Headlines
Loading...
Oleh. Rahma Ummu Zubair 

BAB 1
Navigasi Keren 

Derap langkah kaki kecil Ghazi mengiringi terik matahari di pagi cerah penuh semangat. Siap bersekolah dengan tangan yang menggandeng erat telunjuk Umi Ratna menuju lautan ilmu. Berharap ridho Ilahi menyertai dalam setiap niat dan amal terbaik untuk bekal hidup di kampung akhirat.

"Sayang, Ghazi tau nggak kenapa Mas Ghazi sering Umi minta kalau tidur malamnya jangan terlalu larut?" tanya Umi Ratna kepada Ghazi saat perjalanan menuju sekolah.

"Tau lah Umi. Biar sekolahnya gak terlambat kan? Soalnya aku bangun lebih awal." jawab Ghazi bersemangat.

Dengan menggelengkan kepala, Ratna masih terlihat belum puas akan jawaban Ghazi yang masih berusia tujuh tahun itu. Namun jarak tempuh rumah dan sekolah yang sangat dekat, tak terasa mereka sudah sampai di tempat Ghazi menuntut ilmu. Lantas Ratna menghentikan pertanyaannya kepada Ghazi dan meminta Ghazi memasuki sekolahannya.

Di perjalanan menuju rumah, Ratna mampir sebentar ke toko ATK (Alat Tulis Kantor) untuk membeli beberapa bahan untuk membuat craft bersama Ghazi di akhir pekan. Kain flanel, spidol warna, perekat kain, kertas kokoru, gunting, pensil, penghapus dan lem kertas.

Sesampainya di rumah, Ghazi langsung bermain ke rumah Abdul. Namun hanya selang beberapa waktu, Ghazi pulang ke rumahnya, sebab Abdul tak bisa bermain karena sakit. Dengan sigap Ratna mengambil alih waktu bermain Ghazi dengan mengajak Ghazi bikin-bikin. 

 "Abdul lagi demam Mi, jadi Ibunya minta aku main di rumah sendiri aja dulu, kalau Abdul sudah sembuh, insyaAllah bisa main lagi." kata Ghazi sambil membuka tudung nasi.

"Lho Ghazi mau makan?" tanya Ratna. "Hehehe cuma mau minta dadar jagung kesukaanku Mi, satu." jawab Ghazi sembari mencomot satu lauk lantas berlari ke ruang tamu.

Ratna pun membawa sekantong belanjaan tadi pagi untuk membuat craft bersama Ghazi. "Ghazi kita bikin Navigasi Keren yuk, yang bikin kita insyaAllah nyampek ke kampung akhirat dengan selamat." pinta Ratna.

Seperti ada angin segar yang menerpa, ajakan ibunya, membuat Ghazi semangat. "Waaah beneran? Ayok Mi, jadi gak sabar deh untuk bikin-bikin bareng Umi, itu kesukaanku Mi, hmmmmm." balas Ghazi dengan sangat tergiur. 

"Allahu Akbar, Allahu Akbar"
(Suara azan berkumandang)

"Eits, tunggu dulu, kita salat Ashar dulu ya!" pinta Ratna. "Hummmh, sekarang aja Mi, aku gak sabar ni." pinta Ghazi sambil membuka kantong belanjaan itu.

"Sayang, tau gak kenapa kita diciptakan di dunia ini oleh Allah? tanya Ratna. "Gak tau Umi." jawab Ghazi. 

"Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah. Dalam Al Qur'an surat Adz Dzariyat ayat 56, Allah berfirman, 'Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali beribadah kepadaKu'. Nah jadi kita tunaikan ibadah yang wajib dulu, baru kemudian kita bisa kerjakan perbuatan yang bernilai sunnah." jelas Ratna.

Dengan badan agak lemas, Ghazi pun terpaksa ikutin aturan ibunya untuk menjalankan salat Ashar terlebih dahulu.

Setelah selesai salat, Ghazi pun sudah siap di depan alat dan bahan yang sudah disiapkan. "Kita mau bikin apa Umi?" tanya Ghazi. 

"Kita mau bikin hiasan dinding tentang siklus hidup manusia. Ghazi dulu sebelum lahir ke dunia ada dimana ayo?" tanya Ratna sambil menggunting tiga pola lingkaran dari kain flanel. "Ada di perut Umi." jawab Ghazi.

"Benar, jadi kita dulu ada di rahim ibu kita Mas, kemudian Allah izinkan kita lahir ke dunia, nah kemudian kita nanti akan mengalami kematian seperti orang-orang yang mendahului kita." jelas Ratna sambil menggambar tiga sketsa. 

Ratna menggambar sketsa rahim ibu dengan janinnya, untuk ditempel di lingkaran kain flanel pertama. Kemudian menggambar bumi sebagai simbol kehidupan di dunia untuk ditempel di kain flanel ke dua. Dan menggambar makam sebagai simbol kematian untuk mewakili adanya kehidupan setelah di dunia. Lantas meminta Ghazi untuk mewarnai semua sketsa itu. 

Sembari mewarnai, Ratna menjelaskan maksud dari tiga pola lingkaran itu. Bahwasanya Mas Ghazi dan semua yang ada di dunia ini ada yang menciptakan, "Siapa yang menciptakan Mas Ghazi dan Umi?" tanya Ratna. "Allah" jawab Ghazi. "Benar, ananda Sholih." apresiasi Ratna kepada Ghazi.

"Terus setelah Allah menciptakan kita, kita ngapain aja di dunia Mas?" tanya Ratna. "Sekolah Mi, terus pulangnya main deh." jawab polos Ghazi. "Eits, hidup kok cuma untuk sekolah sih Mas? Kita dari bangun  hingga tidur lagi itu untuk ibadah, jadi tadi pagi saat Umi tanya kenapa harus bangun pagi? Itu karena kita harus salat Subuh, jadi ada kewajiban yang harus kita kerjakan dulu setelah bangun tidur yaitu salat." jelas Ratna.

"Nah terakhir tentang gambar makam, ini artinya semua yang hidup pasti akan merasakan kematian. Mas Ghazi mau bawa apa kalau sudah tiba waktu ajal?" tanya Ratna

"Bawa apa ya Mi?" Ghazi bingung sambil asik mewarnai. "Amalan baik dengan niat yang benar akan membawa kita kepada rahmat Allah, insyaAllah." jawab Ratna

"Nah, navigasi keren menuju kampung akhirat dengan selamat sudah selesai dibikin, ayok kita tempel!" ajak Ghazi dengan ceria menuju dinding ruang tamu yang hendak ia tempel dengan hasil karyanya.

Baca juga:

0 Comments: