Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Faiha Hasna

Firman Allah di surat al Imran ayat 110 berbunyi: Kuntum khoiro ummatin ukhrijat lin-naasi ta`murụna bil-ma'rụfi wa tan-hauna 'anil-mungkari wa tu`minụna billaah. Artinya bahwa “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran ayat 110)

Makruf di sini ialah segala hal atau sesuatu yang dicintai oleh Allah, sementara mungkar adalah segala hal atau sesuatu yang dibenci dan dimurkai oleh Allah. Beriman kepada Allah adalah prinsip yang harus dimiliki oleh umat Islam sehingga layak diberi gelar sebagai umat terbaik.

Tak bisa dipungkiri, di akhir zaman ini kita  sering melihat bahkan merasakan aktivitas penuh kemungkaran.  Di tengah-tengah kehidupan sekuler hari ini, bertebaran aktivitas yang tidak sesuai dengan perintah dan ajaran Islam. Aktivitas-aktivitas tersebut malah menjerumuskan manusia kepada kemaksiatan. Ada banyak sekali madharat dibanding mafsadatnya. Ini benar-benar nyata adanya di sekeliling kita. Lalu, apa yang bisa kita lakukan?

Umat Islam harus siap mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Apa pun posisinya, apa pun kondisinya saat ini dan apa pun statusnya, semua memiliki tugas yang sama, yaitu tugas yang dijelaskan dalam Ali Imran ayat 110.

Di kalimat terakhir disebutkan watuminuna billah yakni beriman kepada Allah. Maka, sesungguhnya pilihan untuk beriman adalah pilihan baik bagi orang-orang terbaik yang bertekad untuk hidup di jalan kebaikan.

Dalam sebuah hadis, yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah berpesan, "siapa saja yang melihat kemungkaran, maka hendaknya ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman".

Maka, sejatinya bila kita menginginkan menjadi generasi khairu ummah (umat terbaik) maka syaratnya hanya dua yaitu selalu  menyeru kepada yang makruf (baik) dan mencegah kepada yang mungkar (buruk) serta senantiasa beriman kepada Allah azza wa jalla.

Memang sih, Bestie, ini bukan hal mudah. Sebab untuk menjadi umat terbaik itu, harus diupayakan secara aktif dengan perjuangan dan juga pengorbanan yang terus dilakukan, tanpa henti.

 Kalau kita hanya menunggu dengan pasif, tidak diperjuangkan, tak ada keinginan untuk berjuang niscaya peluang itu akan hilang ditelan zaman dan perubahan. Jangan sampai demikian ya, Bestie.

Sangat berat memang, ketika harus memilih dua pilihan antara baik dan buruk. Maka ketika disodorkan kebaikan dan keburukan tersebut akan tetapi kita tak bisa memilih, boleh jadi karena kebodohan kita. Atau boleh jadi ketika memilih kebaikan, ada konsekuensi pahit yang harus diterima. Atau keburukan itu begitu terlihat indah & terhias sampai menarik hati untuk dipilih. Namun, semuanya ujian yang mesti dihadapi dan ditundukkan oleh seorang insan.

Satu hal yang pasti, Bestie, kita harus paham mengapa kita harus mengabdikan diri kepada Allah Sang Pencipta Alam Semesta. Selain itu, kita harus taat pada Ilahi Rabbi, taat dan tunduk pada seluruh syariat-Nya dan ikut berjuang menegakkan kalimatullah di muka bumi ini. 

Jadikan ambisi kita pada  urusan akhirat ketimbang ambisi terhadap  urusan dunia. Jadikan orientasi hidup kita ke surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa. Karena, hidup di alam dunia ini keras dan berat. Jika tidak punya pegangan kuat yaitu keimanan, bagaimana dengan nasib kita di masa depan? Tentu kita akan mudah tersapu oleh arusnya kehidupan sekuler kapitalis saat ini. Maka, dengan berbekal keimanan kepada Allah, berusaha menjadikan Allah tempatnya bersandar dan perkuat hubungan kita dengan-Nya. Maka insyaAllah, kita akan kuat menghadapi dunia. 

Oleh sebab itu, yuk menjadi generasi muslim yang terbaik. Bukan muslim yang hanya mementingkan ibadah individualnya, tetapi muslim yang dapat memberikan cinta dan manfaat kepada orang lain. Jadilah generasi umat terbaik yang memahami masalah-masalah dunia, mempunyai kepedulian terhadap masalah-masalah umat manusia, dan berfikir cermat mengenai peran dirinya dalam mewujudkan sistem yang shahih untuk mengatur umat manusia.

Semoga dengan begitu, kita dapat menjadi yang terbaik, muslim terbaik menurut Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam. Aamiin. [My]

Baca juga:

0 Comments: