Headlines
Loading...
Oleh. Ana Mujianah

Sepulang sekolah, Faza segera berganti baju dan menaruh tas di tempatnya. Faza kemudian mengambil sepeda BMXnya dan bergegas pergi ke rumah Aldi. Faza dan teman-teman janjian mengerjakan tugas kelompok di rumah Aldi.

"Assalamu'alaikum," ucap Faza. Terlihat Tante Vina, ibunya Aldi, membukakan pintu.

"Wa'alaikum salam. Ayo masuk, Faza. Itu Abid sama Aldo sudah datang," sapa Tante Vina  ramah.

"Terima kasih, Tante." Faza memarkir sepedanya di halaman rumah Aldi. Ketika Faza hendak masuk ke dalam, tiba-tiba kucing Aldi menghampiri. 

"Hai, nama kamu siapa?" Faza langsung berjongkok dan mengusap-usap punggung kucing Aldi yang lembut. Seakan tahu sedang di ajak berbicara oleh Faza, kucing berbulu putih itu langsung menunduk.

"Namanya Snowy. Snowy ayo masuk." Tante Vina memanggil-manggil Snowy. Kucing berbulu putih itu langsung bangun dan membuntuti sang majikan.

Di dalam rumah, Aldi, Abid, dan Aldo sedang menggelar kertas karton putih di lantai. Tugas kelompok mereka hari itu adalah menggambar denah sekolah mereka.

"Ah, Snowyyy!" Tiba-tiba Aldi berteriak kesal. Snowy dengan santainya berjalan di atas kertas karton yang sedang digelar Aldi dan teman-temannya. Karena kesal, tanpa sadar Aldi langsung memukul Snowy dengan penggaris hingga kucing itu mengerang kesakitan.

"Awrggh ...." Suara Snowy yang lari secepat kilat setelah dipukul Aldi. 

"Aldi, jangan galak-galak, Nak. Kasian, kucingnya kesakitan," kata Tante Vina menasihati Aldi.

"Habisnya, Snowy nakal! Gara-gara kucing Mama tuh, kertasnya jadi kotor," gerutu Aldi dengan wajah cemberut.

"Iya, Mama minta maaf. Harusnya Snowy tadi dikandangin dulu."

"Tante minta maaf, ya, Faza, Aldo, Abid. Gara-gara Snowy kertasnya jadi kotor," ucap Tante Vina sambil menangkupkan kedua tangan.

"Iya nggak papa, kok Tan," sahut Faza, Aldo, dan Abid hampir bersamaan.  Sementara Aldi masih manyun.

"Kertasnya kita balik aja, Al. Insya Allah masih bisa dipakai, kok," sahut Faza.

"Enggak, sudah jelek!" jawab Aldi ketus. Dalam kerja kelompok tersebut Aldi adalah ketua kelompoknya. Jadi, Aldi yang bertanggung jawab.

"Ya sudah,  nanti mama beliin lagi kertasnya," sahut Tante Vina. Tak berapa lama, Tante Vina keluar membeli kertas karton. 

Seakan tahu kalau majikannya akan pergi, Snowy langsung lari mengejar Tante Vina. Namun sayang, gerbangnya sudah ditutup oleh Tante Vina. Snowy berjalan pelan-pelan hendak balik lagi ke dalam rumah.

"Hayo! Jangan lewat sini lagi!" teriak Aldi sambil mengacungkan penggaris. 

"Aldi, jangan galak-galak, Snowynya jadi takut," ucap Faza. 

"Biarin!" sahut Aldi sewot. Aldi masih kesal kertasnya diinjak Snowy.

"Nggak boleh gitu, Aldi. Kucing kan makhluk ciptaan Allah juga."

"Iya, aku tahu kucing makhluk ciptaan Allah. Tapi dia sudah menganggu." Aldi masih tidak terima. Kenapa dia harus baik sama kucing yang sudah merusak kertasnya.

"Kucingnya kan nggak punya akal. Jadi, dia nggak ngerti kalau kertasnya nggak boleh diinjak," sahut Faza.

"Berarti ... kucingnya nakal, kan?" tanya Aldi untuk mencari pembenaran.

"Emm, kucingnya emang salah. Tapi kita nggak boleh galak-galak juga sama binatang. Suruh saja kucingnya pergi jangan dipukul," jawab Faza.

"Kita harus sayang sama binatang. Kalau kita sayang binatang, Allah akan memberikan rahmat kepada kita, lho," imbuh Faza.

"Apa buktinya?" tanya Aldi masih tidak terima disuruh sayang sama kucing.

"Iya bener, Al. Inget nggak cerita Ustaz Hamid kemaren? Allah aja sampe mengampuni wanita pelacur yang menolong anjing kehausan. Padahal anjing kan binatang yang diharamkan dalam Islam." Abid ikut menambahi kata-kata Faza.

"Apalagi berbuat baik sama kucing, insya Allah dapat pahala," lanjut Abid. Aldi tampak berpikir. Sedikit demi sedikit amarahnya mulai reda pada Snowy.

"Snowy," panggil Faza. Snowy pun langsung nurut ketika dipanggil Faza.

"Ayo sini. Jangan ganggu kita ya!" Faza menggiring Snowy keluar. Anehnya, Snowy nurut kemudian menjatuhkan badanya di teras.

"Dah, di sini aja ya!" Snowy diam menatap Faza seakan mengerti bahwa dia tidak boleh mengganggu.

"Tuh, kalau kita sayang sama binatang, dia juga akan nurut sama kita," ucap Faza sambil mengelus-elus bulu Snowy.

"Ya, sudah, besok aku nggak pukul Snowy lagi," kata Aldi.

"Yuuk kita lanjut gambar petanya. Tuh mama sudah datang beli kertas baru." Aldi dan teman-teman pun melanjutkan mengerjakan tugas menggambar denah sekolah tanpa gangguan dari Snowy lagi. Karena Snowy tertidur pulas di teras yang hangat. [ ]

Baca juga:

0 Comments: