Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Hanik

Azan Subuh berkumandang. Ibu membangunkan Ali dan Fatimah. Begitu mendengar suara ibunya, Ali bergegas turun dari tempat tidur. Mengambil air wudu dan pergi ke masjid. Sementara Fatimah, masih bergelayut dengan mimpinya. Suara ibu hanya terdengar sayup-sayup dan seakan-akan berada dalam mimpi. 

"Fatimah, ayo Nak segera bangun. Nanti terlambat loh ke masjidnya," kata ibu sembari memakai mukena. Ibu sudah siap berangkat ke masjid.
Fatimah tak menyahut. Ia masih berselimut. Hawa dingin pagi membuatnya semakin terlelap dalam tidurnya. 

Suara iqamah terdengar dari masjid. Ibu terburu-buru berangkat ke masjid. Tak sempat lagi membangunkan Fatimah. 

Salat Subuh di masjid selesai. Ibu dan Ali bergegas pulang. Sampai di rumah, ternyata masih mendapati Fatimah tidur pulas. Ibu kembali membangunkan. Setelah berulangkali baru Fatimah mau bangun.
"Ayo Fatimah, bangun. Subuhnya keburu habis. Nanti kamu sekolah loh. Kalau terlambat bagaimana?" kata ibu membangunkan Fatimah.
"Iya Ibu. Fatimah bangun," jawabnya sambil turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Mengambil wudu dan segera salat.

Begitu Fatimah selesai salat, ia melihat jam dinding yang ada di atasnya. Terlihat jam dinding menunjukkan pukul 05.30 Wib. 
"Ah ternyata sudah siang," bisiknya dalam hati.
Fatimah bergegas bersiap ke sekolah. Ketika mau berangkat, ia tak mendapati kakaknya.
"Ibu, kak Ali mana?" Tanya Fatimah pada ibunya.
"Kakakmu dah berangkat Fatimah. Kamu kesiangan. Makanya kakakmu berangkat lebih dulu. Kamu segera berangkat. Nanti terlambat loh," kata ibu mengingatkan.

Fatimah segera berpamitan. Benar juga, hari sudah siang. Matahari sudah menampakkan sinarnya. Ia berlari ke sekolah. Tepat di pintu gerbang, bel tanda masuk berbunyi. "Alhamdulillah, hampir saja terlambat," bisik Fatimah lega.

Di sekolah, Fatimah mengikuti pelajaran dengan baik. Pelajaran hari ini ada Matematika, IPA dan Agama. Fatimah suka sekali belajar agama. Materi pelajaran agama hari ini adalah pentingnya menjaga salat. Fatimah memperhatikan penjelasan guru dengan baik. "Ah, apa aku termasuk orang yang belum menjaga salat ya?" batin Fatimah. Ia ingat pagi ini sudah terlambat salat Subuh karena sulit bangun tidur, padahal ibu sudah berusaha payah membangunkannya.

Bel tanda pelajaran berakhir berbunyi. Fatimah bersiap pulang. Ia bergegas mencari kakaknya. Seharian di sekolah Fatimah tidak sempat bertemu kakaknya. Berharap ia bisa pulang bareng kakaknya. Ternyata Ali sudah menunggunya di depan pintu gerbang sekolah.

"Kak Ali...," panggil Fatimah.
Ali yang mendengar panggilan Fatimah, menoleh dan tersenyum padanya.
"Kak Ali jahat. Masak tadi pagi Fatimah ditinggal ke sekolah sendiri," gerutu Fatimah pada kakaknya.
"Lah...habisnya Fatimah kelamaan sih," kata Ali menggoda adiknya.
"Fatimah kan tadi sudah cepat-cepat bersiap. Kak Ali saja yang tidak mau menunggu," kata Fatimah dengan wajah cemberut.
"Sudah, ayo kita pulang," ajak Ali sambil menggandeng tangan Fatimah.

Mereka berjalan berdampingan. Terik matahari membuat mereka bergegas berjalan, ingin segera sampai di rumah. 

"Kak, tadi pas pelajaran agama, pak guru menjelaskan tentang pentingnya menjaga salat loh," kata Fatimah.
"Nah bagus itu. Biar Fatimah bisa menjaga salat," kata Ali tersenyum.
"Kakak...Fatimah kan sudah salat lima waktu dengan tertib," kata Fatimah.
"Iya sih, sudah tertib salatnya. Tidak ada yang bolong, tapi... salatnya kan sering terlambat. Kayak tadi pagi..." kata Ali sambil tersenyum menggoda.
"Tapi kan Fatimah tetap salat Kakak," jawab Fatimah.

Ali menghentikan langkah. Menatap Fatimah dengan serius.
"Fatimah, menjaga salat itu tidak hanya lengkap dalam mengerjakan salat fardu, tapi juga salat tepat waktu. Sebaik-baiknya amal seorang muslim adalah salat. Sebaik-baiknya salat adalah yang dikerjakan di awal waktu," kata Ali.
"Iya Kak, Fatimah paham kok. Tadi pak guru juga sudah menjelaskan," kata Fatimah sambil menunduk.
"Nah Fatimah, mulai sekarang jangan suka menunda waktu salat ya...ingat, Allah sangat mencintai hamba-Nya yang bisa menjaga salatnya. Bahkan akan memberikan pahala besar dan menjaminnya dengan surga," kata Ali pada Fatimah.
"Sudah, ayo pulang. Nanti ibu menunggu kita." ajak Ali pada Fatimah.

Fatimah mengiyakan. Dalam hatinya berjanji akan memperbaiki salatnya dan selalu menjaganya agar tepat waktu.

Baca juga:

0 Comments: