Milenial
Pemuda Muslim Pemimpin Perubahan
Oleh. Teti Purwasih Firdaus
Kerusakan moral pada saat ini benar-benar membuat miris semua pihak, sadar tidak sih?
Pelaku kriminal pencurian, narkoba, geng motor, tawuran, game online, judi online, pinjaman online, prostitusi online, dan berbagai tindak asusila seolah dianggap biasa, dimaklumi, bahkan lumrah saja.
Hamil di luar nikah, aborsi dan gaul bebas 'free seks' merupakan buah dari penerapan sistem Demokrasi, yang sedang disebarluaskan secara gencar dan masif.
Ada banyak gerakan global yang menyasar para pemuda saat ini secara masif. Sayang, banyak dari kita tidak sadar bahkan tidak merasa kalau musuh-musuh Islam tidak suka akan kebangkitan Islam.
Komunitas pemuda saleh hijrah, Yuk! Ngaji malah dikriminalisasi, diberi label negatif dan menyeramkan. Mereka menyerang pemuda dengan kesesatan yang bertopeng kedamaian, nilai- nilai kearifan lokal, toleransi hingga moderasi yang gencar saat ini dilakukan. Betul tidak?
Secara terstruktur, pemahaman pemuda dijauhkan dari Islam ideologis. Pemuda Islam tidak mencerminkan profil seorang muslim. Mereka bahkan tidak memahami ajaran Islam itu sendiri.
Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan tidak boleh dibawa-bawa ke dalam kehidupan sosial (sekulariame). Agama seolah-olah hanya mengatur ibadah ruhiyah (spiritual) saja. Semua agama dianggap sama (pluralisme), hingga ada salam ngetren nih, Sob, seperti: "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Salom, Salam Sejahtera, Om Santi Santi Om, Langen budoyo, Salam Kebajikan."
Akhir-akhir ini, para pemuka masyarakat, dan agen barat juga sedang masif mengaruskan paham moderasi. Pemuda muslim saat ini sebenarnya sedang digiring untuk menjadi pemuda yang tidak lagi mau menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslim, dengan berbagai iming-iming, pujian, materi, penghargaan, sertifikat dan beasiswa. Potensi, waktu dan tenaga para pemuda muslim disibukkan dengan urusan 'remeh temeh', hedonis dan materialis yang melalaikan.
Pola pergaulan bebas dan pemikiran moderat barat yang dikomandoi oleh Amerika, Inggris, dan Perancis sudah berlangsung selama puluhan tahun untuk merusak dan menghancurkan Islam beserta kawula mudanya. Tak sedikit di antara pemuda muslim akhirnya menjadi agen barat dan ikut mengaruskan pemahaman sekuler dan moderat.
Sejarah mencatat, barat berusaha secara masif untuk merusak pemuda muslim dengan menjegal potensi mereka sebagai pejuang Islam dan memalingkan mereka dari jalan Islam. Barat tidak rela Islam muncul menjadi kekuatan adidaya, karena ketika Islam berjaya, dan pemudanya bangkit, hegemoni barat akan terancam. Kepentingan ekonomi, politik dan sosial barat akan terganggu. Zona kenyamanan mereka sebagai penjajah harus berakhir. Lantas bagaimana mereka akan menghidupi negaranya? Gitu, Sob!
Mengapa harus pemuda muslim yang ditarget untuk dirusak? Karena saat ini dunia, khususnya kaum muslimin, memiliki aset demografi yang sangat besar. Negeri-negeri Islam menjadi negeri dengan kaum muslimin sebagai umat mayoritas di dunia.
Aturan hidup paling jitu hanya Islam. Mengapa? Karena Islam adalah agama paripurna. Bayangin saja Sob, aturan Islam mengatur hidup kita sejak bangun tidur hingga kita akan tidur lagi. Dari urusan A sampai Z. Semua aspek kehidupan ada dalam Islam. Maka sudah seharusnya pemuda muslim memahami, hanya Islam yang layak menjadi aturan hidup kita. Dan kita hanya layak hidup dan mati dalam keadaan Islam.
Seperti yang difirmankan Allah dalam QS. Ali Imran: 102,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya. Dan janganlah kamu mati kecuali kamu dalam keadaan muslim.”
Dan yang harus kita pahami nih, sob, hanya Islam-lah agama yang benar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seperti yang difirmankan Allah dalam QS. Ali Imran: 19,
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
"Sesungguhnya agama (yang diridai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."
Ingat ya, Sob. Sepanjang sejarah Islam, para pemuda muslim sangat gigih berjuang dan menjadi agen perubahan sejak masa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Banyak sahabat beliau dari kalangan pemuda. Menurut hadis riwayat Abdurrahman bin Auf:
أبو بكر في الجنة، وعمر في الجنة وعثمان في الجنة، وعلي في الجنة، وطلحة في الجنة، والزبير في الجنة، وعبد الرحمن بن عوف في الجنة، وسعد بن أبي وقاص في الجنة، وسعيد بن زيد في الجنة، وأبو عبيدة بن الجراح في الجنة
"Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad bin Abi Waqqas di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasai)
Demikian pula di masa kekhil4f4h4n terakhir, di era Turki Usmani, banyak pemuda yang menjadi pejuang dan berhasil memenangkan peperangan, menaklukkan wilayah, dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru alam.
Bagaimana perkasanya para pemuda Islam pengemban kebangkitan Islam seperti: An-Nu`man bin Muqarrin, Uqbah bin Nafi, Saifuddin Quthuz, Rukhudin Baibars, Nurudin Az-Zanki, Shalahudin Al-Ayyubi, Muhammad bin Qasim, Qutaibah bin Muslim, Musa bin Nushair, Thariq bin Ziyad, Abdurrahman Al-Ghafiqi, Yusuf bin Tasyfin, hingga Muhammad Al-Fatih.
Apakah kalian ingin seperti mereka? Menjadi pemuda pemimpin perubahan?
Ada beberapa hal yang harus sobat sadari.
Sebagai generasi penerus Islam, dan penerus perjuangan Islam, mari segera kita lakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Saatnya kita memikirkan bahwa keberadaan sobat muda di dunia ini adalah sebagai pemikul amanah penerapan Islam.
Sobat harus tahu tujuan hidup kita; dari mana kita berasal, untuk apa misi hidup kita di dunia ini dan akan ke mana kita setelah hidup di dunia ini usai?
- Wajib kita sadari bahwa Islam itu mulia, paripurna dan layak untuk menjadi solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan saat ini.
- Pahamilah bahwa sejarah Islam pernah berjaya, bahkan pernah mengalami masa keemasannya selama hampir 14 abad.
- Ingatlah Sobatku! Dunia saat ini sedang menyambut ajaran Islam dengan gembira dan antusias.
- Mari kita berkenalan dan bergabung dengan kelompok dakwah ideologis yang akan merubah kerusakan saat ini ke arah tatanan hidup yang aman, sentosa, dan damai sejahtera dalam arti sebenarnya.
Sobatku. Pasti kita akan hidup mulia atau mati syahid, meraih surga Alloh yang luasnya seluas langit dan bumi.
Wallahu a'lam.
0 Comments: