Headlines
Loading...
Oleh. Bibit Sri Utami 

Kontroversi bukan lagi hal yang aneh di negeri tercinta ini. Lagi-lagi media sosial dihebohkan dengan sebuah pidato kontroversial dari seorang Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri.

Ungkapan itu terucap tatkala ia menjadi pengisi materi dalam seminar Nasional Pancasila Dalam Tindakan: “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual Pada Anak Dan Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga Serta Mengantisipasi Bencana di Jakarta Selatan” Kamis 16 Februari 2023.

Hal ini bermula saat ia mengangkat isu stunting anak. Dalam ujarannya, dia menyimpulkan bahwa waktu ibu-ibu tersita karena ikut pengajian sampai lupa mengurus anak.

Ia bahkan memberi arahan pada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, serta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, guna mengatur waktu ibu-ibu agar tidak sibuk dengan pengajian sampai lupa mengurus anak.

Menuntut ilmu tidak serta merta dilakukan begitu saja. Bukan hanya di dorong hasrat, tapi juga dalil yang menguatkan. Dalam QS. Al-Mujadalah: 11, Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalam sunah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Kewajiban menuntut ilmu telah disebutkan dalam Al-Quran dan hadis. Menuntut ilmu merupakan kewajiban seluruh manusia, karena dengan ilmu dan belajar, manusia menjadi produktif dan dapat mengeksplorasi banyak hal. Terlebih lagi bagi kaum muslimin. Mereka diwajibkan untuk mencari ilmu sebagaimana dalil di atas.

Menuntut ilmu pun tidak selalu dari kawula muda. Orang tua bisa. Anak-anak pun bisa. Selagi masih diberi napas dan kesempatan untuk hidup, maka selama itulah manusia wajib menuntut ilmu.

Islam ialah agama yang sempurna dalam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam mendidik anak. Hukum menuntut ilmu agama adalah fardhu 'ain. Tujuan mencari ilmu agar hidup kita diridai Allah dan terjaga dari hal-hal buruk. Dan apabila suatu saat kita dihadapkan pada perkara yang membutuhkan ilmu dalam penyelesaiannya, kita sanggup mengatasi.

Namun, dalam kurikulum sekuler, ilmu agama dianggap tidak penting, sehingga hanya diberi jatah 2 jam per minggu, bahkan diwacanakan untuk dihapus dari kurikulum.

Bisa dibayangkan bagaimana nasib para generasi umat yang sedari kecil tidak dididik agama. Tentu mereka akan tumbuh menjadi anak yang semaunya sendiri tanpa memerhatikan halal-haram. Parahnya, mereka mudah terjerumus ke dalam maksiat disebabkan pikiran liberal yang mereka dapatkan sejak dini. Dengan mengesampingkan agama sebagai titik utama kehidupan, anak-anak pada masa sekolah tentunya akan memiliki pemikiran tidak islami apabila wacana itu jadi terlaksana.

Jadi, bersyukurlah apabila banyak ibu-ibu sudah sadar betapa pentingnya peran agama dalam kehidupan. Mereka akan mendapatkan banyak ilmu jika ikut kajian. Kemudian ilmu itu dapat mereka implementasikan untuk mendidik anak dan mengatur kehidupan, baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. [Dn].

Baca juga:

0 Comments: