Headlines
Loading...
Oleh. Umi Hafizha

Waktu demi waktu yang kita lalui dalam hidup akan terus berlalu. Waktu tidak akan menunggu kesiapan kita. Kitalah yang harus bisa mengendalikan setiap detik waktu agar bisa kita manfaatkan untuk kehidupan kita. 

Jika kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, maka kehidupan kita akan sia-sia. Kita harus menyadari bahwa kehidupan ini hanyalah sementara, kebahagian yang menipu, dan kesenangan semu. Kehidupan dunia yang hanya sendau gurau, seperti yang difirmankan Allah dalam QS. Al-Ankabut: 64 yang artinya, 
"Dan kehidupan dunia ini hanya sendau gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang nyata."

Maka dari itu, janganlah kita mudah tertipu oleh kesenangan dan gemerlap duniawi. 
Kita boleh kaya, bahagia itu juga penting, bekerja juga perlu. Namun jangan sampai semua itu menyebabkan kita lupa akan  tujuan hidup sesungguhnya, yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah Swt. 

Jika kita seorang ulama, maka jadilah ulamanya yang berani menyampaikan syariat Islam, bukan menjadi penentang syariat Islam. Jika kita seorang pedagang, maka jadilah seorang pedagang yang jujur dalam timbangan. Jika kita seorang penulis, maka cerdaskanlah pembaca dengan pemahaman-pemahaman Islam yang akan menjadikan mereka untuk taat kepada Allah Swt. Jika kita seorang pelajar, maka belajarlah dengan sungguh-sungguh, sehingga apa yang telah kita pelajari bisa kita sampaikan lagi kepada orang lain. Inilah hakikat ibadah  dalam makna yang luas. Setiap aktifitas yang kita lakukan semata-mata untuk mendapatkan rida Allah. 

Kita tidak tahu kapan ajal kita akan tiba. Keterbatasan hidup atau umur yang kita miliki seharusnya memberikan kesadaran, bahwa setiap detik yang kita lalui harus menjadi amal saleh untuk kehidupan akhirat yang abadi. 

Kehidupan dunia ini hanya sekali. Sementara akhirat itu abadi dan hakiki. Sehebat apapun seseorang, setinggi apapun jabatan yang ia miliki, dan sebanyak apapun harta yang ia miliki, takkan bisa menghentikan atau mencegahnya dari kematian. Semua orang pasti akan merasakan kematian. 

Jika kita tidak mempersiapkan diri untuk kematian, kita akan merugi. Setiap orang akan menyesali masa hidupnya, jika tidak digunakannya untuk melakukan amal kebaikan. Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam telah memperingatkan umat-Nya tentang pentingnya waktu yaitu dalam QS. Al-Ashr 1-4 yang artinya, "Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran."

Imam Syafi'i memberikan gambaran kepada kita, bahwa waktu laksana pedang. Barang siapa yang tidak mampu memenggal waktu, maka waktu dengan cepat akan memenggalnya. Artinya, siapa saja yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik, maka ia tidak mampu menggunakan waktu luangnya dengan kebaikan. Waktu luang yang kita habiskan dengan hal sia-sia, akan membuat diri kita menyesal selama-lamanya. 

Kita lihat banyak orang di belahan dunia lebih maju dibandingkan kita, dan mereka mampu menorehkan karya-karya yang luar biasa. Padahal waktu yang diberikan Allah sama dengan waktu yang Dia berikan kepada kita. Kita sama-sama mendapat jatah waktu sehari semalam 24 jam. Namun mereka bisa maju dan berkarya, karena mereka mau  memanfaatkan setiap detik dengan baik. Sementara kita membiarkan waktu luang berlalu sia-sia. 

Banyak kata-kata mutiara yang menggugah semangat kita untuk tidak menyia-yiakan waktu. Di antaranya, "time is money" (waktu adalah uang), "time is diamond" (waktu adalah berlian), "time is work" (waktu adalah kerja), dan lain-lain. Dari kata-kata tersebut, kita bisa mengambil pesan bahwa ketika kita menghabiskan waktu dengan sia-sia, sama halnya kita menyia-nyiakan peluang kita. 

Rasulullah juga memerintahkan kepada umat-Nya untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. 
"Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang.”(HR. al-Bukhari)

Manfaatkan waktu luang kita untuk mengerjakan amal saleh. Allah juga berfirman, "Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Al-Hadid: 21)

Semakin hari kita semakin dekat dengan ajal. Jika kita lengah, maka kesempatan untuk berbuat baik akan hilang. Oleh sebab itu,  marilah kita gunakan setiap waktu luang kita untuk selalu bersyukur atas nikmat sehat dan waktu luang yang telah Allah berikan kepada kita. Dengan mempelajari tsaqafah Islam, mendakwahkan Islam kafah, melakukan kebajikan dan ketaatan kepada Allah Swt. serta menjauhi seluruh larangan-Nya.

Semoga dengan memanfaatkan setiap waktu, kita dapat meraih keberkahan dan keridaan Allah Swt. di dunia hingga di akhirat kelak. 

Aamiin Ya Rabbal alamin.

Baca juga:

0 Comments: