0leh. Wana Sadili
Pada hari Ahad pagi, setelah sarapan, Nadiah berjalan menuju taman dekat kompleks perumahannya. Hari itu langit terlihat cerah, udara pagi terasa sejuk. Matahari mulai menampakkan sinarnya.
Di taman, Maryam dan Alesha sedang menunggu Nadiah.
" Assalamualaikum."
"Wa 'alaikumussalam," jawab Maryam dan Alesha secara serempak.
"Mana Farah?” tanya Nadiah
"Belum datang.” jawab Alesha
" Kenapa ya? kok Farah belum datang? padahal ini sudah jam 07.00 lewat."
Maryam, Alesha, Nadiah, dan Farah janjian mau kerja kelompok untuk mengerjakan tugas sekolah. Mereka ditugaskan mengamati daun-daun di sekitar dan menyebutkan minimal sepuluh nama daun yang ada di sekitarnya. Mereka berempat sejak Taman Kanak-kanak sudah bersahabat dan bersekolah di Madrasah Ibtida’iyah yang sama.
"Bagaimana nih? Sekarang sudah hampir jam 09.00, kok Farah belum nongol-nongol juga.” tanya Alesha kepada Maryam dan Nadiah.
“Bagaimana kalau kita susul saja ke rumahnya, agar kita tahu kenapa Farah terlambat?” ujar Maryam.
“Okey, siapa takut,” canda Nadiah
Akhirnya mereka bertiga sepakat ke rumah Farah. Ketika mereka berjalan menuju rumah Farah, terlihat dari kejauhan Farah berdiri di pinggir jalan bersama seorang nenek.
”Farah!”, teriak Alesha, Maryam, dan Nadiah dari seberang jalan.
“Farah, Lagi ngapain di situ? kami dari tadi menunggumu di taman.” tanya Alesha
”Maaf ya, teman-teman tadi ketika aku berjalan menuju taman, aku melihat seorang nenek berdiri di pinggir jalan. Sepertinya nenek itu kesulitan untuk menyeberang. Aku merasa kasihan melihatnya, maka kuputuskan untuk membantunya menyeberang jalan,” jelas Farah kepada teman-temannya.
“Far, ngapain sih repot-repot bantuin nenek itu menyeberang jalan? Kan ada keluarganya, atau nanti juga ada orang lain yang menolongnya. Gara-gara kamu nih, menolong nenek itu kita jadi telat deh kerja kelompoknya.” ketus Maryam
“Yam, jangan bilang gitu toh. Kan ustdazah di sekolah sudah menjelaskan bahwa kita harus berbuat baik dan menolong orang yang lagi kesusahan, tidak boleh egois,” ucap Nadiah sambil memandang Maryam.
”Masih ingat tidak pelajaran terakhir kemarin di kelas ketika ustadzah menjelaskan tentang akhlak mulia? Nah yang dilakukan Farah itu termasuk akhlak mulia. Farah berusaha mempraktikkannya,” kata Nadiah sambil tersenyum.
Sambil berjalan menuju taman untuk mengerjakan tugas, mereka masih terus mengobrol membahas tentang Farah yang menolong nenek tadi.
“Betul Nad, saya sering dinasihati Umi dan Abi di rumah bahwa kalau mau dicintai Allah, ya salah satunya harus berbuat baik dan suka menolong orang lain,” Alesha menimpali perkataan Nadiah.
“Iya Alesh. Bukankah membantu menyeberangkan jalan seorang nenek adalah perbuatan yang mulia, karena mencontoh perbuatan Rasulullah? Kalau mencontoh perbuatan Rasulullah kita akan mendapatkan pahala dan akan mendapatkan cinta dari Allah. Dan orang yang suka membantu orang lain, Allah akan menghilangkan kesusahannya di akhirat, “ Farah menjelaskan pada temannya layaknya ustadzah. Itu ada hadisnya loh teman-teman, kata Rasulullah,
“Siapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan-kesusahannya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
”Iya..maafkan aku ya Far sudah marah karena kamu terlambat, tanpa menanyakan alasan kenapa kamu terlambat. Kami memaafkan atas keterlambatanmu, karena telah berbuat baik dengan menyeberangkan nenek yang lagi butuh pertolongan. Aku bangga punya teman seperti kamu. Mulai sekarang aku juga akan selalu berusaha memberi pertolongan saat melihat orang lain yang membutuhkan pertolongan." Ucap Maryam dengan penuh penyesalan.
“Terima kasih ya, teman-teman telah mengingatkanku,” Ucap Maryam pada teman-temannya.
“Kalian adalah sahabat terbaikku, selalu mengingatkanku," ujarnya sambil membuka tangannya sebagai isyarat untuk memeluk teman-temannya. Akhirnya mereka berempat berpelukan.
Magetan, 01 Januari 2023
0 Comments: