Cernak
Kok Nggak Tabrakan?
Oleh: Ana Mujianah
Hari Senin, di kelas Faza ada pelajaran sains mengenal tata surya. Faza dan teman-temannya sangat senang belajar sains. Pak Ilham selalu membawakan gambar-gambar menarik saat belajar.
Seperti hari itu, Pal Ilham membentangkan sebuah gambar besar di papan tulis. Di sana terlihat susunan planet-planet di luar angkasa beserta bintang-bintangnya.
"Wow, keren," seru Aldi melihat gambar tata surya itu.
"Subhanallah, indahnya," ucap Shanum yang fokus memperhatikan urutan planet.
"Wah, ada bumi juga!" teriak Abid membuat seisi kelas kaget. Pak Ilham memperhatikan anak-anak dengan tersenyum. Pak Ilham senang saat anak-anak bersemangat belajar.
"Faza? Are you oke?" tanya Pak Ilham mengagetkan Faza.
"Eh, iya Pak." Faza tersentak karena namanya disebut.
"Faza kenapa, kok bengong?" tanya Pak Ilham lagi.
"E-enggak papa, Pak," jawabnya seperti orang bingung. Pandangan Faza kemudian beralih pada gambar tata surya di papan tulis. Pak Ilham pun segera melanjutkan pelajaran sainsnya
"Pak!" Abid mengangkat tangan.
"Iya, Abid," jawab Pak Ilham.
"Yang di tengah paling besar itu planet apa, Pak?" tanya Abid antusias. Teman-teman yang jadi ikut penasaran.
"Ada yang tahu anak-anak, ini palnet apa?" Pak Ilham balik bertanya ke murid-muridnya. Semua menggeleng.
"Yang paling besar ini namanya, Matahari. Dia menjadi pusat tata surya. Dikelilingi oleh planet-planet yang lain." Siswa-siswi kelas 3 SD itu manggut-manggut. Mereka serius menyimak penjelasan Pak Ilham. Belajar sains itu seru, kata mereka.
"Ada berapa planet yang mengelilingi Matahari?" tanya Pak Ilham. Anak-anak ramai-ramai menghitung planet-planet yang ada di gambar.
"Delapaan," sahut mereka kompak.
"Apa saja, sebutkan?" perintah Pak ak Ilham membuat kelas riuh dengan jawaban yang saling sahut-sahutan.
"Satu orang aja maju, siapa yang berani?" tantang Pak Ilham. Kelas kembali tenang.
"Saya, Pak." Satu suara memecah suasana yang tadinya sepi. Faza mengangakat tangan untuk maju ke depan.
"Iya, silakan Faza." Pak Ilham memberikan penggaris kayu sebagai alat tunjuk. Dengan percaya diri, Faza lun melangkah.
"Yang ini Merkurius. Venus. Bumi. Ini ... Mars. Terus ... Jupiter, Saturnus, Uranus. Dan ... terakhir Neptunus." Faza menyebutkan nama-nama planet itu dengan lancar.
"Ya, seratus buat Faza. Silakan duduk lagi Faza." Pak Ilham meminta Faza kembali ke tempatnya.
"Coba sekarang dihafalkan nama-nama planetnya," perintah Pak Ilham.
Beberapa menit kemudian, "Gimana anak-anak? Ada yang sudah hafal?"
"Belum hafal, Pak. Tapi, insya Allah sudah paham urutannya, Pak," celetuk Aldo.
"Hmm, baik. Coba Bapak tes."
"Planet yang paling deket dengan Matahari apa?"
"Merkurius," jawab anak-anak kompak.
"Yang paling jauh dengan Matahari?"
"Neptunus."
"Yang ditinggali oleh manusia?"
"Bumiiii," sahut anak-anak semakin seru.
"Pak!" Tiba-tiba Faza angkat tangan lagi.
"Kenapa Faza?" Pak Ilham memperhatikan wajah serius Faza.
"Kenapa planet-planet itu nggak pernah tabrakan satu sama lain ya, Pak. Kan bisa aja tiba-tiba dia keluar garis?" Pertanyaan Faza membuat teman-temannya kembali diam Suasana kelas yang tadinya riuh jadi tenang kembali.
"Pertanyaan bagus, Faza," jawab Pak Ilham.
"Kira-kira kenapa anak-anak, kok planetnya nggak pernah tabrakan? Kereta api aja yang sudah dikasih rel masing-masing kadang tabrakan? " pancing Pak Ilham. Namun, anak-anak semua diam. Mereka tampak serius memikirkan jawabannya.
"Mau tahu jawabannya?" tanya Pak Ilham melihat wajah anak-anak yang penasaran.
"Jadi, planet-planet ini bisa teratur bergerak mengelilingi matahari sudah pasti ada yang mengatur. Kalau engga, pasti saling bertabrakan satu sama lain. Hancur deh," jelas Pak Ilham.
"Nah, pertanyaannya. Siapa yang bisa mengatur planet dan matahari sehingga bisa bergerak sesuai garisnya edarnya masing-masing?"
"Tentu Dia adalah Zat Yang Maha Maha Pengatur?"
"Siapakah itu? Yaitu yang menciptakan planet-planet ini tentunya?"
"Nah, siapa sih yang nyiptain planet ini?" tanya Pak Ilham melihat anak-anak masih diam.
"Yang menciptakan planet-planet ini dan mengaturnya supaya tertib bergerak adalah ... Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur."
"Wah, berarti Allah itu hebat sekali ya Pak? Bisa ngatur planet," celetuk Faza.
"Allah tidak hanya hebat, tapi Allah juga Maha Kuasa." Anak-anak manggut-manggut mendengar jawaban Pak Ilham. Penjelasan Pak Ilham tentang tata surya, membuat mereka semakin bertambah keimanannya kepada Allah. Bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan harus ditaati tanpa tawar menawar lagi.
TAMAT
0 Comments: