Headlines
Loading...
Oleh. Muflihah S Leha

Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mati, adalah suatu hal yang pasti, namun kita yang masih hidup yang belum pernah merasakan kematian pasti akan mati. Mati hanya satu kali, namun hidup dua kali. Hidup di sini di dunia, dan hidup setelah mati.

Setiap yang Allah hidupkan pasti Allah akan mematikannya. Allah yang menguasai dan Allahlah yang memiliki, 

Tujuan hidup adalah mencari bekal untuk kehidupan akhirat. Kita lahir di dunia ini tanpa tahu apa-apa, dari mana kita tahu? Allahlah yang memiliki ilmu. Nabi Adam adalah manusia pertama yang Allah ciptakan, dengan bekal ilmu Allah menurunkan ia ke dunia.

Dengan ilmulah kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh diikuti mana yang harus kita jauhi, 
Manusia diciptakan beserta dengan aturan, 
Melalui Rasul pilihan pembawa risalah kebenaran, Allah perintahkan agar kita  melakukan kebaikan mencegah kemungkaran, menjadi umat terbaik yang berlomba dalam kebaikan.

Mudahnya hidup di era modern saat ini, segala kecanggihan kita pun dengan mudah bisa menyaksikan. Semakin nyata dengan banyaknya bukti-bukti kebenaran Al-Qur'an ditemukan. Betapa luasnya ilmu Allah yang
tidak akan pernah habis untuk di pelajari,

 قُل لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula) (Al-kahfi :109).

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Luqman: 27).

Sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat untuk manusia. Namun, banyak manusia yang tidak mengajarkan ilmunya karena banyak hal, merasa masih kurang berilmu, merasa insecure, merasa lelah, merasa tidak dibutuhkan, yang menjadikannya ilmu tidak bermanfaat. Tak sedikit pula yang memilih tidak ingin tahu ilmu, agar bebas berbuat semaunya. Tidakkah ia sadar bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban atas ketidak tahuannya?

Itulah pentingnya menuntut ilmu. Begitu juga dengan ilmu politik. Karena Islam pun tidak pernah lepas dari politik. Saatnya ibu rumahtangga paham politik. Karena politik itu bukan hanya di kursi dewan, politik itu ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam.

Bagaimana agar kita tidak dipolitiki, maka kita harus berpolitik. Sebab musabab terjadinya carut-marut di negeri ini tidak pernah lepas dari politik, yang kalau kita tidak tahu dan masa bodoh dengan itu semua, kita akan tergilas dan bahkan tertindas.

Sulitnya mencari pekerjaan, mahalnya biaya pendidikan, meroketnya harga pangan di negeri yang laksana surga dunia, negeri yang kaya raya, negeri yang serba ada. Namun, kesengsaraan semakin terasa, itu bertanda negeri ini sedang tidak baik-baik saja.

Haruskah diam dan pasrah dengan kenyataan? Memohon kepada Allah agar dikuatkan tanpa ada usaha? Padahal Allah memerintahkan dalam QS Ar'rad ayat 11, "
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Apa upaya kita untuk berubah? Allah mentakdirkan segala sesuatu dengan menyaksikan usaha kita, apakah kita diam saja tanpa ada usaha? Tidak bisa dengan suara lantang karena kita tidak memiliki kedudukan dan jabatan. Masih ada pilihan.
Dengan ikut menyuarakan kebenaran dengan tulisan, ramaikan dengan pemahaman yang bisa menggetarkan lawan. Tidak ada alasan untuk diam saja melihat kemungkaran, karena mengingkari kemungkaran dengan hati adalah selemah-lemahnya iman.

Wahai penyeru kebenaran, tidak ada alasan untuk diam rebahan melenggangkan jalan lawan meniti dengan aman, menyiarkan kesesatan, mengobrak-abrik umat dengan pemikiran, meracuni generasi bangsa dengan mematikan semangat juang, melumpuhkan lawan tanpa ada perlawanan, karena mereka melawan umat Islam bukan dengan senjata tajam. Namun hakekatnya lebih tajam dari sebuah pedang, mereka berperang dengan pemikiran, agar kita sebagai umat terbaik, menjadi umat yang lemah.

Saatnya umat bangkit dengan pemahaman Islam, gunakan media untuk menyebarkan kebaikan. Perang pemikiran harus dilawan dengan pemikiran. Banyaknya konten-konten yang merusak akidah, dengan bangga mereka unggah. Yang seandainya itu terus menerus tersebar, akan banyak yang terjerumus, yang bisa merusak generasi umat tanpa akhlak.

Pemikiran Barat mengepung semua lini, kekuatan umat Islam laksana buih di lautan, yang seandainya umat bangkit, kaum kufar akan lari ketakutan. Janji Allah adalah kepastian, umat Islam akan menjadi pemenang, umat terbaik di sepanjang zaman, akankah kita duduk tanpa ikut berjuang, menjemput kematian dengan diam melihat kemungkaran. Mati berperang lebih baik dari pada mati di atas ranjang, Hanya dengan hati mengingkari kekufuran menandakan lemahnya iman.

Umat membutuhkan pejuang. Kobarkan semangat perjuangan demi tegaknya syariat Islam yang sedang di kaburkan, gunakan senjata meski lewat tulisan, ramaikan beranda dengan pemikiran Islam, getarkan nyali musuh dengan perlawanan. Bersama kita kobarkan semangat juang, jangan biarkan kemaksiatan terus di pertontonkan. Meski mereka yang melakukan kemaksiatan, yang  mengundang kemurkaan Allah kita pun terkena guncangan.

Akankah kita diam saja? 
Hidup adalah pilihan, Negeri butuh perubahan, merubah suatu bangsa tidak bisa sendirian, menyuarakan kebenaran banyak perlawanan, dengan bersatu pasti Allah menangkan.

Janji Allah adalah pasti, kalau kita tidak ikut berperan, Allah akan menggantinya dengan manusia yang lebih baik. Kita akan mendapatkan kerugian, rugi yang sesungguhnya adalah rugi menyia-nyiakan kesempatan untuk berjumpa dengan Allah membawa kemenangan.

Berjuang untuk melawan musuh, kalah atau menang bukan urusan kita, tugas kita adalah berjuang membela agama Islam, agama yang mengatur semua lini kehidupan, tidak ada masalah tanpa solusi, hanya Islamlah agama yang sempurna. Demi agama nyawa murah harganya.

Begitulah singa-singa Allah bersuara melawan kezaliman dengan meningkatkan kualitas iman.

Purwokerto, 15 Januari 2023

Baca juga:

0 Comments: