Headlines
Loading...
Oleh. Bibit Sri Utami (Pengamat Masalah Sosial)

Menuntut ilmu merupakan kewajiban seorang muslim dari buaian ibunda sampai liang lahat. Aktivitas menuntut ilmu, tidak hanya bisa kita dapat di bangku sekolah resmi, kampus, lembaga kursus ataupun wahana sekolah resmi lainnya. Namun kita juga bisa mencari ilmu di kajian Islam, yang populer disebut pengajian. Di majelis taklim atau pengajian, kita juga bisa mendapatkan berbagai ilmu seperti di sekolah resmi. 

Di dalam pengajian kita juga mengkaji berbagai macam ilmu. Bukan hanya ilmu Fiqih, namun juga ilmu umum. Ilmu sosial, ekonomi, pertanian, perdagangan, adab  pergaulan, bahkan ilmu politik pun dibahas dalam islam. Maka jelas kajian ini akan membawa manfaat bagi umat yang semangat belajarnya tinggi.

Baru-baru ini Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta melaporkan Megawati melalui surat yang dikirimkan ke Komnas Perempuan lewat Kantor Pos Besar Yogyakarta, Rabu (22/2).
Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta, Tri Wahyu mengatakan pelaporan didasari ucapan Megawati yang membahas ibu-ibu suka mengikuti pengajian namun kurang memperhatikan anak-anak.(CNN Indonesia.com, 10/1/2023)

Menanggapi hal tersebut, Mamah Dedeh selaku salah satu penggiat kajian di kalangan ibu ibu mengatakan. "Tidak perlu khawatir terhadap ibu-ibu yang ikut pengajian. Sebab, guru mengajinya sudah tahu cara membagi waktu yang baik." (Republika.Co.Id, Senin , 20 Feb 2023)

Namun aneh rasanya, jika ada pihak atau individu yang mengecam. Mereka menuduh pengajian mengakibatkan stunting, dan istilah lainnya yang berstigma negatif. Bisa dikatakan itu argumen salah yang sengaja dibangun di tengah tengah umat untuk menjatuhkan kajian dalam Islam.

Pengajian adalah salah satu tempat alternatif untuk memahami dan mendalami berbagai ilmu dan hukum hukum Allah secara kaffah atau menyeluruh. Mengkaji Islam adalah suatu kewajiban dimana di sekolah umum mata pelajaran agama sangat minim hanya dua jam dalam satu minggu. Akhirnya anak didik minim ilmu agama. Bahkan ada yang menganggap ilmu agama tidak penting dalam kehidupan. Bahkan diwacanakan pelajaran agama akan dihapus dari kurikulum sekolah resmi. Sangat miris. Lantas, anak anak usia emas ini akan mendapatkan pendidikan agama darimana? jika ilmu agama dihapus?

Pengajian termasuk solusi mencerahkan umat dari gersangnya kehidupan ini. Dalam Islam mengkaji ilmu agama adalah bagian dari program pembinaan kepribadian setiap individu yang beriman dan bertakwa. Tinggi taraf pemikirannya, kuat ketakwaannya dan berupaya menjadi muslim yang berkepribadian Islam.

Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW "Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu."(HR Ahmad )

Karna itulah kita harus berhenti beranggapan negatif pada majelis pengajian.  Seperti yang dislogankan sebagian orang yang sengaja menghujat pengajian Islam. Digaungkan pengajian itu buang-buang waktu. Kaum Ibu lalai dari tugas rumah tangga. Tidak mendatangkan uang, dan penilaian buruk lainnya. Ini sungguh anggapan orang yang yang sudah jauh dari keIslamannya. Justru sebaliknya, di pengajian dijelaskan kiat-kiat sebagai seorang Ibu rumah tangga yang baik sesuai fitrahnya. Sehingga bisa mewujudkan suatu rumah tangga yang diberkahi Allah, mampu mencetak anak-anak bertakwa dan menerapkan Islam secara kaffah.

Sebagai umat muslim, kita jangan mudah diprovokasi dengan kecaman miring, yang berusaha menumbangkan keimanan dan keIslaman kita, sedangkan Allah memerintah kita untuk berislam kaffah. Seperti firman Allah yang artinya:
"Wahai orang orang yang beriman. Masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah. Dan janganlah kalian mengikuti langkah langkah syaitan, karena syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah ayat 208)

Sesuai ayat di atas, kita harus menguatkan akidah Islam kita, mempelajari Islam secara kaffah agar kita tidak gagal faham pada Islam, dan tidak mudah goyah dengan berbagai tiupan yang berusaha merongrong akidah kita. Mari bergandengan dalam mensyiarkan Islam, agar bisa mencerahkan umat yang belum paham dengan ajaran Islam yang Rahmatanlil'alamin ini. Karena kian hari syaitan kian santer memusuhi kita di setiap hembusan nafas kita. Tetap semangat di jalur Islam, rapatkan barisan, perkuat ilmu dan iman kita. Allahuakbar!!! [rn]

Baca juga:

0 Comments: