Cernak
Bermain di Perpustakaan
Oleh. Rahma Ummu Zubair
Bulan berkunjung ke perpustakaan telah tiba, Ghazi dan adik-adiknya sangat senang jika diajak ke perpustakaan. Di ruangan bagian atas, Ghazi dan adik-adiknya betah berlama-lama bermain buku-buku.
Di ruang perpustakaan, Ghazi dan kedua adiknya sudah siap berpetualang dengan barisan buku-buku edisi terbaru. Berpakaian rapi, mereka menitipkan barang bawaan di tempat penitipan. Lantas mengisi kartu pengunjung.
"Adik-adikku yang salih, kita nanti baca buku yang tertib dan tenang ya, jangan berisik! Oke ?" kata Ghazi.
"Oke, Emmas!" kata Hafiz dan Yahya.
"Ingat, kalau habis baca, taruh kembali di tempatnya ya?" pinta Ghazi layaknya komandan pasukan.
"Siap!" kata Hafiz dan Yahya.
Sesampainya di lantai kedua, Ghazi, Hafiz dan Yahya langsung berhamburan menuju deretan buku yang berbaris rapi. Buku-buku itu seakan melambaikan tangan memanggil mereka bertiga untuk dibaca.
"Aku duduk di sini saja," kata Ghazi setelah menarik buku berjudul Anak Kreatif Dan Salih. Ghazi duduk di kursi dengan sandaran berbentuk lingkaran, langsung melahap halaman per halaman. Jiwa kreatifnya sangat memuncak saat melihat buku dengan sampul bergambar gunting, kertas dan lem.
Sedangkan adik-adiknya bermain buku cerita bersampul tebal dan penuh gambar, cocok untuk mereka yang masih berusia dini.
"Umi, Ghazi ingin baca buku ini semuanya, boleh ya?" pinta Ghazi sambil menyodorkan selusin buku ke ibunya untuk dipinjam dari perpustakaan itu.
"MasyaAllah, banyak banget, Zi? Gak kebanyakan, Sayang?" tanya Ratna.
"Gak kok, Mi," kata Ghazi. "Ghazi ingin bikin-bikin banyak bareng Umi, ada mobil mainan dari kemasan kardus bekas, ada cara bikin topeng robot, dan ini cara bikin puding sedot lucu yang enaaak," kata Ghazi semangat.
"Wuih seru banget, ada yang untuk masak memasak juga," kata Ratna.
"Iya, Mi, ini semua aku suka," kata Ghazi si penggemar membaca.
"Oke, Mas Ghazi, Anak Salih! Kalau pinjam sebanyak ini, kira-kira Mas Ghazi selesai membaca dan eksperimennya kapan ya?" kata Ratna.
"Em, gak tau ya Mi," kata Ghazi sambil berpikir.
"Nah, dalam Islam ada adab meminjam buku, kita harus bisa menjaga dan merawat buku yang kita pinjam," kata Ratna.
"Ghazi bisa kok, Mi, merawat semua buku ini," kata Ghazi.
"InsyaAllah," balas Ratna.
"Iya, Mi, insyaAllah Ghazi gak menaruh buku sembarangan, gak mencoret atau merusaknya." kata Ghazi.
"Betul, sebab buku itu adalah amanah yang harus dijaga sampai dikembalikan ke perpustakaan. Gak boleh melipat bagian yang dibaca ya!" pinta Ratna.
"Iya, iya, Umi, Ghazi gak akan mewarnai buku itu, nanti Ghazi kasih pembatas buku biar aman," kata Ghazi.
"Alhamdulillah kalau Mas Ghazi sudah tau cara menjaga buku agar tidak sampai merusaknya," kata Ratna.
"Siap, Mi! Jadi boleh ya? jawab Ghazi semangat.
"Kita tanyakan dulu ke Kakak petugas perpustakaannya yuk, boleh atau tidak pinjam sebanyak ini," kata Ratna.
"Iya, Umi," kata Ghazi.
Tak lama setelah Ghazi memilih banyak buku yang hendak dipinjam, beberapa anak kecil seusia Hafiz datang untuk bermain bersama buku-buku lucu penuh warna warni.
Namun kemudian terdengar tangisan suara Hafiz di lorong buku itu. Ghazi pun menghampiri Hafiz. Ternyata Hafiz sedang berebut buku dengan anak yang baru datang itu.
"Ini punyaku," kata Hafiz. "Aku," kata anak kecil bernama Sasya.
"Ssst jangan menangis, Dik," kata Ghazi sambil mengelus kepala Hafiz. "Adik pinjam yang ini ya?" kata Ghazi sambil mengambilkan buku lainnya untuk dipegang Hafiz agar dia berhenti menangis. "Yang ini aja ya?" bujuk Ghazi. "Iya," kata Hafiz menerima.
"Alhamdulillah, semua sudah selesai bermain dengan buku-buku bacaan yang seru dan bermanfaat," kata Ratna.
"Bulan depan kita kesini lagi ya, Mi?" kata Ghazi.
"Mas Ghazi suka banget ya?" kata Ratna.
"Iya, Mi karena buku adalah jendela ilmu. Ghazi ingin jadi Insinyur Muslim seperti Abi yang bisa bermanfaat untuk banyak orang," kata Ghazi.
"MasyaAllah, aamiin, Sayang. Jika buku adalah jendela ilmu, maka Al-Qur'an yang merupakan wahyu dari Allah merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan dan teknologi. Para ilmuwan Muslim mempelajari Al Qur'an dan dari situlah mereka meramunya menjadi ilmu pengetahuan yang bisa kita pakai sekarang," kata Ratna.
"Ghazi semakin senang bermain di perpustakaan, Mi," kata Ghazi.
"Alhamdulillah, Barakallah, Nak," doa Ratna.
"Aamiin ya rabbal alamin," balas Ghazi.
0 Comments: