Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Faiha Hasna

Luar biasa kesabaran para Nabi dan Rasul yang dikisahkan dalam Al-Qur’an. Betapa sabar itu akhlak yang sangat mulia, terbukti dengan tingginya kesabaran yang dicontohkan para Nabi. Memang ya, orang-orang saleh teruji kesabarannya. Mereka sabar dalam menghadapi ujian dari Allah. Dengan sabar menaati seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah pun menolong mereka.

Kisah Nabi Yusuf adalah salah satu contoh Nabi yang sangat sabar. Nabi Yusuf adalah putra Nabi Yakub. Di saat beliau masih kecil, Yusuf alaihi salam dicelakai oleh saudara-saudaranya. Pada satu waktu mereka mengajak Yusuf jalan-jalan ke hutan. Di tengah hutan, Yusuf dimasukkkan ke dalam sumur dan ditinggalkan begitu saja. Mereka membawa pulang baju Yusuf yang telah dirobek-robek dan dilumuri darah ayam. Sesampainya di rumah, mereka berkata kepada ayahnya kalau Yusuf telah dimakan serigala. Ini sebuah kejahatan yang luar biasa. Mereka rela berdusta agar tidak disalahkan.

Lalu bagaimana nasib Yusuf selama berada di dalam sumur? Ternyata Nabi Yusuf hanya bisa bersabar dan berdoa memohon pertolongan Allah. Hingga dikisahkan pada suatu hari, lewatlah rombongan kafilah dari istana kerajaan. Mereka berhenti di dekat sumur. Salah seseorang dari mereka bermaksud hendak menimba air sumur tempat Nabi Yusuf berada. Di saat tali timba ditarik, Nabi Yusuf menggelantung pada tali tersebut hingga terangkatlah Yusuf alaihi salam ke permukaan? Rombongan itu pun membawa Nabi ke kota. MasyaAllah. Luar biasa pertolongan Allah atas kesabaran Nabi Yusuf selama di dalam sumur.

Singkat cerita, Nabi Yusuf akhirnya tinggal di istana. Di sana beliau menjadi pembantu raja. Hingga pada masanya, Nabi Yusuf dimasukkan ke penjara. Bukan main-main ujiannya setelah dia melewati ujian pertama dimasukkan ke sumur lalu Allah mengujinya dengan ujian penjara. Padahal beliau tidak sedikit pun melakukan kesalahan. Meski dipenjara tanpa kesalahan, Nabi Yusuf tidak marah sama sekali. Beliau tetap bersabar dan berdoa kepada Allah.

"Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri ini (Mesir); untuk tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik."
(QS. Yusuf ayat 56)

Allah juga berfirman dalam surat Yusuf ayat 90, bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.

Seat di penjara, Nabi Yusuf dikenal pandai menafsirkan mimpi. Pada suatu hari sang raja bermimpi aneh. Tidak ada satu orang pun yang bisa menafsirkan mimpi. Kemudian, lewat seorang pegawai kerajaan, Nabi Yusuf menyampaikan tafsir mimpi sang raja. Lalu, apa yang terjadi dengan tafsir mimpinya itu? Ternyata, tafsir mimpi tersebut menjadi nyata. Oleh karenanya, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara. Bahkan beliau diangkat menjadi pejabat yang mengatur keuangan negara. Luar biasa pertolongan Allah berkat kesabaran beliau selama di penjara.

Pada suatu masa, terdengar berita desa asal Nabi Yusuf mengalami paceklik. Tak disangka saudara-saudaranya yang dahulu berbuat jahat memasukkan Nabi Yusuf ke sumur beramai-ramai datang  istana guna meminta bantuan makanan untuk hidup sehari-hari. Nabi Yusuf merasa kasihan setelah melihat mereka. Lalu, dengan rasa iba mereka diizinkan tinggal di istana. Saudara-saudara Nabi menyesali apa yang telah diperbuat mereka kepadanya. Yusuf yang baik hati memaafkan semua kesalahan mereka. Sungguh senang dan bahagianya ayahnya bisa bertemu kembali dengan anaknya, Yusuf.

Itulah contoh Nabi yang sangat sabar. Betapa kita harus meyakini bahwa pertolongan Allah itu pasti bagi orang yang sabar. Dan Allah akan membalas balasan yang baik kepada orang yang sabar. Sabar dalam arti tidak mengeluh atau marah saat Allah memberikan ujian dan menghadapi ujian itu sendiri. Berbahagialah orang-orang yang beriman dan bertawakal ketika datang musibah dan ujian. Dia tetap bergantung pada Allah, dia mendapatkan pertolongan dari-Nya, dan dia pun mendapatkan pahala besar atas kesabarannya.

Semoga kita bisa menjadi orang yang sabar. Sebagaimana sabar itu sangat besar pahalanya, bahkan Allah sebut tak terhingga. Berusaha sabar di zaman penuh fitnah, menahan diri untuk tidak melanggar batasan-batasan Allah. Sebab, setan akan selalu menggoda manusia, menghiasi jiwa manusia bahwa melanggar batasan Allah itu enak, menghasilkan kebaikan dan segudang godaan lainnya. Tetaplah untuk selalu bersabar, sebab pasti Allah akan menolong hamba-Nya yang diuji di manapun berada.

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: