Cernak
Fakhrina : Virus Merah Jambu
Oleh. Teti Purwasih Firdaus
"Bunda....enak sekali ya kalau jadi anak sulung, sudah punya suami, punya anak dua, lucu- lucu lagi. " celetuk Fakhrina di mobil grabcar mengejutkan seluruh penumpang, termasuk Pak Sopir. Dia tertawa mendengar celotehan anak bungsuku yang berbadan bongsor tapi usianya masih belum balig.
"Kalau aku kira-kira berapa tahun lagi ya menikah?"
"Apa menikah?"
Entah apa yang ada dibenak anak usia 12 tahun, yang baru kelas 6 SD ini.
Waduh, mateng belum waktunya ini, anak. Aku membatin.
"Kalau bunda dulu nikah berapa tahun?"
"Bunda 22 tahun, ayah 25 tahun, Neng" jawabku.
Ada saja celetukan Fakhrina yang mengelitik.
"Oh berarti aku masih lama banget ya, kalau aku mau nikah?"
"Ah ...kamu balig saja belum" kata Teteh Fathia kakak sulung perempuan
"Memang balig itu apa, Bunda?" Fakhrina bertanya polos banget.
"Balig itu tanda dewasa, kalau perempuan haid. Kalau sudah itu maka itu namanya sudah balig, maka sudah terkena kewajiban hukum syara," kataku menjawabnya
"Auratmu juga harus tertutup sempurna, seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, puasa harus sudah wajib, dan berdosa kalau meninggalkannya."
"Kamu juga gak boleh glendotan manja lagi sama Mas Fikar. Harus pake jilbab dan kerudung kalau ada Mas Fikar nginep di rumah kita." jelas aku kepada Fakhrina.
“Emangnya kenapa?" tanya dia lagi.
Mas Fikar kan bukan mahram kamu. Dia kakak ipar kamu, jadi beda dengan ke Aa Faqih, Mas Fadlil dan Abang Faiz, kalau mereka kakak kandungmu," jelasku lagi.
"Wah ribet banget atuh Bunda?"
"Ya..Enggak ribetlah kalau dijalani, malah berpahala. Itu tandanya kita taat, patuh pada perintah Allah. Kita taat, Allah ridha, kita akan masuk surga"
"Enin, di surga ada strawberi gak?"
"Ada es krim juga ya Enin?" Cucu pertamaku ikutan nimbrung.
"Ada atuh semua yang Awa mau pasti ada."
"Asyik... Asyik Kholah mau gak masuk surga?" Haura gembira dengar tentang surga.
"Alhamdulillah kita sudah sampai, ayo turun...
terimakasih ya Pak Sopir" Mas Fikar membayar mobil grabcar. Kita pun turun semua.
0 Comments: