Headlines
Loading...
Oleh. Arifiana Agustin

Pepatah Arab mengatakan, yang artinya
"Sesungguhnya di tangan para pemudalah urusan umat, dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat."

Sebagaimana yang dituliskan dalam pepatah tersebut bahwa segala urusan umat digantungkan pada tangan pemuda dan di kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat. Merekalah yang menjadi jantung suatu peradaban. Meneruskan perjuangan untuk meneggakan Islam di seluruh penjuru muka bumi. Membumi hanguskan setiap kezaliman, memberantas setiap keharaman dan meneggakan aturan Allah. Menjadi agen perubahan tuk membawa Islam pada kebangkitan .

Mengapa harus pemuda?

Karena pemuda memiliki semangat  yang besar, fisik yang kuat dan memiliki jiwa pemimpin dalam dirinya. Dari semangatnya yang terus berkobar mampu membawa umat pada perubahan yang baik. Dari fisiknya yang kuat mampu menjadi garda terdepan untuk melawan musuh-musuh islam. Dan dari jiwa kepemimpinannya lah yang mampu menghantarkan Islam pada kejayaan. 

Namun, sangat di sayangkan ketika melihat kondisi pemuda saat ini. Terlihat rusak baik dari segi moral maupun keimanannya. Seks bebas seakan menjadi hal yang lumrah di kalangan pemuda. Gaya hidup hedonisme menjadi suatu keharusan. Tawuran, pesta miras, narkoba, pelecehan seksual bahkan L68T sudah menjamur di kalangan pemuda. Semua tergiur dengan kesenangan sesaat. Melupakan seluruh harapan dan cita-cita umat yang berada di pundaknya. Matanya telah dibutakan oleh dunia dan akalnya telah dimatikan oleh syahwat. Masa-masa mudanya mereka habiskan untuk berfoya-foya dan menyimpang dari aturan Allah.

Hal ini disebabkan akibat sebuah sistem yang tengah berkembang di masyarakat kita, yaitu sistem sekuler-kapitalis dan liberal. Sistem ini menyerang seluruh sendi-sendi kehidupan. Membangun narasi-narasi busuk yang memandang bahwa Islam adalah agama ekstremis, teroris, intoleran dan radikal. 

Terlebih lagi sistem ini telah merusak para pemuda melalui sistem pendidikan. Mereka membuat kurikulum yang membuat siswa jauh dari aturan Islam. Memisahkan agama dari kehidupan baik dalam lingkup sekolah, masyarakat maupun Negara. Padahal Islam telah mengatur manusia mulai dari bangun tidur hingga membangun Negara. Seperti halnya kebijakan yang telah dibuat Negara terkait pendidikan. Yaitu Merdeka Belajar, siswa dibebaskan dalam berpikir, berpendapat, berekspresi dan menentukan minat dan bakatnya. Mereka membuat aturan sendiri seakan mengetahui apa yang terbaik bagi pendidikan di negri ini. 

Nyatanya aturan tersebut memberikan dampak yang buruk. Kebebasan yang diberikan malah digunakan untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari Islam.  Seperti yang beberapa bulan lalu kita lihat ketika sekumpulan pemuda yang meninggalkan pendidikannya dan berlenggak lenggok dijalan dengan pakaian yang tak sesuai syariat. Mirisnya Negara seakan mendukung hal tersebut, dengan memberikan beasiswa pendidikan untuk mereka. Wajah-wajah mereka terpampang di seluruh media sosial maupun televisi. Menjadi perbincangan hangat di seluruh negri bahkan menjadi idola baru bagi kalangan muda-mudi.  

Namun, ketika sekelompok pemuda ingin menjalankan syariat Islam secara kafah, menyebarkan Islam melalui dakwah  dan menumpas segala kemungkaran di negri ini mereka mengecam dan melebeli bahwa itu radikal, ektremis. Mereka merontokkan jiwa-jawa pemimpin masa depan dan menggantinya jiwa pekerja, yang hanya mengutamakan materi. Lantas itukah yang disebut kebebasan. Nyatanya negri ini belum benar-benar merdeka, kita tengah diperbudak oleh sistem yang rusak.

Krisis pemuda taat, sepertinya itulah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana kondisi generasi muda saat ini. Umat seakan rindu akan hadirnya sosok pemuda taat yang mampu membawa Islam pada kebangkitan yang nyata. Haruskah kita sebagai pemuda hanya berdiam diri tanpa memberikan obat untuk rasa rindu itu.  Maka tunggu apalagi, ini saatnya untuk kita menjadi pemuda taat yang dibutuhkan oleh umat. 

Bagaimanakah menjadi pemuda taat yang di butuhkan umat?

Pertama, umat membutuhkan pemuda yang memiliki keimanan yang kuat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Menaati seluruh aturan Allah dan menjalankan setiap perintahnya. Menjadikan Rasulullah sebagai panutan dalam menjalani kehidupan serta dalam menegakkan Islam di negri jahiliyah. Menyelesaikan persoalan sesuai dengan aturan Allah. 

Kemudian karena pemuda adalah agen perubahan maka umat membutuhkan pemuda yang mau menyebarkan risalah dakwah ke seluruh dunia. Menyampaikan Islam kepada seluruh umat manusia. Mengajak mereka kepada jalan yang di ridhoi Allah Swt.. Membuktikan bahwa Islam bukanlah agama teroris namun Islam adalah agama humanis, Islam bukanlah Ekstremis namun Islam adalah agama harmonis, dan Islam bukanlah radikal tapi Islam adalah agama yang sesuai dengan akal. Dan umat membutuhkan pemuda yang memiliki keberanian dan semangat yang tinggi. Berani untuk melakukan kebenaran dan mengungkapkan kemungkaran. Berdiri di barisan utama untuk membela Islam. Berani menyuarakan bagaimana rusaknya sistem sekuler-kapitalisme ini. Serta memiliki semangat yang besar untuk memebawa Islam pada kebangkitan.  

Kita obati rasa rindu umat dengan menjadikan diri kita sebagai pemuda taat akan syariat. Pemuda yang lantang menyuarakan dakwah di seluruh penjuru dunia. Pemuda yang tak gentar untuk membongkar narasi-narasi busuk sistem sekuler-kapitalis. Maka dari itu mari kita berjuang bersama dalam peperangan ini. Jangan ragu, ingatlah janji Allah "Barang siapa yang yang menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." Maka kelak Islam pasti akan tegak dimuka bumi ini. 

Wallahu a'lam bishawab

Baca juga:

0 Comments: