Headlines
Loading...
Aktivitas Halal, Haram, dan Makruh Saat Berpuasa

Aktivitas Halal, Haram, dan Makruh Saat Berpuasa

Oleh. Ummu Faiha Hasna

Ketika menjalankan aktivitas puasa Ramadan, kaum muslim pasti berlomba-lomba agar bisa meraih pahala sebanyak-banyaknya. Namun, di saat menjalankan ibadah shaum, banyak yang seringkali mengerjakan sesuatu yang bikin pahala shaum (puasa) berkurang. Hal ini, sebab kurangnya pemahaman tentang halal, haram, makruh, tentang ibadah puasa Ramadan. 

Seperti yang kita ketahui, secara istilah, makruh didefinisikan sebagai sesuatu yang dilarang syar’i tetapi tidak secara ilzam untuk ditinggalkan. Maksudnya makruh adalah sebuah perbuatan yang saat dilakukan tidak membatalkan puasa atau bahkan menimbulkan dosa. Hanya saja, jika aktivitas (perbuatan) tersebut ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Alangkah baiknya bila aktivitas tersebut tidak dilakukan di saat sedang menjalankan ibadah puasa.

Nah, Bestie, supaya esensi ibadah puasa Ramadan yang dijalankan  bisa lebih maksimal, berikut ini adalah hal makruh dalam berpuasa.
1. Menggosok gigi
2. Bermesraan dengan suami atau istri
3. Tidur sepanjang hari. Meskipun tidur saat menjalankan ibadah puasa Ramadan bisa dinilai ibadah, namun, jika tidur terlalu lama ini bisa jadi hal makruh yang mengurangi pahala shaum (puasa) kita. Misalnya tidur dari waktu Zuhur hingga azan Magrib. Memang benar, puasanya yang dikerjakan tetap sah, hanya saja, pahala yang diperoleh jauh berkurang. Maka itu, akan jauh lebih baik jika waktu luang dimanfaatkan untuk memperbanyak amal kebaikan misalnya dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an maupun menimba ilmu dengan ikut ke kajian dibandingkan  dipakai tidur sepanjang hari.
4. Membayangkan hal-hal yang tidak senonoh. Seperti membayangkan sedang bersetubuh atau berjima'. Hal tersebut dapat memicu syahwat pada dirinya sehingga membuatnya mengeluarkan sperma. Alhasil, puasa yang dikerjakan menjadi rusak dan bahkan berdosa.
5. Mencicipi rasa masakan, dengan meletakkannya di ujung lidah, kemudian dirasakan lalu dikeluarkan tanpa ditelan sedikit pun.
6. Kumur-kumur secara berlebihan
7. Berlama-lama mandi dan berenang.

Hal-hal makruh berpuasa tersebut sangat penting untuk diketahui dan dihindari agar berpuasa Ramadan yang dijalani jadi maksimal. Sayang banget kan Bestie, bila pahala puasa kita yang dilakukan selama seharian berkurang bahkan tidak didapatkan gegara hanya karena tanpa sengaja melakukan hal-hal kecil tersebut? Nah, sebab itu, yuk, pahami dan hindari hal-hal makruh tersebut supaya shaum kita lebih sempurna.

Selain makruh, ada juga perbuatan haram yang bisa membatalkan puasa dan dilarang oleh Allah Subhanahu wa taala. Berikut beberapa perbuatan haram yang harus kita hindari, diantaranya:
1. Berjimak yakni melakukan hubungan seksual atau making love secara sengaja juga bisa menjadi salah satu penyebab shaum batal. Puasa (shaum) orang tersebut juga tidak sah. Untuk menggantinya, mereka kudu berpuasa selama dua bulan selama berturut-turut. Jika tak mampu, maka diwajibkan memberi makan 60 fakir miskin masing-masing ¾ liter beras.
2. Murtad saat berpuasa. Murtad atau keluar dari ajaran Islam saat berpuasa juga menjadi  salah satu penyebab batalnya puasa.
3. Muntah secara disengaja.
4. Keluar air mani. 
Ada beberapa penyebab air mani (sperma) keluar misalnya, istimna (onani), bermesraan dengan orang lain meski tidak berhubungan badan. Jika dilakukan secara sengaja, maka akan membatalkan puasa. Tetapi, saat  ihtilam (mimpi basah) karena keadaan tidak sadar puasa masih dianggap sah.
5. Memasukkan obat ke dubur dan qubul. Jika seseorang menjalani pengobatan dengan memasukkan obat ke salah satu dari jalan qubul dan dubur, maka akan membatalkan puasa. Misalnya penderita ambien atau penyakit lain yang memungkinkan menggunakan KTT Urin.
6. Melakukan kegiatan membatalkan puasa. Puasa juga dianggap tidak sah, jika melakukan adu domba, berbohong, berbicara kotor , membuat sumpah palsu. Mereka yang melakukan perbuatan tersebut juga akan kehilangan pahala puasa. 
7. Berbuka puasa dengan sesuatu yang haram. Berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang haram juga akan membatalkan shaum (puasa). Selain pahala shaum yang hilang , akibatnya juga akan membuat  ibadah selanjutnya menjadi terasa berat. Itulah beberapa aktivitas atau perbuatan yang akan membatalkan puasa dan larangan dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Banyak hal yang dapat kita dilakukan untuk menjadi hamba yang taat. Misal. Menjalani puasa Ramadan dan menahan hawa nafsu demi Allah Subhanahu wa taala, seperti berhijab secara syar'i, menjauhi perkara-perkara yang mendekatkan pada zina, zakat fitrah, menjauhi transaksi ribawi, dan sebagainya. Termasuk ketika Allah menyerukan agar kaum Muslim wajib menerapkan hukum Islam secara menyeluruh atau kaffah sehingga kita wajib memperjuangkannya sampai aturan Islam tegak di tengah kita.

Ketika bulan Ramadan di zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan aktivitas kita saat berpuasa yaitu yang pertama, setiap akhir bulan sya'ban dan Ramadan dilaksanakan pemantauan rukyatul hilal yang merupakan perintah Rasulullah agar umat Islam dapat mengetahui  kapan mengawali dan mengakhiri puasa. 

Kedua, ketika malam pertama puasa telah masuk, para khalifah berkhutbah menyambut puasa di hadapan rakyatnya. Pada masa khalifah Umar bin Khattab setelah sholat magrib, beliau berkhutbah di hadapan masyarakat. 

Ketiga, pada masa Umar, beliau menyuruh agar dilaksanakan shalat tarawih yang dipimpin seorang imam. Beliau juga menyurati para wali agar dilaksanakan tarawih secara berjamaah di masjid. Namun, pada masa Nabi Muhammad Saw.dan Khalifah Abu Bakar, pengerjaan tarawih dilakukan secara beragam, secara mandiri maupun berjamaah. 

Keempat, Umar bin Khattab menerangi masjid-masjid sepanjang malam. 
Kelima, para Khalifah dan kaum Muslim berbondong-bondong memberikan makanan untuk orang berbuka puasa dan memperbanyak sedekah. Di zaman Umar bin Khattab, beliau mendirikan rumah untuk tamu, untuk orang-orang musafir yang kehabisan bekal selama safar dan orang-orang yang membutuhkan.

Keenam, Mengkhatamkan Al-Quran. Para sahabat mengkhatamkan AL-Quran dengan waktu yang singkat. Satu hari bisa 2 kali khatam bahkan dalam rentang Magrib ke Isya bisa mengkhatamkan satu kali.

Ketujuh, Berburu lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir.
Kedelapan, Mengeluarkan zakat fitrah.
Kesembilan, menghidupkan malam Idul Fitri.
Kesepuluh, Melaksanakan shalat Idul Fitri.
Kesebelas, Kaum muslim bersukacita dalam mengisi hari-hari di Idul Fitri.

Itulah, amalan-amalan yang dicontohkan di masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin. Selagi ada waktu di akhir-akhir Ramadan, maka sudah selayaknya kita melewati bulan puasa ini dengan penuh penghayatan dan juga dapat mengambil hikmah dari puasa (shaum) ini dengan semakin beriman dan bertakwa. 

Allah Taala berfirman:
“Lalu, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (Terjemah Maryam ayat 72). 

Maka, sejatinya Allah akan menyelamatkan orang-orang bertakwa dengan catatan mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. Yaitu kemauan untuk taat kepada Allah dengan ketaatan secara total. Wallahu alam bish Shawab. [MA]

Baca juga:

0 Comments: