Headlines
Loading...
Oleh. Yuke Octavianty
(Forum Literasi Muslimah Bogor)

Islam adalah agama yang sempurna. Turun melalui wahyu Allah SWT. Sang Pencipta Alam. Rasulullah SAW. diutus Allah SWT. sebagai penyampai kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Namun, ada kalanya manusia taat, ada kalanya manusia juga ingkar.

Sekulerisme, Biang Rusaknya Kehidupan

Ingkarnya manusia terhadap aturan Allah SWT. menimbulkan beragam musibah. Semua hal yang terjadi sebagai akibat ditinggalkannya aturan agama sebagai aturan yang mengatur kehidupan. 

Sekulerisme, konsep yang memisahkan aturan agama dari kehidupan. Menganggap bahwa agama hanyalah aturan tata laksana beribadah per individu. Bukan aturan yang mengatur kehidupan rakyat dalam suatu tatanan negara. Alhasil, kehidupan pun berjalan amburadul sebagai akibat penerapan sistem buatan manusia yang lemah dan sombong.

Beragam kasus terjadi. Buruknya tingkah laku manusia dalam masyarakat. Misalnya merebaknya komunitas pecinta sesama jenis. Homoseksual, lesbian, transgender ataupun komunitas non biner. Secara kodrat, komunitas tersebut menyalahi ketetapan yang telah Allah SWT. Namun, sekulerisme justru menganggap hal ini sebagai hal yang lumrah. Dianggap sebagai hal wajar yang harus diberi ruang. Pola pikir ala sekulerisme benar-benar merusak tatanan. Berbagai kebijakan yang ditetapkan negara yak mampu membendung komunitas jahiliyah ini. Justru sebaliknya, sekulerisme memberikan panggung bagi komunitas pelangi untuk unjuk gigi. Menganggap bahwa pilihan setiap orang adalah hak asasi manusia yang harus dihormati. Konsep absurd yang gagal menjaga masyarakat. Parahnya lagi, banyak negara justru melegalkan pernikahan sejenis demi menjaga hak asasi manusia. Sungguh, dunia dalam keadaan darurat. 

Tak hanya kasus komunitas pelangi, kasus lain pun banyak terjadi. Kekerasan generasi. Salah satu fokus bahasan yang belum juga temu titik solusi. Bermacam-macam aturan ditetapkan pemerintah demi mengkontrol kekerasan dalam bermasyarakat. Namun, mengapa, justru kekerasan selalu menjadi headline news? Kekerasan para remaja, dipukuli hingga koma gegara masalah cinta. Kekerasan anak usia belia (usia sekolah dasar), kasus pemukulan anak SD oleh para kakak kelasnya, yang juga masih belia, berujung pada tewasnya korban (kompas.com, 21/5/2023).

Astaghfirullah. Masa depan generasi tengah tercabik sistem rusak yang benar-benar mengkhawatirkan. Sektor pendidikan minim visi. Minim edukasi ajaran agama. Mirisnya lagi, jam pelajaran pendidikan agama serat bina iman dan takwa hanya disediakan sekitar satu atau dua jam saja per pekannya. Bagaimana bisa membangun adab dan akhlak sempurna dalam tubuh generasi muda?

Belum lagi, kasus korupsi yang selalu menjadi tradisi sistem sekulerisme kapitalistik. Sistem yang hanya berorientasi pada keuntungan materi. Tanpa peduli standar halal haramnya perbuatan. Tak peduli lagi aturan agama. Rasanya hanya ilusi saat korupsi berusaha diberantas dalam sistem destruksi. Pemimpin yang ada tak mampu menjadi panutan masyarakat. Justru pemimpin yang ada adalah hanya mempertontonkan keburukan-keburukan yang tak ada hentinya. Korupsi, kolusi, nepotisme, perebutan kursi penguasa, jual beli sumberdaya alam, segala jenis kecurangan, lengkap dipertontonkan sistem ini. 

Sangat wajar adanya, saat keadaan rakyat kian miskin, terpuruk dalam sistem yang kian memburuk. Miskin harta, miskin edukasi dari negara. Karena negara tak mampu mengurusi rakyatnya dengan baik. Segala fakta ini menunjukkan bahwa sistem sekulerisme yang kapitalistik tak mampu menjanjikan masa depan yang indah bagi seluruh umat. Sistem ini hanya menyajikan politik sebagai "makanan" khusus kaum elite. Bukan memaknai politik sebagai pengurusan segala kepentingan umat. Alhasil, hak rakyat terus tercabik. Negara pun mandul dalam membentuk regulasi. Karena semuanya disetir kaum oligarki, elite politik yang memiliki wewenang dan kekuasaan materialistik. 

Politik Islam, Amanah Mengurusi Umat

Politik dalam Islam bermakna sebagai bentuk pengurusan seluruh urusan umat. Mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan seluruh aspek penunjang kehidupan. Mau tak mau, politik Islam wajib diterapkan di tengah-tengah umat. 

Pemimpin dalam Islam adalah salah satu unsur penting yang menjadi point of view. Pemimpin yang amanah, iman dan takwa akan melahirkan kebijakan yang senantiasa melahirkan kesejahteraan rakyat. Dan senantiasa menjadikan rakyat sebagai amanah yang wajib dijaga, baik nyawanya maupun hartanya. Kriteria pemimpin amanah hanya mampu dicetak dalam sistem Islam. Yaitu sistem yang mengintegrasikan konsep ajaran syariat Islam dalam menjalankan kehidupan. Sistem Islam yang berwadahkan Khil4f4h. Sistem inilah satu-satunya sistem yang menyajikan solusi seluruh masalah umat. Bukan sistem yang lain. Karena sudah dipastikan, sistem selain Islam adalah sistem batil yang melahirkan kesengsaraan bagi seluruh umat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah: 208)

Jelaslah, syariat Islam wajib hukumnya diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan. Karena inilah jalan utama menuju rahmat Allah SWT. Tak ada pilihan lain. Islam-lah way of life. The one and only one. Demi bangkitnya peradaban. Demi gemilangnya kehidupan. 

Wallahu a'lam bisshowwab. [Rn]

Baca juga:

0 Comments: