Oleh. Nunik Umma Fayha
Cie... Jangan salah ya... Buat penyimak dunia iklan khususnya iklan produk kosmetik, mungkin jargon ini sudah dikenal.
“Cantik Demi Masa Depan”.
Wah, wah, wah... Beneran nih... Masa depan ditentukan kecantikan.
Cantik dan Kontes
Setiap tahun diadakan perhelatan 'adu cantik' para puteri baik di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. Rata-rata para alumni kontes kecantikan ini akhirnya sebagian besar berkiprah sebagai artis. Sebuah profesi yang banyak dicita-citakan remaja saat ini.
Ada beberapa ajang kontes tingkat nasional yaitu Puteri Indonesia, Miss Indonesia, juga ada Miss Universe Indonesia. Semua pemenang kontes tingkat nasional itu nantinya mewakili Indonesia di ajang sejenis bertaraf internasional.
Kebanggaan menjadi pemenang ajang kontes ini seperti disampaikan oleh Diajeng, Puteri Intelegensia III tahun 2023 sebagai berikut, “Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan saya saat ini. Saya sangat bersyukur atas semua yang telah terjadi pada diri saya.”
Sampai di sini cukup bisa dipahami kenapa para gadis didorong untuk tampil cantik sampai dibuatkan jargon : “Cantikmu Masa Depanmu”, “Cantik demi Masa Depan”, dan sebagainya. Berbagai seliweran iklan pun membujuk para gadis untuk sibuk membenahi fisiknya.
Para penyelenggara kontes berkilah bahwa mereka tidak hanya memilih kecantikan (fisik) tapi juga ada penilaian lain seperti brain, behaviour dan tambahan penilaian di tahun ini yaitu Be Brave dan Be Right, seperti dijelaskan Putri Kuswisnu Wardani, ketua dewan pembina dan penasihat Yayasan Puteri Indonesia yang juga anggota Wantimpres sejak 2019. Para penyelenggara tidak mau disebut hanya memilih fisik meskipun dalam setiap babak penilaian itu ada.
Cantik Dalam Islam
Cantik. Hmm. Perempuan mana yang tidak ingin cantik kan. Tapi sebagai mukminat tentu tidak boleh mendefinisikan cantik sebagaimana adanya saat ini. Kita punya tuntunan yang bila dijalankan akan jadi penambah 'kecantikan' sekaligus penjagaan diri. Cantik yang syar’i yaitu ketika seorang perempuan mampu menjaga diri, menjaga hati dari semua yang Allah tidak suka.
Islam memberikan petunjuk sangat jelas bagaimana menjaga diri. Sebab dengan menjaga diri kita, juga menjaga orang lain di sekitar kita. Rasulullah menyampaikan hebatnya fitnah wanita dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari dan Muslim : “Saya tidak meninggalkan fitnah lebih berbahaya bagi kaum lelaki setelahku melebihi (fitnah) wanita.”
Masih berkaitan dengan cantik dan segala macam kontes yang digelar, sebagai muslimah kita harus menyadari bahwa semua gelaran yang tampak gemerlap itu hanyalah tampilan semu dan bersifat sementara. Selama masih muda, masih cantik, dihargai setinggi langit tetapi begitu hilang semua itu, ditinggalkan dan dilupakan.
Kecantikan abadi ditunjukkan dari dalam diri. Bagaimana menjaga diri, menjaga adab, menjaga akhlak yang semua sesuai tuntunan Ilahi Rabi. Bagaimana bersikap, bagaimana bergaul terutama ketika ada yang bukan mahram di sekitar kita, semua sudah lengkap bahkan bagaimana penampilan kita.
Fashion muslim yang sedang digalakkan dalam proyek ekonomi kreatif semakin jauh dari esensi busana muslim. Padahal rambu-rambunya sudah jelas. Begitulah sifat manusia, sering merasa lebih tahu mengatur dirinya.
Padahal Allah sudah memberikan berbagai bentuk penjagaan dalam Al-Qur'an :
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)
Juga dalam ayat berikut :
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
(QS. An-Nur 24: Ayat 31)
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu...” (Q.S Al-Ahzab 33: Ayat 33)
Sungguh begitu lengkap bentuk penjagaan dari Maha Pembuat Hukum. Allah yang paling memahami kita, makhluk-Nya. Apa yang terbaik, meski kita mungkin tidak menyukainya, tapi semua benar-benar untuk kebaikan kita. Karena Rahman dan Rahim-Nya Allah adalah untuk kebahagiaan hakiki bagi umat-Nya.
Jadi kalau iklan kosmetik bilang “Cantik demi Masa Depan” dengan mempercantik fisik, Allah menyuruh kita menjaga cantik kita dengan menjadi wanita salihah, sebaik-baik perhiasan.
Wallahualam
Lereng Lawu, 10 Zulkaidah 1444H [Ni]
0 Comments: