Headlines
Loading...
Menyatukan Pikiran dan Hati, Menyamakan Langkah Demi Perjuangan Islam yang Tidak Mudah

Menyatukan Pikiran dan Hati, Menyamakan Langkah Demi Perjuangan Islam yang Tidak Mudah

Oleh. Ummu Faiha Hasna

Maraknya penyebaran opini negatif tentang Islam telah menyebabkan keresahan bagi umat. Betapa congkaknya kaum kafir yang memusuhi Islam, mereka sekuat tenaga berusaha melemahkan dan merendahkan kaum muslim dengan kata-kata. 

Bukan hanya itu saja, mereka pun tidak segan-segan melakukan berbagai penghinaan dan penganiayaan pada umat Islam. Mereka senantiasa berpikir bagaimana membuat makar kepada Islam. Berbagai upaya yang ditempuh demi menghancurkan Islam hingga tidak bersisa. Beginilah gambaran ketakutan kaum kafir terhadap tanda-tanda kebangkitan Islam di tengah-tengah umat.

Sebagai muslim, hidup itu harus senantiasa bersemangat meski ujian datang silih berganti. Keyakinan seorang muslim harus kuat. Kaum kafir saja ketakutan melihat tanda-tanda kebangkitan Islam. Maka muslim pun semestinya bisa kuat dan semangat selain harus bersandar pada Allah yang Maha Kuat.

Sahabat Muslimah, tak sadarkah kita bahwa musuh membuat kita terlena. Terbius rayuan manis hingga tak menyadari musuh menyelinap memporakporandakan jiwa kita. Jiwa yang dulunya bersih, hanya ingin tunduk taat kepada Allah. Namun, tak sadar bahwa kini kita dijauhkan sedikit demi sedikit dari ajaran Islam hingga kita lalai dan tak mengenal lagi aturan-Nya. Astaghfirullah.

Bagaimana jadinya jika jiwa itu terperosok dalam zona nyaman, hingga mager (malas gerak) meski musuh mengobrak-abrik negeri ini? Akankah terus dibiarkan hingga musuh nyaman di dalam, menganggap negeri ini miliknya, lalu mengusir penduduknya? Lantas kita mau lari ke mana?

Sahabat Muslimah, sadarkah kita bahwa kondisi negeri sedang tak aman, ulah reaksi dari musuh karena masifnya perjuangan Islam saat ini. Perjuangan Islam senantiasa ada dan tidak mudah, butuh diemban oleh orang-orang Mukhlish. Mereka akan berjuang hingga Allah memberikan keputusan-Nya. Baik dengan datangnya kemenangan atau sampai nyawa terlepas dari jasad. Inilah perjuangan yang penuh kemuliaan, yaitu perjuangan mengembalikan perisai (junnah) dan pelindung umat Islam. Umat Islam tidak akan terjaga tanpa keberadaan aturan kehidupan secara menyeluruh. Sudah saatnya menyatukan pikiran dan hati kita, untuk bergerak menyamakan langkah menyongsong kemenangan hakiki.

Saatnya membangkitkan semangat menyampaikan kebenaran Islam baik lisan maupun tulisan seperti yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, yaitu dengan melakukan amal dakwah pemikiran dan tanpa kekerasan. Dengan begitu agar terbukti bahwa Islam adalah kebenaran mutlak dan pasti akan menang. Sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wata'ala di dalam QS. At-Taubah: 32 yang artinya, "Mereka berkehendak memadamkan cahaya(agama) Allah sementara Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai."

Dalam satu hadist, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: innalloha zawa-lil ardho faroaita masyariqo wamaghoribaha wasayablughu mulku ummati ma-zawalli minha.(Allah akan menghimpun seluruh dunia hingga aku bisa melihat bagian Timur dan bagian Baratnya. Dan Allah akan menjadikan kekuasaan umatku atas seluruh dunia). (HR. Muslim)

Sebagai bagian dari makar untuk membuat umat ini terpecah belah dan tidak berdaya, orang-orang kafir telah membuat batas-batas palsu diantara saudara seakidah dan menciptakan identitas-identitas semu di kalangan kaum Muslim. Alih-alih menyatukan diri sebagai satu umat di bawah satu bendera, yang muncul malah negara-negara bangsa dan identitas-identitas golongan. Kita dibiasakan untuk menyebut diri kita sebagai orang Indonesia, Malaysia, Palestina, Rohingya, Yordania, Mesir, Suriah, Pakistan atau orang Inggris dan lain sebagainya. Dengan begitu, sebetulnya mereka telah menjebak kita dalam perjuangan-perjuangan yang murahan dengan tujuan-tujuan yang terbatas, sehingga justru malah menjauhkan diri kita dari permasalahan yang mendasar, yang menentukan hidup dan matinya Islam. 

Sungguh, mendayagunakan segala kemampuan yang kita miliki, bersama-sama para pejuang yang ikhlas dan serius yang bertujuan menegakkan kembali kalimatullah, dan mengembalikan mutiara yang hilang, sehingga kita bisa meraih kembali kedudukan yang layak di antara umat-umat yang lain, yaitu sebagai pembawa kebahagiaan, sebagai pembawa petunjuk, dan sebagai saksi atas seluruh umat manusia. Inilah kehormatan di dunia dan di akhirat. 

Maka hendaklah tidak mengabaikan kewajiban ini dan jadilah pewaris terbaik dari kaum pendahulu yang terbaik. Bulatkan tekad dan bangkitkan rasa hormat terhadap agama dan umat. Jangan biarkan tumpukan kepalsuan serta pengaruh buruk yang ditimbulkan membuat umat cemas, resah dan gelisah karena tahap perjuangan ini hampir berakhir.
 
Rasulullah mengingatkan dalam hadis Bukhari Muslim, perumpamaan kaum mukmin dalam hal kasih sayang dan rahmat adalah bagian satu tubuh. Jika satu bagian (tubuh) menderita, maka menjalarkan penderitaan itu ke seluruh bagian (tubuh) lainnya, hingga tidak dapat tidur dan demam. Bukankah telah sampai waktunya bagi kita untuk menyingkirkan sekat-sekat di antara kita kaum Muslim? Wallahua'lam bishshawab

Baca juga:

0 Comments: