Headlines
Loading...
Oleh. Epi Lisnawati

Ramadan telah berlalu, namun belum lekang dari ingatan peristiwa amazing di bulan mulia ini. Setelah hampir enam puluh purnama sejak umrah terakhir tahun 2018, ikhtiar langit dan bumi dilakukan agar bisa kembali melakukan ibadah umrah. Alhamdulillah Allah Sang Maha Kaya mengabulkan do'a hamba-Nya yang begitu merindukan Baitullah dan Rasulullah di tahun 2023 ini.

Maha Suci Allah yang berkuasa atas segala sesuatu, walau dalam pandangan manusia mustahil terjadi, namun jika Allah berkendak maka terjadilah. Aku meminta umrah, Allah mengabulkan lebih dari yang kupinta, bukan umrah biasa namun umrahnya di bulan mulia plus dapat bonus jalan-jalan ke Turki menyusuri jejak kekhilafahan Turki Utsmani dan jejak perjuangan Muhammad Al Fatih Sang Penakluk Kota Konstantinopel.

Hadiah umrah  Allah berikan di tengah kondisi perekonomian keluarga yang belum begitu pulih usai diterjang badai pandemi selama tiga tahun. Kondisi pun diperparah dengan ujian kehidupan yang menguji kekuatan iman dan mental. Saat berserah diri sepenuhnya dan rida dengan semua ketetapan-Nya, Allah pun memberikan hadiah yang super amazing umrah Ramadan, Alhamdulillah.

Berbagai keajaiban menghampiri menjelang berangkat umrah. Saat harus melunasi biaya umrah Allah melimpahkan rezekinya dari arah yang tidak terduga. Kran rezeki mengalir deras hingga bisa menutupi keperluan umrah dan bekalnya, bekal anak-anak yang ditinggalkan, dan kebutuhan bulanan untuk SPP anak-anak, listrik, air, dan lain-lain. Allah cukupkan hanya dengan transaksi penjualan satu hari saja, yang biasanya uang tersebut merupakan hasil usaha satu bulan namun saat itu Allah berikan dalam satu hari. Alhamdulillah.

Ada satu hal lagi yang membuatku takjub dengan Sang Maha Kuasa. Waktu umrah yang sudah direncanakan bertepatan dengan tibanya "tamu bulanan". Maka agar bisa optimal beribadah selama umrah aku pun ikhtiar langit dengan do'a dan menyempurnakan ikhtiar bumi dengan mengunjungi dokter kandungan untuk menunda haid. Dokter pun sudah memberikan resep obat untuk diminum dua pekan sebelum berangkat umrah dan berhenti saat sudah selesai umrah. 

Lagi-lagi keajaiban menghampiri satu bulan sebelum berangkat dengan kekuasaan-Nya jadwal haid tiba-tiba berubah, mundur satu pekan, padahal selama bertahun-tahun jadwal haid relatif tetap. Masyaallah, jadilah aku tidak mengonsumsi pil penunda haid dan Alhamdulillah selama melaksanakan umrah tidak haid bahkan Allah memberi bonus lagi haidnya datang beberapa hari setelah Idul Fitri, puasa Ramadan pun bisa full satu bulan. 

Umrah pada bulan Ramadan merupakan idaman setiap muslim. Hal ini karena umrah di bulan Ramadan ini memiliki banyak keutamaan yang tidak diperoleh di bulan-bulan yang lain. Di samping pahalanya dilipatgandakan, umrah selama Ramadan menjadi jalan untuk mendapat pahala setara haji. Rasulullah saw dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim bersabda:
"Jika datang bulan Ramadan, lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadan, senilai haji bersamaku. (HR. Bukhari 1782 dan Muslim 1256).

Umrah Ramadan perlu perjuangan yang luar biasa. Pada bulan Ramadan  jamaah umrah jauh lebih banyak dibandingkan dengan bulan yang lain bahkan jamaah umrah bisa melebihi jamaah haji. Saat menunaikan rangkaian ibadah umrah lebih padat dan berdesak-desakan. Kemudian ketika melaksanakan salat lima waktu dan salat tarawih di masjid Haram maupun masjid Nabawi penuh sekali. Maka agar kebagian tempat di dalam masjid berangkatnya harus dua jam sebelum waktu salat tiba. 

Hal terindah dan paling dinanti saat berada di kota Madinah adalah berkunjung ke Raudhah. Rasulullah saw menyebut Raudhah sebagai taman surga. Tempat ini juga disebut sebagai area yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah saw. bersabda: Artinya: "Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga." (HR Bukhari dan Muslim). Sejak Januari 2023 masuk ke Raudhah tidak bisa bebas, harus menggunakan tasreh yang didapatkan dari Muassasah melalui travel umrah yang digunakan para jamaah, atau mengambil kuota lewat aplikasi Nusuk. 

Saat menunggu antrian untuk memasuki Raudhah, lafaz selawat terus dilantunkan. Akhirnya kerinduan yang begitu membuncah pada Sang Baginda Nabi bisa terobati. Nafas memburu, kaki berlari kencang, air mata terus mengalir deras menuju tempat yang nyaman untuk salat dan berdo'a. Assalamu'alaika Ya Rasulullah Aku datang. Akhirnya Allah izinkan "berjumpa" Sang Baginda. Semoga mendapatkan syafaatnya pada hari kiamat. Aamiin.

Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk berdoa sebanyak-banyaknya. Pada bulan suci ini, kesempatan untuk dikabulkannya doa menjadi lebih besar dibandingkan waktu lainnya apalagi dilakukan di tempat-tempat mustajab. Lafaz-lafaz dzikir dan istighfar terus dilantunkan. Air mata mengalir deras di setiap panjatan doa, merasa bahwa diri ini begitu berlumur dosa, berharap penuh agar semua dosa diampuni dan doa-doa diijabah. Fokus hanya kepada Allah, merasa hanya ada aku dan Allah saja. 

Inilah Ramadan terindah sepanjang hidupku, berada di tempat terbaik. Semoga Allah meridaiku, menerima semua amalku, mengampuni semua dosaku dan mengabulkan semua doa-doaku. Aamiin. [Ys]

Baca juga:

0 Comments: