motivasi
Ketika 1000 Kata Serasa Mengetik SMS
Oleh. Iis Nopiah Pasni
Bismillahirrahmanirrahim,
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan, karena dengan menulis berarti mengikat ilmu yang diterima dari berbagai sumber terutama bersumber dari ajaran Islam, pemikiran Islam lalu menyimpulnya dengan indah sehingga membuat siapa pun yang mengurai simpul indah itu dengan cara membacanya, ia akan terpesona, tergugah, lalu terinspirasi merubah diri jadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya dan bersegera taat, bersegera menjadi penolong agama Allah, Islam. Biidznillah.
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan, karena menulis itu kegiatan yang diawali dari kegemaran seseorang membaca.
So, mulailah dengan rajin membaca ya Bestie. Membaca bukan hanya dalam konteks membaca buku saja, tetapi juga "membaca" keadaan sekitar, keadaan lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Ketika ada rasa yang terkoyak, sedih dan sakit rasanya bila agamamu dilecehkan, semakin viralnya sesuatu yang tak berfaedah. Perlahan jiwamu meronta, hati kecilmu tak terima. Benar-benar tak suka.
Please deh Bestie. Boleh tak terima, tapi ayolah lakukan sesuatu. Jangan diam saja seolah tak mengetahui. Lakukan apa yang kau bisa untuk dakwah Islam. Viralkan segala ilmu bermanfaat.
Please, Bergeraklah!
Lakukan dengan jarimu, lakukan dengan kecerdasanmu. Bela agamamu, syiarkan ajarannya dan sebarluaskan. Bukankah sekarang jamannya perang pemikiran?
Wahai tentara Allah,
bangunlah dari tidur panjang, hidup hanya sekali jadi lakukan sesuatu yang bermakna. Ada banyak hal yang bisa kau lakukan demi agamamu. Islam memang akan menang, ada atau tak ada dirimu, andil atau tak andil dirimu, tentukan pilihanmu.
Bila menulis itu sudah jadi passion-mu, teruslah bergerak.
Bismillahirrahmanirrahim, akan Allah datangkan bantuanNya. Akan Allah hadirkan orang-orang baik, lalu engkau akan dikelilingi oleh orang-orang saleh-saleha, insyaallah.
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan, karena dengan menulis berarti berumur panjang, Bestie. Karena tulisan akan terus hidup walau penulisnya sudah tiada.
Tak cemburukah, Bestie? pada para sahabat Rasulullah, para perawi hadits, para guru yang telah mengikat tulisannya dengan menuliskannya, sehingga sampai saat ini kita membacanya dan mengamalkannya.
Berapa banyak pahala amal jariyah yang mereka dapatkan, walau telah tiada.
Come on, Bestie
Tuangkan ide-ide cerdasmu, menulislah, asah terus pisau pikiranmu, agar tak tumpul dan ia tajam untuk fastabiqul khairat. Mulailah dengan gabung komunitas bermanfaat, gali potensi diri keluar dari zona nyaman, zona mager.
No nanti-nanti!
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan, karena bila seseorang bahagia saat menulis, maka menulis 1000 kata akan serasa mengetik SMS saja.
Terus perbaiki diri maka tulisanmu jadi mempesona, bukankah tulisan itu lahir dari pemikiran, dari perasaan, dari kematangan berpikir dan kebijaksanaan?
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan, Bestie. Dengan menulis berarti ikut mencerahkan pemikiran, merapatkan barisan untuk fastabiqul khairat. Berjuang di jalan Allah.
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan,
Menulislah hingga jiwa-jiwa yang mager segera tergugah untuk mempersiapkan diri, memperbaiki diri, memperbaiki mainset lalu bermetamorfosis menjadi pejuang tangguh Islam.
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan, menulislah tentang kebaikan Islam yang rahmatan lil alamin agar barisan bertambah banyak dan rapat serta menuju satu titik kebangkitan umat. Bukan hanya mengenalkan ajaran Islam, tapi menerapkannya dalam segala lini kehidupan.
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan,
Menulislah hingga bumi Allah diberkahi dengan bangkitnya Islam kafah, Islam adalah jalan hidup, bukankah hidup diawali dengan mendengar nama Allah, mati pun dikubur sesuai syariat Islam. Kenapa ketika masih hidup, masih bernyawa lantas dengan lancangnya tak mau diatur Islam? Why, Bestie? Ada apa dengan hatimu, ada apa dengan sikapmu?
Menulis itu sesuatu yang membahagiakan,
Berawal dari bahagia, apa pun yang dilakukan akan berasa ringan. Ketika dirimu sudah digedor-gedor terus untuk menulis kebaikan, sejatinya itu bukan guru/musyrifahmu. Allah-lah yang telah membukakan jalan bahwa dirimu dan hidupmu telah disiapkan untuk berjuang dengan ujung penamu, jari jemarimu yang menulis, talenta yang Allah amanahkan padamu jangan disia-siakan.
Ya tak ada hadiah dari tulisanmu, tapi yakinlah akan Allah berikan hadiah yang semua makhluk menginginkannya, rida Allah. Masyaallah, tak inginkah memulainya Bestie? Kuy, bergeraklah! No nanti-nanti.
Mereka saja yang tak suka Islam, bergerombol berkelompok menyudutkan agamamu, menyusun strategi, melemparkan opini busuk tentang Islam. Di manakah dirimu, Bestie?
Masihkah hanya sibuk urusan pribadimu? Tak inginkan menjadi Jundullah? ya tentaranya Allah yang melesatkan panah dan peluru lewat tulisan-tulisanmu.
Tak inginkan kau Bestie, kegiatan menulismu itu tertulis di kitab amalmu dan dibuka nanti yaumul akhir dan menjadi saksi bahwa dirimu ada di barisan para pembela Islam?
Sungguh, hidup hanya sekali, buatlah bermakna, wahai jiwa-jiwa yang masih dirayu ragu, masih sibuk sendiri, Kuy merapatkan barisan, bersama tentu lebih indah.
Nah, apalagi yang harus ditunggu, Bestie, Bismillahirrahmanirrahim, go! go! Islam is my way. Melesat bersama kebangkitan Islam. Mari menjemput pahala dan kemenangan Islam.
Hidup itu indah, jadikan bermakna.
0 Comments: