Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Faiha Hasna

Gaes, bulan suci Ramadan adalah momen yang paling dinantikan dan dirindukan pastinya oleh kita umat Muslim yang ada di seantaro dunia. Tak kalah juga di negeri kita tercinta. Keistimewaan bulan ini menjadi nikmat tersendiri bagi yang menjalankan ibadah di bulan suci yang mulia ini. 

Begitu terasa sekali nikmat itu ya Gaes karena di bulan suci ini kita dianjurkan untuk banyak berdoa serta berbuat kebaikan. Baik dalam konsep hablum minallah yaitu hubungan manusia dengan Khalik-nya tercakup dalam perkara akidah dan juga ibadah; hablum minannas yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia lainnya tercakup dalam perkara muamalat dan uqubat (sanksi), maupun hablum binafsihi yakni hubungan manusia dengan dirinya sendiri tercakup dalam perkara akhlak, makanan, dan pakaian.

Nah, Gaes, dari sekian banyak amal kebaikan yang tertuang dalam ketiga konsep tersebut, ada juga lho sejumlah amalan yang disukai Allah subhanahu wa taala. Masya Allah alangkah indahnya dunia dirasa jika hari-hari kita selama di bulan suci ini mampu meraih keistimewaan yang ada di dalamnya. Saking istimewanya nih, di bulan suci mulia bahkan jika kita sekedar menantikannya pun saja itu sudah bernilai ganjaran terbebas dari api neraka. Sebagaimana hadis riwayat an-Nasa'i, yang artinya: "Siapa saja yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadan, maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikit pun dari api neraka."

Bulan Ramadan sejatinya adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Inilah keistimewaan yang utama di bulan ini. Sebab, termasuk momen turunnya Al-Qur’an. Peristiwa ini juga menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan suci ini. Sebagaimana tertuang dalam penggalan surat al-Baqarah ayat 185, bahwa bulan Ramadan di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi insan (manusia), penjelas, dan pembeda antara yang benar (hak) dan yang batil (salah). 

Keistimewaan yang kedua yakni dibukakannya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, serta diikatnya setan-setan. Dalam hal ini, Sang Pencipta Semesta memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan mengerjakan ibadah dan beramal saleh selama satu bulan penuh lamanya.

Ada hadisnya, jika awal Ramadan itu tiba, maka setan dan jin dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu yang dibuka, sedangkan pintu surga dibuka. Dan tidak ada satu pun pintu surga yang tertutup. 

Lalu, ada seruan pada bulan suci ini, wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah, wahai orang yang menginginkan kejahatan tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah ‘azza wa jalla memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, sebagaimana hadis riwayat Tirmidzi. 

Adapun keistimewaan selanjutnya yang tak kalah penting kerap disebut bulan Mubarak. Sabda Rasulullah: Telah datang bulan Ramadan bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan ini. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat, dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad)

Nah, Gaes, untuk meraih pahala di bulan suci ini, maka kita harus melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini. Mengapa Ramadan disebut bulan mulia? Karena terdapat kemuliaan di dalamnya salah satunya adalah seluruh amal ibadah yang dilakukan akan diberi pahala berlipat ganda. 

Banyak kemuliaan yang didapatkan dengan kita berpuasa, akan tetapi tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kemuliaan yang disebut dengan takwa. Jadi, Gaes, dalam berpuasa itu, hanya orang-orang yang serius dan bersungguh-sungguh saja lah yang akan mendapatkan predikat takwa.

Ada tiga amalan utama yang dianjurkan agar kita meraih ketakwaan dan sebagai bentuk kesungguhan kita dalam berpuasa yaitu dengan meningkatkan salat, berinteraksi dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan perbanyak infak dan sedekah.

"Barangsiapa mengerjakan salat sunah dalam sehari semalam sebanyak dua belas rakaat, maka sebab amalan tersebut dia akan dibangunkan rumah di surga." (Hadis riwayat Muslim)

Itu baru salat sunahnya saja ya Gaes, belum lagi pahala untuk salat berjamaah. Usai salat, dilanjutkan dengan berinteraksi dengan ayat-ayat Al-Qur’an yaitu bertadarus selama sebulan penuh hingga bisa khatam 30 Juz dalam waktu selama sebulan. Bahkan ada yang berkali-kali khatam. Masya Allah jadi sebuah kenangan indah pastinya yah. 

Sungguh kamu menjadi istimewa dan luar biasa pastinya ketika kawan-kawanmu banyak yang malas membaca al-Qur’an, namun dirimu tetap membacanya setiap hari. Subhanallah, semoga kamu tetap semangat ya Gaes. Tetap melazimi amal-amalan saleh di bulan mulia ini. 

Dan amal saleh lainnya adalah dengan perbanyak infak dan sedekah. Setiap amalan akan dilipatkan pahalanya yaitu berupa tujuh ratus kali lipat dikali sepuluh. Selain itu, infak atau sedekah dapat membantu saudara muslim lainnya yang membutuhkan. Maka, selain berkah pahala, juga terdapat berkah lainnya ditinjau dari ekonomi. Ada keistimewaan tersendiri di bulan Ramadan ini.

Tetap semangat beribadah sekalipun harus melakukannya seorang diri dan itulah istikamah. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam kita tercinta, ketika ditanya soal istikamah, beliau jawab adwamuha wa in qalla. Artinya itu adalah kontinu, alias terus menerus meskipun sedikit. Atau terus berkelanjutan, bahasa mudahnya mah rutin walaupun amal itu kecil.

Oleh karenanya, istikamah itu mengharuskan seseorang untuk beramal saleh secara berkelanjutan. Baik dilakukan tahunan, bulanan, setiap pekan atau bahkan setiap hari. Hal ini memang tidak mudah ya Gaes, harus ada motivasi dari orang-orang terdekat serta keinginan atau tekad yang kuat. 

Yuk, lakukan dari sekarang Gaes. Raihlah pahala kebaikan di bulan suci Ramadan dari yang paling kecil, paling ringan, dan paling mudah dilakukan. Kita berharap puasa di bulan penuh ampunan ini bisa konsisten dan bersungguh-sungguh agar dapat meraih predikat takwa dari Allah ‘azza wa jalla dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Semoga menjadi ladang amal untuk bekal kita nanti ya Gaes di kampung akhirat. [NI].

Baca juga:

0 Comments: