Headlines
Loading...
Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh 
keberkahan, rahmat dan ampunan. Bulan dimana semua amalan dilipatgandakan. Maka Ramadan adalah momen yang sangat tepat untuk berbenah diri, menjadi insan yang lebih bertakwa demi meraih ridho Illahi.

Ramadan tahun ini, sungguh Ramadan yang begitu istimewa bagi saya. Karena Ramadan tahun ini, diri yang dho'if ini sibuk menempa diri dengan berbagai amanah offline dan online bersama komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an yang terus memfasilitasi agar bisa tetap istikamah untuk fastabiqul khairat.

Setelah mengikuti beberapa challenge sebelumnya, belum pernah berhasil khatam dalam ODOJ plus-plus (tilawah Al-Qur'an, membaca terjemahan dan menulis satu ayat berkesan setiap harinya) karena padatnya amanah dakwah offline dan amanah-amanah yang lainnya.

Di challenge-challenge sebelumnya, alhamdulillah saya berhasil menuntaskan semua tugas kurikulum dengan total 12 bintang tanpa khatam. Kemudian saya bertekad di challenge selanjutnya untuk bisa khatam dan juga bisa tuntas semua kurikulum.

Sungguh nikmat keberkahan bulan Ramadan saya rasakan, banyaknya amanah dakwah offline yang diamanahkan dan amanah-amanah yang lainnya tidaklah menjadi penghalang untuk fastabiqul khairat. Membaca indahnya kalamullah, mentadaburi setiap lembaran ayat-ayat cinta-Nya dan mengkhatamkan ODOJ plus-plus untuk pertama kalinya.

Bagi saya hal itu adalah kenikmatan yang luar biasa, karena tak mudah untuk bisa khatam ODOJ plus-plus dan menuntaskan semua tugas kurikulum challenge. Perjuangan yang tak mudah akhirnya indah dan insya Allah menuai berkah. Semua atas izin dan pertolongan Allah. 🥰

Maka apa yang Allah firmankan dalam QS.Ar-Rahman ayat 13 selalu menjadi inspirasi, motivasi dan renungan bagi saya
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

Artinya : "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Semakin diselami ayat-ayat cinta-Nya semakin membuat diri sadar bahwa semua yang ada di dunia ini tidaklah abadi. Semua milik Allah dan kita akan mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini.

Manusia hanyalah makhluk yang lemah, terbatas, serba kurang yang akan menemui ajalnya kembali menghadap Allah. Maka amal apa yang sudah kita persiapkan?

Hanya ada dua pilihan yang Allah berikan pada kita, memilih jalan yang kufur atau jalan yang takwa. Tempat yang Allah sediakan juga ada pilihannya, surga atau neraka. Maka amal apa yang sudah persiapkan?

Amalan terbaiklah yang seharusnya kita persembahkan untuk Allah. Semoga kita tidak salah  dalam memilih, karena pilihan yang sudah kita tentukan akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.

Semoga Ramadan tahun ini menjadi cambukan yang akan menyadarkan diri bahwa setiap detik harus lebih baik dari sebelumnya. Kitalah yang bisa merubah diri kita sendiri. Apakah mau berubah menjadi lebih baik atau tidak.

Karena Allah juga telah mengingatkan diri kita dalam QS. Ar-ra'd ayat 1
...... ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ............ 

Artinya: ........." Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri......."

Semoga kalam Illahi terus terpatri di sanubari, menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus muhasabah diri, serta tidak lupa untuk disampaikan kepada semua orang dan diterapkan di bumi Allah yang sedang kita tempati ini.

Semoga bisa tetap dalam semangat dan menjaga istikamah agar terus membersamai Alquran kalamullah. Semoga tidak hanya di bulan Ramadan bisa mengkhatamkan Alquran beserta terjemahannya. Semoga Alquran segera diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan dalam naungan Islam Kaffah, Aamiin ya Robbal'alamiin.

Tanjung Morawa, 26 Mei 2023. [ry]

Baca juga:

0 Comments: