Headlines
Loading...
Marak Kasus Penculikan, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Marak Kasus Penculikan, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Oleh. Yuki Zaliah (Ibu Rumah Tangga)


Kasus penculikan anak bukan hal baru. Sesekali muncul, sesekali tenggelam. Namun, akhir-akhir ini kasusnya semakin mengkhawatirkan.

Dimulai dari kasus penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh dua remaja di Makassar. Menurut pengakuan, mereka hendak menjual organ dari korbannya yang masih berusia anak-anak.

Lalu disusul oleh munculnya berbagai video yang membuktikan adanya dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap anak-anak yang juga terjadi di berbagai wilayah dalam waktu yang berdekatan. Beberapa anak ada yang berhasil lolos dari penculik.

Semua kasus penculikan yang beredar saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Namun, pihak kepolisian sendiri mengatakan berita penculikan itu hoax. (www.tirto.id, 4/2/2023) Sedangkan masyarakat sendiri menyaksikan adanya dugaan penculikan. Sebenarnya mana yang benar?

Entah, apakah kasus penculikan itu benar adanya atau sekadar sebagai pengalihan isu? Ataukah ada konspirasi di balik itu? Ada pula yang mencurigai ini semua berkaitan sindikat perdagangan manusia. Entah dijadikan pengemis, dijual ke luar negeri, atau (yang paling ngeri) diambil organnya. Yang pasti, saat ini masyarakat terutama para orang tua dibuat was-was dan tidak tenang dengan berbagai pemberitaan.

Sistem kapitalisme yang mengukur segala sesuatunya dengan kapital memang sangat memungkinkan seseorang untuk menerabas halal haram. Hilang rasa kemanusiaan demi mendapatkan sedikit cuan. Jika 'manusia' itu dapat menghasilkan keuntungan atau uang maka tidak heran terjadinya perdagangan manusia.

Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan ini, memaksa manusia berada dalam kondisi sulit. Sehingga demi mempertahankan kehidupannya sendiri, manusia rela mengorbankan kehidupan orang lain. Godaan cuan telah menghilangkan rasa kemanusiaan.

Di sisi lain, pemerintah yang seharusnya menjadi pelindung rakyat tidak mampu memberikan keamanan. Rasa was-was menghantui masyarakat. Muncul saling curiga antarsesama hingga memungkinkan terjadinya aksi main hakim sendiri. Semua saling berkaitan dan akar utama permasalahan ada pada sistem yang rusak ini. Sistem buatan manusia yang membuat chaos di setiap lini kehidupan. Kerancuan ini berkaitan satu sama lain. Tidak bisa hanya diselesaikan satu demi satu cabang permasalahan. Harus dicabut sampai ke akar-akarnya agar tidak memunculkan masalah baru.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap maraknya kasus penculikan ini? 

Masyarakat terutama orang tua dianjurkan untuk tetap tenang. Karena sebuah masalah akan lebih mudah dihadapi jika bersikap tenang. Karena kepanikan ini dapat memperburuk keadaan. Contoh, ada orang asing masuk ke lingkungan tertentu, pasti akan langsung dicurigai atau dilarang masuk. Sementara itu, anak dilarang keluar rumah sama sekali. Bisa-bisa bukan anak diculik tetapi malah kabur dari rumah. Ini justru menimbulkan masalah baru.

Tenang bukan berarti tidak waspada atau melepas pemantauan begitu saja. Masyarakat bisa saling mengawasi lingkungan sekitar, apabila terjadi sesuatu yang mencurigakan harus tabayyun terlebih dahulu. Jangan sampai salah sangka yang berakibat menzalimi orang tidak bersalah atau bermain hakim sendiri.

Sebagai orang tua ada atau tidak ada penculikan tetap wajib memantau anak-anak. Di mana dan dengan siapa mereka bergaul. Karena ada hal yang lebih berbahaya daripada penculikan yakni masuknya pemahaman (tsaqofah) asing yang tidak sesuai syariat Islam ke dalam benak mereka. Hal ini bisa merusak anak-anak dari dalam, menjauhkan mereka dari nilai-nilai keislaman.

Kejahatan tidak hanya berupa penculikan, namun juga pem bully-an, kekerasan fisik maupun non fisik, pelecehan, dan lain sebagainya yang perlu dicegah.

Masyarakat harus menyadari bahwa sistem buatan Barat ini adalah sistem rusak yang merusak. Oleh karena itu, perlu ada perubahan sistem secara menyeluruh.

Ya, perubahan menuju sistem Islam. Islam yang pernah menguasai ⅔ dunia ini telah terbukti mampu memberikan jaminan keamanan terhadap rakyatnya.

Sebuah kasus yang masyhur dikisahkan adalah pelecehan yang dialami oleh seorang muslimah. Beberapa orang Yahudi menyingkap aurat muslimah tersebut dengan sengaja. Amirul Mukminin ketika itu langsung mengerahkan pasukannya untuk memerangi orang yang telah melakukan pelecehan.

Keamanan menjadi kebutuhan komunal, maka negara wajib menjadi perisai bagi rakyatnya.

Wallahu'alam bishowab.

Baca juga:

0 Comments: