Headlines
Loading...
Oleh. Mutsaqoful Fikri
(Pena Muslimah Cilacap)

Sobat, kalian sadar tidak sih kalau milenial yang notabenenya adalah kaum pemuda, sebenarnya sedang menghadapi masalah yang besar? Mereka bertarung dengan musuh invisible alias tidak kelihatan. Eit, tapi ini bukan membicarakan tentang virus korona ya, terus apaan? Nah, kali ini kita akan membicarakan ide yang lagi hangat-hangatnya diopinikan di kalangan anak muda, khususnya pada pemuda Muslim, namanya Islam moderat. Eh,, kan ada kata Islamnya kenapa disebut berbahaya sih? Ya, iya sih. 

Sob, jadi ceritanya begini, seperti yang kita pahami, Islam menjadikan pemeluknya hanya menyembah Allah, menyerahkan hidupnya, matinya dan ibadahnya hanya untuk Allah. Agar tujuan ini bisa tercapai, Allah Al Hakim sudah meridai Islam sebagai sebuah sistem kehidupan. Makanya, Islam juga disebut sebagai ajaran politis, karena aturan-aturannya tidak hanya membahas spiritual saja seperti salat, puasa, zakat, dan haji tapi juga membahas bagaimana cara praktis mengurus rakyat dalam sebuah sistem negara yang namanya Khil4f4h.

Bagaimana sistem politiknya, pendidikannya, ekonominya, kesehatannya, sistem pergaulannya di tengah-tengah masyarakat itu seperti apa? Semuanya ada, Sob. Jadi, mau posisinya sebagai seorang individu, atau masyarakat bahkan negara, mereka akan senantiasa terikat dengan hukum syarak. Ketaatan adalah hal yang utama.

Sob, perlu tahu lho bahwa negara seperti itu pernah ada berdiri tegak dan kokoh selama 1300 tahun. Sob, dari jaman kepemimpinan Rasulullah di Madinah kemudian dilanjutkan sama Khulafaur Rasyidah, khil4f4h Umayah, Khil4f4h Abbasiyah, dan terakhir Khil4f4h Turki Utsmani. Selama itu pula, kebaikan dan kerahmatan dirasakan sama semesta alam, dirasakan juga sama Muslim dan kafir dzimi. Sayangnya Khil4f4h Islam sudah diruntuhkan sama antek-antek Inggris, laknatullah Kemal Attaturk.

Sejak saat itu kaum Muslim dicekoki sama ide-ide Barat seperti ide sekularisme. Sekularisme ini adalah akidah dari peradaban Barat. Makanya, masyarakat Barat hidupnya dipisahkan dari agama dan kehidupan. Aturan agama tidak berlaku bagi mereka. Karena Manusia bebas dan boleh membuat hukum. 

Jadi, kalau pemuda Islam itu belajar Islamnya Islam politik, jelas aja Barat tidak rida karena peradaban mereka bisa the end alias game over kalau sampai pemuda Islam menuntut perubahan ke arah Islam kafah. Untuk menemukan formula meruntuhkan Khilafah saja butuh beratus-ratus tahun mereka lakukan. Makanya, Barat tidak akan membiarkan pemuda Islam belajar Islam kafah. Barat akan berusaha agar pemuda Islam itu tetap sekuler. Muslim sih tapi aturannya dianggap sampah. Muslim sih tapi pacaran, Muslim sih tapi pelaku riba, Muslim sih tapi cuma di status KTP saja. Akhirnya, Barat tetap bisa mengeksploitasi negeri-negeri kaum Muslimin. 

Agar ide Barat ini tetap kelihatan Islami, Barat menggunakan strategi lainnya yaitu dengan mengaruskan ide Islam Moderat. Apa itu Islam moderat yang dimaksud? Jadi, Islam moderat itu bentuk penafsiran dari arahan RAND Corporation, lembaga tingtengnya Amerika. Cheryl Bernard, peneliti Rand Corporation dalam bukunya "Civil Democratic Islam Partners, resource, and strategis"(2003) menyebutkan kalau AS harus menyiapkan mitra, sarana, dan strategi demi memenangkan pertarungan. Tujuannya:
✓ Mencegah penyebaran Islam politik
✓ Menghindari kesan bahwa AS menentang Islam
✓ Mencegah agar masalah ekonomi, sosial dan politik tidak akan menyuburkan radikalisme Islam.

Nah, Sobat, kalau kita mau jujur dan objektif, substansinya Islam moderat sebenarnya Islam sekuler yang mau terima nilai-nilai Barat seperti demokrasi dan HAM; mau berkompromi dengan imperialisme Barat dan tidak menentang mereka.

Islam moderat Ini makin masif, yang ada pemuda Muslim bakal menolak pemberlakuan hukum Islam, toleran sama penyimpangan akidah, tidak mendiskriminasi perilaku maksiat, membenarkan ide pluraslisme,  dan menentang Islam politik bernama Khil4f4h. Inilah rencana Barat mensekulerisasi pemuda Muslim. 

Islam moderat ini mereka anggap sebagai Islam yang ramah dan bisa menjadi mitra Barat. Sebaliknya, Muslim yang tidak mau menerima ide Barat dan menentang mereka disebut Muslim radikal, intoleran, dan fundamentalis. Jahat banget kan ya, Sob?

Nah, agar kita tidak gamang sama Islam moderat, yang kelihatannya Islam padahal sekularisasi. Maka, sebagai pemuda Islam mestinya kita mengkaji Islam sebagai ideologi bukan sekedar ilmu pengetahuan. Wajib bagi kita terikat dengan syariat Islam ya, Sobat. 

Sebagai pemuda Muslim, harus menilai baik buruk serta benar salah berdasarkan ajaran Islam, kemudian senantiasa memiliki sikap yang berpihak pada Islam bukan netral apalagi oportunis demi mendapatkan keuntungan duniawi. Misalnya senang dipuji sebagai Islam damai sama Barat. 

Oleh karena itu, pemuda Muslim sejatinya dia harus teguh pada Islam sebagai pilihan ideologinya dan tidak kalah penting pemuda pun harus terlibat dalam dakwah bersama kelompok dakwah ideologis agar syariat -Nya bisa ditegakkan di bumi ini dalam bingkai Khil4f4h. Sebab, kemuliaan Islam hanya dapat terwujud dalam tegaknya aturan Islam secara sempurna yakni dengan Khil4f4h bukan dengan yang lain. Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga:

0 Comments: