Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Faiha Hasna

Berbicara lailatul qodar tentunya kita tidak bisa lepas dari pembahasan Nuzulul Qur'an. Mengapa demikian? Karena keduanya ini berhubungan erat satu sama lain. Sama-sama diturunkan di bulan Ramadan. Sama-sama membicarakan Al-Qur'an. Sebenarnya bagaimana sih, Nuzulul Qur'an itu sendiri?

Al-Qur'an diturunkan dalam suasana yang serba istimewa. Apa saja keistimewaannya? Pertama waktunya di waktu yang terbaik yakni pada bulan Ramadan. Yang kedua, malaikat yang dipilih untuk menyampaikannya pun itu adalah malaikat yang terbaik. Siapa malaikat tersebut? Ialah malaikat Jibril, pemimpin para malaikat. Ketiga, Nabi yang dipilih, untuk menerima wahyunya pun itu adalah Nabi yang terbaik, istimewa, yakni penghulu para Nabi dan Rasul. Yang mana ajarannya itu tak lekang oleh waktu dan tempat. Dari saat Rasulullah Saw masih hidup sampai saat ini. 

Nah, Gaess, dari sini, seolah-olah Allah itu ingin menjelaskan dan menyampaikan kepada kita bahwa Al-Qur'an ini bukanlah kitab biasa. Dalam surat an Naml ayat satu, disebutkan tilka ayatul qurani wa kitabum mubin, yakni Inilah ayat-ayat Al-Qur’an dan Kitab Suci yang jelas (kandungannya). Maka, Al-Qur'an ini adalah kitab yang sangat sempurna yang bahkan di awalnya saja di Qur'an surat al-Baqarah ayat kedua bahwa Al-Quran itu tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Seolah-olah Allah ingin dengan tegas dan jelas menyampaikan bahwa Al-Qur'an ini bukan kitab biasa. Selain sebagai mukjizat bagi para pemeluknya, juga mampu mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang benderang. Juga Al-Qur'an ini fungsinya lebih dari sekedar bacaan yang bisa menghasilkan pahala bagi yang membacanya.

Namun, lebih jauh daripada itu, Al-Qur'an bisa menjadi petunjuk bahkan pedoman dalam kehidupan dalam seluruh manusia. Nah, sekarang, pertanyaan selanjutnya adalah apa sih hubungannya antara turunnya Al-Qur'an atau Nuzulul Qur'an dengan malam lailatul Qodar?

Gaess, kita semua sudah tahu, bahwa lailatul qodar itu adalah suatu malam yang istimewa. Yang sama-sama hadir di bulan Ramadan. Bahkan, saking istimewanya, malam tersebut sampai-sampai Allah menurunkan satu surat dalam Al-Qur'an yang pembahasannya itu khusus tentang malam lailatul Qodar.
Qur'an apa itu Gaess? Qur'an surat al-Qodar.

Di surat Al Qadar dijelaskan al-Qur'an diturunkan pada malam al Qadar (malam kemuliaan). Di surat ad Dukhan dijelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada lailah mubarokah (malam yang diberkahi) yaitu nama lain dari lailatul qodar. Dalam surat Al-Baqarah dijelaskan bahwa al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan.

Lalu apa saja keistimewaan yang lainnya? Yang pertama dari katanya saja itu istimewa.

Gaess, kalau misalnya kita paham tentang bahasa Arab. Lailatul Qodar itu, kan lailatul atau lailah itu berbeda dengan makna dari lail. Jadi, kalau misalnya lailah yang ada ta marbutohnya itu artinya adalah satu malam yang sangat istimewa atau khusus, tapi lail itu adalah malam pada umumnya. Bahkan, bisa diartikan pula pada malam yang khusus itu lebih baik dari seribu bulan (lailatul qadri khairun min alfi syahri). 

Kalau kita misalnya hitung pada matematika, seribu bulan ini jika mencapai 83 tahun jadi bisa dibayangkan, apabila kita nih bisa mendapatkan lailatul qodar itu, terbayangkan Gaess, kalau misalnya lailatul Qodar tersebut, kita membaca Al-Qur'an nggak usah banyak-banyak minimal baca satu ayat saja misalnya Nun, nah, berarti selama 83 tahun, berarti kita membaca huruf tersebut. Nun..nun..nun. Terbayangkan pahalanya kan, Gaess? 

Kalau misalnya satu huruf itu setara dengan sepuluh kebaikan, kalau misalnya di bulan Ramadan, yang berkali-kali lipat pahalanya, berarti kan selama 83 tahun itu, masya Allah luar biasa kan pahalanya. Nah, dari situ, di malam lailatul Qodar kita bisa mendapatkan pahala yang luar biasa sekali. Itu kalau misalnya hanya membaca satu Nun saja. MasyaAllah..luar biasanya lagi, kalau malam lailatul qodar kita itu memang sedang meminta ampunan kepada Allah, maka selama 83 tahunnya, itu kita sedang meminta ampunan kepada Allah. Padahal, usia kita saja belum tentu sampai ke 83 tahun. 

Namun di sini, yang menjadi PR kita, adalah kita tidak pernah tahu pada tanggal berapakah tepatnya malam lailatul Qodar itu. Maka dari itu, yuk, kita optimalkan upaya kita menyambut Lailatul qodar di sepuluh terakhir bulan Ramadan. Karena, malam lailatul qodar itu, hanya rahasia Allah. Jadi hanya Allahlah yang tahu. Meskipun memang ada beberapa ulama yang berpendapat kalau malam lailatul Qodar itu diturunkannya di malam- malam ganjil. Misalnya tanggal 21, 23, 25, 27, dan seterusnya.

Baginda Rasulullah Saw menganjurkan agar berusaha memperbanyak ibadah pada malam tersebut, sebagaimana hadits dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah bersabda: Carilah lailatul qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan. (ditakhrijkan oleh Bukhari, I, kitab al-Tarawih, hal.225).

Namun, sebelum hadist mengatakan bahwa pada malam yang istimewa tersebut, semua malaikat itu turun ke bumi, bahkan para ulama menyatakan saking banyaknya malaikat yang turun ke bumi seakan-akan bumi ini sesak dipenuhi malaikat dan makhluk Allah yang lainnya. Bahkan, malaikat Jibril pun, pemimpinnya para malaikat itu ikut turun ke bumi. Padahal, tugas malaikat Jibril itu sudah selesai untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah, sedangkan Rasulullahnya sudah meninggal. Tapi, saking luar biasanya malam lailatul Qodar, Jibril pun sampai ikut turun ke bumi. Saking penuhnya di bumi ini malaikat dan makhluk Allah lainnya, maka dalam beberapa pendapat ulama mengatakan kalau malam lailatul Qodar itu rasanya tenang, syahdu. Seakan-akan angin pun tidak ada berlalu berhembus kencang. Jadi benar- benar tenang sekali.

Nah, Gaess, semoga Allah berkenan memberikan kesempatan kepada kita mendapatkan malam yang istimewa tersebut, dan yakinlah, hanya orang-orang pilihan Allah saja yang akan mendapatkan malam tersebut.

Yuk, Gaess, berlomba- lomba dalam kebaikan, sehingga kita dimasukkan ke dalam orang- orang yang pantas untuk mendapatkan malam lailatul Qodar. Semoga Allah juga menerima semua ibadah kita di bulan Ramadan ini serta Allah mengampuni setiap dosa dan kesalahan kita. Karena, bisa jadi masih banyak dosa-dosa kita yang masih belum terampuni secara sempurna sampai hari ini. Wallahu a'lam bishawab. [YS].

Baca juga:

0 Comments: