Headlines
Loading...
Oleh. Ika Kartika Sari

Konser musik Black Pink di Jakarta pecahkan rekor dunia. Meski konser di Indonesia sudah sekitar satu bulan lalu, tapi tetap ramai menjadi perbicangan. Tepatnya, Black Pink mengadakan konser musik di GBK pada tanggal 11-12 Maret lalu. 

Sangat menyedihkan, tontonan yang tidak bermoral dengan rok mini yang terbuka, mengumbar aurat, malah mendapatkan penghargaan hingga mencapai 20 penghargaan. 

Demikian pula perhatian pemerintah terhadap konser ini cukup besar. Sampai-sampai kepolisian daerah Metro Jaya menurunkan 1.022 personelnya untuk mengamankan konser tersebut, sekaligus mengarahkan para penonton untuk menaiki alat transportasi umum. Menyedihkan bukan?

Konser yang sudah jelas jauh dari ajaran Islam ini malah difasilitasi dan dijaga ketat oleh pemerintah. Herannya lagi, harga tiket yang sangat mahal hingga Rp 10 juta, tetap laris manis dan digandrungi.

Sungguh sangat miris di tengah bobroknya pemuda muslim saat ini, pemerintah abai bahkan memfasilitasi konser yang berakar dari budaya luar yang berpotensi menambah rusaknya generasi. Sungguh, ini sangat berbeda dengan tindakan penguasa yang ditujukan kepada pemuda penebar kebaikan. Apa yang dilakukan para pemuda pembaca Al-Quran di sepanjang jalan Malioboro Jogja tidak mendapatkan apresiasi positif, bahkan dilihat secara sinis dan dicap sebagai teroris.

Di satu sisi terlihat keanehan dalam jiwa para pemuda. Di tengah kemiskinan yang cenderung ekstrem, malah anak muda tergiring pada kehidupan hedonis, dengan mudah mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk hiburan tak bermakna.

Sungguh tampak nyata kerusakan-kerusakan pada kaula muda. Ini sebagai dampak sekulerisme dan kapitalisme yang diterapkan di negeri ini. Pemerintah tidak memikirkan nasib para pemudanya ke depan, yang difikirkan hanyalah keuntungan yang diraup dari konser ini.

Saatnya untuk terus memahamkan kepada para pemuda muslim tentang Islam. Potensi mereka sangat besar untuk mengadakan perubahan menuju Islam kaffah. Karena hanya Islamlah yang memiliki visi jelas terhadap generasi, membangun peradaban mulia dan mencetak generasi bersyahsiyyah Islamiyyah. [Rn]. 

Baca juga:

0 Comments: