Headlines
Loading...
Oleh. Mirojul Lailiyah

Nuansa kemuliaan Ramadan pasti tidak akan dilewatkan oleh orang-orang yang beriman. Sebab, dalam bulan Ramadan banyak dibuka kesempatan emas mendulang pahala untuk umat Allah Swt. Sehingga, mereka akan berusaha keras menjalani ibadah puasanya tanpa putus asa atau membatalkannya hanya karena alasan haus dan lapar di tengah segala kondisi yang sedang mereka jalani. Karenanya, biar rasa haus dan lapar itu gak terasa memberatkan, kaum muslim pun banyak menggelar aktivitas penantian menjelang waktu berbuka puasa alias "ngabuburit".

Ya, bentuk aktivitas ngabuburit itu emang bervariasi, sih. Ada yang cuma sekadar jalan-jalan santai, masak bersama, berkumpul menenangkan jiwa dilengkapi kegiatan tadarus baca Alquran, atau dengerin ulasan kajian Islam, dan lain sebagainya. Yang penting terhibur, bikin ibadah puasa jadi gak batal dan hancur.

Namun demikian, tetap aja segala bentuk aktivitas itu jangan sampai keliru, hingga bikin niat baik kita yang mau menyelamatkan ibadah jadi terjerumus lubang nafsu yang berdosa.

Kayak aktivitas ngabuburit atau yang biasa disebut "Pondok Ramadan" di negeri kita, undangan ngabuburitnya biasa digelar dengan kedatangan laki-laki dan perempuan yang campur baur tanpa batas pemisah. Ada juga yang berkumpul hangout nyatanya bahas gosip yang unfaedah, bukannya berpahala malah nambah dosa, kan sayang puasanya, ya kan??

Tau gak sih, Sob, kenapa persoalan ibadah ini bisa tercampur dengan aktivitas dosa??

Pernah dengar yang namanya sekularisme gak? Sekularisme itu sebuah paham yang sukanya memisahkan aturan agama dari kehidupan. Mirisnya, paham jelek ini sekarang diidap oleh hampir seluruh kaum muslim. Gak percaya? Contohnya ya... puasa iya, pacaran juga iya. Salat iya, nyontek juga ayok. Sedekah iya, eh pahalanya dihapus dengan gosip. Pas ngaji, sekolah pake kerudung, giliran beli jajan di warung plontos kagak pake kerudung... daannn masih banyak lagi contoh paham sekularisme ini dalam kehidupan sehari-hari kita, Sob! Kira2 kamu selamat gak dari paham ini? Apa termasuk penganutnya? Semoga enggak ya. 

Nah, semua itu harusnya segera dikasih aturan tegas biar iman rakyat terselamatkan. Tapi gara-gara negeri ini menganut sistem sekuler yang ciri-cirinya apabila satu kewajiban sedang dijalankan, dibiarin juga kewajiban lainnya diabaikan, alias masa bodoh mau kewajiban itu ditunaikan ataupun tidak. Sebab dalihnya sistem sekuler adalah para penduduk punya Hak Asasi Manusia yang dibebaskan berbuat dan berbicara semaunya, tanpa peduli halal atau haram hukumnya. 

Nah, kalau dibiarin berbuat bebas tanpa peduli keutuhan iman begitu, niat yang baik pasti bakal jadi rusak, sehingga amal ibadah pun jadi tertolak, karena enggak sesuai dengan petunjuk resmi dari sang pencipta, Allah Swt, tapi justru ngikuti nafsu yang udah dipengaruhi godaan rayuan setan yang menipu. Aduh, rugi deh...

Padahal nih, Allah Swt. telah mengingatkan kita dalam surah Al-Baqarah ayat 208:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱدْخُلُوا فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِۚ إِنَّهُ‌و لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."

Makanya, Sobat, yuk deh kita segera taubat sepenuhnya. Diri sendiri berusaha gak maksiat lagi, biar kita jadi sosok bertakwa yang amal ibadahnya selalu diterima Allah Swt, sehingga kita jadi layak masuk surga.

Jangan lupa juga, sistem negeri kita ini pun, kita sucikan dengan mengubahnya dari sistem sekuler yang rusak dan hina, jadi sistem Kh!l4f4h Islamiyah yang berisi petunjuk sempurna buatan Allah Swt Yang Maha Mulia. Biar tanah air tercinta kita ini dapat berkah nyata yang bisa kita rasakan kenikmatannya.

Kayak jaman umat muslim hidup dalam negeri Kh!l4f4h Islamiyah yang menerapkan sistem syariat islam sepenuhnya dulu. Rakyatnya dibiasakan mempelajari dan menjalankan petunjuk kebenaran Islam  sempurna, sehingga mereka jadi bertakwa, gak mau berbuat maksiat yang berdosa. Ngabuburitnya mereka jadi selalu syar'i, nikmat digelar di dunia, enak rasanya sepanjang masa. Hmmm... lengkap kan, rasa ngabuburitnya. [YS].

Baca juga:

0 Comments: