampaikan. Termasuk orang-orang yang senantiasa membuat jejak kebaikan dan Istikamah di jalan yang diridhaiNya...
Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin....
0 Comments: