Headlines
Loading...
Oleh. Rahma Ummu Zubair

"Umi, Ghazi mau isi botol minumannya Ghazi, tapi air di galon habis," kata Ghazi.

"Di dalam panci, Nak! Di atas meja dapur, sudah dingin. Ambil di situ ya! Umi masih mandikan adik dulu," sahut Ratna dari dalam kamar mandi.

"Iya, Umi, nanti Ghazi mau outing class di perkebunan bareng Bu Guru dan teman-teman," kaya Ghazi.

Hari Selasa pagi, Ghazi bersama teman-teman berkunjung ke perkebunan tanaman hidroponik.

Sesampainya di perkebunan hidroponik, Ghazi dan teman-teman melihat-lihat hasil budidaya tanaman hidroponik. Pemilik kebun tampak senang melihat anak-anak berkunjung ke kebun miliknya.

"Loh kok gak ada tanahnya ya Dul?" tanya Ghazi kepada Abdul.

"Loh iya, ya, tapi meski tanpa tanah, tanaman seladanya tumbuh segar ya, Zi?" balas Abdul.

"Anak-anak, ini adalah tanaman selada yang ditanam dengan penanaman hidroponik," kata Bu Mela, Guru pendamping anak-anak dalam outing class.

"Apa itu Hidroponik ya, Dul?" tanya Ghazi 

"Apa ya, Zi? Namanya kayak mainan adikku, kuda poni, hehehe," kata Abdul.

"Hidroponik itu menanam tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah. Seperti tanaman selada ini, yang menggunakan media air sebagai media tumbuhnya tanaman," kata Bu Mela.

"Bu, tanamannya segar-segar," kata Ghazi.

"Iya, Nak, penanaman dengan Hidroponik ini bisa untuk menanam sayuran yang jenisnya kecil. Ada yang tau nama jenis sayuran yang kecil?" tanya Bu Mela.

"Sawi," sahut Ghazi.

"Seratus!" kata Bu Mela sambil mengacungkan jempol untuk Ghazi. 

"Nah, selain selada dan sawi ada juga sayuran bayam yang bisa ditanam dengan penanaman hidroponik," kata Bu Mela.

"Menanam dengan Hidroponik itu mudah dan banyak manfaatnya, siapa tau kelebihan menanam dengan cara Hidroponik?" tanya Bu Mela.

"Belum tau, Bu Guru," kata Ghazi dan teman-teman.

"Anak-anak kelebihan menanam dengan cara Hidroponik itu adalah selain mudah dalam penanamannya, juga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membudidayakan sayuran dan buah-buahan. Dan juga bisa menyehatkan sirkulasi udara serta hemat air. Jadi kita InsyaAllah bisa panen sayur dan buah di halaman rumah kita," kata Bu Mela.

"Yeee aku suka hidroponik, nanti aku ingin menanam buah stroberi untuk dijadikan jus stroberi lezat," kata Ghazi kegirangan.

"Iya, Ghazi, ketika kita menanam, hasilnya itu sesuai dengan apa yang kita tanam. Tidak mungkin kita menanam bibit sawi tumbuh buah strawberry," kata Bu Mela sambil bercanda.

"Hahaha," disambung tawa dari teman-teman Ghazi.

"Begitu pula nanti di akhirat, Nak. Amal kita nanti sesuai dengan apa yang kita kerjakan di dunia saat ini. Seperti yang tertulis di dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8, Ayo kita baca bersama ya!" ajak Ratna.

Setelah mereka membaca, Bu Mela menyampaikan arti surat tersebut. "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." lanjut Bu Mela.

"Nah, kita haruslah terus menanam kebaikan dengan cara beramal sholih, agar tanaman kebaikan kita nanti terus tumbuh hingga berbuah surga, insyaAllah aamiin," kata Bu Mela.

"Amal sholih apa yang harus kita kerjakan agar berbuah pahala?" tanya Bu Mela.

"Salat lima waktu di masjid," jawab Ghazi.

"Hebat!" kata Bu Mela dengan mengacungkan kedua jempolnya.

"Berhenti main lato-lato jika sudah terdengar suara azan," kata Abdul.

"Benar, MasyaAllah keren Abdul," kata Bu Mela.

"Nah, sekarang siapa yang mau memanen sayuran selada bareng Bu Mela?" ajak Bu Mela sembari mengangkat keranjang sayur.

"Saya, saya, saya," jawab anak-anak sambil berebut keranjang sayur dari Bu Mela. Semua anak senang dalam pembelajaran mengenal cara menanam Hidroponik.

Baca juga:

0 Comments: