Oleh. Rahma Ummu Zubair
"Mas Ghazi, tau gak cara bikin badan kita sehat tapi enak?" tanya Ratna.
"Minum obat," kata Ghazi.
"Itu kalau saat badan kita sakit dan ingin sembuh, maka ikhtiar minum obat. Nah kalau sudah sehat, dan kita ingin menjaga tubuh kita agar senantiasa sehat, ada cara yang seru loh," kata Ratna.
"Wah, apa itu, Mi? tanya Ghazi dengan penasaran.
"Bantu Umi memasak sop ayam yuk!" ajak Ratna.
"Hayok!, Ghazi suka mengiris-ngiris, Mi. Umi yang mengupas wortelnya, aku yang mengirisnya," kata Ghazi.
"InsyaAllah siap," kata Ratna dengan berjalan menuju dapur.
"Umi, sudah siapkan bahan-bahan ini di dalam kulkas agar mudah dan cepat saat akan diolah menjadi masakan lezat," kata Ratna dengan mengeluarkan sepaket sayuran sop dan setengah kilo ayam untuk di rebus.
"Wah, ada banyak jenis sayuran ya, Mi. Wortel, kubis, buncis, dan kentang," kata Ghazi.
"Betul, sayuran-sayuran itu mengandung khasiat yang sangat berguna bagi tubuh kita," kata Ratna yang sedang mengupas bawang merah dan bawang putih.
"Ghazi tau kegunaannya wortel, Mi," kata Ghazi semangat.
"MasyaAllah, iya Sayang?" tanya Ratna.
"Untuk kesehatan mata kan, Mi?" jawab Ghazi.
"Seratus," balas Ratna sembari bangkit dari duduknya lantas memasukkan ayam ke dalam air mendidih di dalam panci berukuran sedang.
"Dicampur dengan ayam juga ya, Mi?" tanya Ghazi.
"Iya, Sayangku! Kan namanya sop ayam," balas Ratna.
"Hehehe, iya, Mi," kata Ghazi. "Kirain ayamnya mau digoreng," lanjut Ghazi.
"Emmm, lebih sehat kalau direbus, Nak! Sebab kalau digoreng lebih banyak kandungan gizi di dalam makanan yang berkurang atau rusak," jelas Ratna.
"Loh, berarti kita gak boleh makan gorengan ya, Mi?" tanya Ghazi.
"Bukan gak boleh, tapi di rebus itu lebih banyak nutrisi yang masih ada di dalam makanan itu. Dan baik untuk kesehatan tubuh kita," jawab Ratna
"Oh gitu," kata Ghazi.
"Nah, ini, Mas silahkan diiris wortel, buncis, kubis dan kentangnya. Kecil-kecil ya, Nak!" kata Ratna.
"Oke, Mi," jawab Ghazi.
"Nah kalau masak harus ikutin resepnya ya, biar hasil masakannya menjadi enak dan tetap sehat, "kata Ratna.
"Iya, Mi," kata Ghazi sambil mengiris sayuran itu dengan pisau yang kurang begitu tajam.
"Selain wortel, ada lagi sayuran kentang sebagai sumber energi atau karbohidrat," kata Ratna.
"Wah, Allah ciptakan sayuran itu dengan banyak kegunaannya ya, Mi?" kata Ghazi.
"Iya, Nak, Allah ciptakan khasiat pada bahan-bahan makanan itu untuk bisa dimanfaatkan manusia. Dan Ghazi, kalau memasak itu harus sesuai resep dan petunjuk cara memasak yang benar, agar makanan kita selain halal juga toyib," kata Ratna.
"Iya, Umi," kata Ghazi yang serius memotong sayuran-sayuran itu.
"Begitu juga dengan hidup kita. Kalau kita mau hidup enak hingga akhirat selamanya, maka kita harus hidup sesuai dengan resep yang Rasulullah ajarkan, Nak!" kata Ratna.
"Wah, Ghazi ingin hidup sesuai petunjuk Rasul!" kata Ghazi sembari mengangkat telunjuknya ke atas.
"Kalau ingin hidupnya seperti resep yang Rasul ajarkan, berarti kita harus hidup dengan aturan Islam, Sayang," kata Ratna.
"Oh, gitu ya, Mi?" tanya Ghazi.
"Dan dengan rajin mengaji kita bisa mendapatkan ilmu untuk diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Ratna dengan sedikit menyindir Ghazi yang agak malas mengaji.
"Maaf ya, Mi, kalau Ghazi sering terlambat berangkat mengaji karena masih mengulur-ulur waktu," kata Ghazi.
"Iya, Nak! Berarti nanti sore jangan terlambat datang ke musholah ya!" pinta Ratna.
"InsyaAllah siap!" kata Ghazi.
Mereka pun menyelesaikan masakannya dan menyantapnya dengan nasi putih dan kerupuk udang. Sungguh nikmat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
0 Comments: