Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Faiha Hasna

Allah Swt. berfirman:
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًۢا بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ ؕ وَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَاۤ اِلَّا الْحُسْنٰى ؕ وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَـكٰذِبُوْنَ

"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, "Kami hanya menghendaki kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya)." (QS At-Taubah ayat 107)

Masjid Dhirar adalah masjid yang sengaja didirikan oleh orang-orang yang berperilaku tercela yakni orang munafik. Dhirar artinya berbahaya. Jadi yang dimaksud masjid dhirar adalah masjid yang berbahaya. Mengapa masjid ini dikatakan berbahaya? Sebab, masjid ini sesungguhnya didirikan untuk memecah belah persatuan umat Islam di zaman Rasulullah. Masjid ini juga digunakan oleh orang munafik semata-mata untuk menghasut kaum Muslimin agar membenci Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Siapakah orang yang mendirikan masjid ini? Yaitu Abu Amir Ar-Rahib. Dia adalah tokoh seorang Nasrani dari suku Khazraj. Dia pun punya banyak pengikut dari kaum Khazraj.

Sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah, hampir semua orang dari kalangan suku Khazraj dan Aus masuk Islam serta menjadi pengikut Rasulullah. Mereka meninggalkan pemimpin-pemimpin suku dan tokoh-tokoh yang tidak masuk Islam.

Itu sebabnya, Abu Amir merasa kecewa dan sakit hati. Dia sangat membenci Rasulullah dan tidak henti-hentinya memusuhi beliau beserta para sahabat Nabi.

Pada suatu waktu, pernah Abu Amir menghasut orang-orang munafik di Madinah. Ada sekitar 12 orang yang berhasil dipengaruhi. Bersama 12 orang ini, Abu Amir membangun sebuah masjid di dekat masjid Quba. Masjid ini dibangun dengan alasan agar jamaah yang salat di masjid Quba terpecah. Harapannya, orang-orang yang datang ke masjid ini akan dipengaruhi oleh orang-orang munafik agar memusuhi baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Singkat cerita, setelah selesai dibangun, orang-orang munafik meminta Rasulullah untuk singgah. Saat itu Rasulullah hendak pergi ke Tabuk. Rasulullah berkata akan singgah sepulang dari Tabuk. Mereka meminta Rasulullah singgah tak lain agar kaum muslimin menganggap bahwa Rasulullah setuju dengan pembangunan masjid tersebut. Tetapi, Allah memperingatkan baginda Nabi sebagaimana firmannya dalam QS. At Taubah:107, bahwa masjid itu adalah masjid dhirar. Masjid yang dibangun semata-mata untuk memusuhi orang-orang muslim dan memecah belah kesatuan umat Islam.

Setelah itu Rasulullah menyuruh dua orang sahabat untuk membakar masjid tersebut dan merobohkan sisa-sisa bangunannya. Akhirnya, orang-orang munafik pun tidak berhasil alias gagal menipu kaum Muslimin. Alhamdulillah umat Islam pun tetap bersatu di bawah pimpinan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Wallahualam. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: